30.7.16

Serunya Nonton Band di Mall

sumber: imgrum vans.indo

Sore itu aku menemani adikku ke mall buat cari sepatu kerja. Cari sepatu buat adikku itu susah. Soalnya ukuran kakinya lumayan besar, ukuran 45. Nggak bisa deh adik beli sepatu sembarangan. Jadi memang weekend itu kita mengalokasikan khusus ke mall buat cari sepatu kerja adik. Kita berangkat rame-rame sekeluarga, termasuk sama Ais. Tapi, setelah sampai di mall, Ais memilih main di arena bermain daripada ikut cari sepatu omnya. Syukur deh, soalnya kalau nggak balalan ribet deh bawa anak-anak. Karena masih di bawah 5 tahun dan sendirian, jadi Ais main di taman bermain sambil ditemani akungnya.

Adikku sebenarnya sudah punya toko sepatu incaran sih. Toko ini memang terkenal dengan kualitas sepatu kulitnya yang ciamik. Sembari adikku memilih sepatu, perhatianku terfokus pada acara band di autrium mall. Menonton acara band membuatku seperti nostalgia ke zaman SMU. Kalau dulu waktu SMU ada acara pentas seni tahunan dimana setiap kelas pasti menampilkan penampilan band. Setelah lulus SMU aku hampir nggak pernah menyaksikan band-band-an lagi. Kalau nggak gratis kan malas.

Untungnya di Jogja itu selalu saja ada acara seru gratisan yang bikin weekend anti mati gaya. Kayak momen mencari sepatu buat adik, aku malah mendapat hiburan band gratis di mall. Biarin deh adik cari sepatunya sendiri. Udah gede ini. Hihi.

Setelah kuperhatikan, ternyata penyelenggara acara ini adalah Vans. Produsen sepatu yang tersohor di kalangan anak muda (termasuk aku, walau usia nggak terlalu muda lagi, hehe). Rupanya acara band ini dalam rangka ulang tahun brand Vans yang ke-50 sekaligus re-launching outlet Vans di mall ini yang baru buka akhir Juni lalu. Wih, asyik juga nih ada outlet khusus yang jual sepatu vans, jadi makin betah saja jalan-jalan di mall ini. Outlet brandnya semakin lengkap deh.

Akhirnya adikku selesai juga memilih sepatu. Rupanya selesai memilih sepatu adikku kelaparan. Jadi deh kita beli 2 porsi besar pizza untuk dimakan di perjalanan pulang. Lokasi restoran pizzanya tepat di depan autrium mall. Sayangnya acara band yang diselenggarakan Vans sudah berakhir. Penonton yang tadinya memadati autrium mulai meninggalkan tempatnya. Atrium yang lengang justru jadi tempat yang asyik buat Ais berlarian dan bereksplorasi layaknya artis dadakan. Sayang sih nggak ada produsen khilaf yang nonton aksi Ais terus ditawarin syuting deh. *emaknya obsesi anaknya jadi artis, hihi.

28.7.16

Maksibar, Try Something Neo

Maksibar Neo Malioboro Hotel


Mau ngumpul-ngumpul sambil makan siang sepuasanya? Bisa ke Noodles Now Restaurant di Hotel Neo Malioboro. Cobain deh paket MAKSIBAR (makan siang bareng) andalan restoran ini. Dijamin bisa makan sepuasnya dari jam 11 sampai jam 2 siang hanya cukup merogoh kocek 55 ribu rupiah per orang.

Menu makanannya gimana tuh?

Menu makanan di Maksibar ini dijamin endes. Sudah 3 kali makan di Neo Hotel rasanya selalu enak, serius deh! Chef Firmansyah selaku Chef Excecutive Hotel NEO Malioboro selalu berusaha melakukan inovasi menu untuk makan siang ini. Setiap hari menu dirotasi. Dan yang bikin puas adalah karena menu makanannya lengkap, dari appetizer sampai dessert. Jenis appetizer, maincourse, dan dessertnya juga beragam. Mulai dari gorengan, waffle, pecel, buah segar, ayam goreng rempah, bermacam puding, kue manis, sampai minuman segar. Semua menu aku foto kemarin *maklum lah norak, xixixi. Kalau fotonya dilihat-lihat lagi, rasanya kok jadi ngidam pengen balik makan siang kesana lagi ya? Hihi

Appetizer ala Maksibar

1. Salad dan buah segar
Maksibar Neo Malioboro Hotel

Salad dan potongan buah segar sudah jadi appetizer wajib buatku. Soalnya aku nggak mau 'kebablasan' makan makanan berlemak. Jadi aku prefer appetizer segar seperti salad dan potongan buah segar ini. Psst, untuk saus saladnya aku pakai dikit banget saja. Ceritanya pengen diet setelah Lebaran ni, haha!

2. Mini Kebab

Kata Chef Firman sih ini namanya mini kebab, rasanya lebih enak dari kebabnya restoran cepat saji yang tersohor itu. Isinya daging ayam, selada, tomat, dan kubis. Rasanya yang tidak terlalu berminyak membuat mini kebab ini lebih nikmat (buatku yang lagi diet ini, hehe). Ukurannya kecil sehingga tidak terlalu mengenyangkan. Kan harus menyiapkan space perut buat main course nanti. Hehe

Maksibar Neo Malioboro Hotel

3. Pecel
Untuk menu yang satu ini aku nggak sempat cobain, saolnya udah keburu nafsu makan salad sama kebab, hehe. Looks same delicious sih.

Maksibar Neo Malioboro Hotel

Main Course
Selesai makan appetizer, kita lanjut ke main course. Pilihan main course di Maksibar ini bermacam-macam. Dari tradisional sampai internasional. Saran sih, ambil sedikit-sedikit dulu biar puas mencoba semuanya. Hehe

1. Nasi Putih

Sebagai orang Indonesia tulen pastinya memegang prinsip 'ora sego ora wareg'. Jadi, yang pasti nggak boleh ketinggalan adalah menu nasi putih. Nasi putih di Maksibar ini tingkat kepulenannya cukup, artinya nggak terlalu lembek, tetapi nggak terlalu keras juga. Kalau lagi makan prasmanan begini jadi kayak lagi kondangan atau acara seminar-seminar kan ya? Ya iyalah, kualitas restoran hotel gitu lho.
Maksibar Neo Malioboro Hotel

2. Ayam Bumbu Rempah
Aku nggak tahu ya bedanya apa sama ayam bumbu rujak. yang jelas sih rasa bumbunya mirip sama bumbu rujak. Ada sensasi pedas dan aroma rempah ala masakan tradisonal Indonesia. Mengingatkanku pada sambal rujak, hehe.

3. Fu Yung Hai
Fu Yung Hai ala maksibar ini adalah dadar telur dengan isi daging ham yang biasa untuk isian burger. sausnya rasanya asam manis. Klop disantap bersama kacang polong dan irisan kubis. Jadi inget anak di rumah kalau makan ini. Soalnya dia pecinta telur.

 4. Kentang Panggang
Yang menarik dari kentang panggang ini adalah karena kentangnya dipanggang bersama keju. Jadi ada sensasi krispi keju yang gurih berpadu kentang yang kering namun tetap lembut di dalam. kayaknya bikin sendiri di rumah gampang ya? Nyatanya belum bisa secantik kayak di resto begini. Realita selalu tidak seindah ekspetasi, hihi.

 

 5. Ratatouille
Ini menu yang paling membuatku penasaran. Soalnya mengingatkanku pada film tentang seekor tikus yang menjadi chef. Kalau di film potongan sayurnya dibuat tipis-tipis, sedangkan ala maksibar ini potongan sayurnya dibuat panjang-panjang.

Kuah ratatouille ini menyerupai kuah daging pda spaghetti. Menurutku, makan ratatouille bersama sejumput nasi atau spaghetty sudah melengkapi pola makan sehat, karena sudah ada karbohidrat, protein hewani, lemak hewani dan sayur. Tapi rugi lah yaw kalau cuma makan nasi sama ratatouille doang, hihi.

6. Spaghetty Spicy

Spaghetty spicy ini klop banget dimakan sama ratatouille. Berhubung aku mengambil spaghetty pertama kali (teman lain sibuk foto sih), jadi aku dapat banyak kejunya. Hmm, pedas dan enak lho!

7. Sup Ikan Asam Pedas
Sup ini enaknya dimakan terpisah dari main course lain. Soalnya biar puas menyeruput kuah asam pedasnya yang segar. Kadang aku bingung bedainnya sama tom yam, sama-sama asam pedas gitu sih.*dasar food blogger abal-abal, hihi.

8. Tongseng Kimcil (Kambing Kecil)
Pertama kali lihat menu ini yang dibayanganku adalah kimcil versinya Mami Gessi (gara-gara heboh kasus Karin nih). Eh, Chef Firman pinter aja ya bikin nama, tahu banget istilah kimcil lagi happening. Padahal sih maksudnya kan kambing muda, ya kan?

So far tongsengnya nggak kalah sama tongseng Pak Pong atau rumah makan spesialis kambing lainnya. Yang bikin enak adalah karena kerasa banget kalau bumbunya alami, bukan bumbu instan. Soalnya suka sebel kalau makan sudah di restoran, tetapi ternyata rasa makanannya terasa bumbu instan gitu. Kalau gitu mending buat sendiri di rumah, ya kan?

Dessert
Aduh, dessert ini godaan terbesarku. Soalnya banyak makanan manis yang menggoda di bagian dessert. Mana tahan godaannya!

1. Waffle
Aku benar-benar nggak bisa menolak waffle garing yang bisa diberi macam-macam topping yang tersedia ini. Ada saus coklat, stawberry, kismis, sukade, Hmm, yummy!


2. Kue Sus
Suka deh sama kue sus ini. Kulitnya garing dan vla vanillanya lembut. Ditambah topping coklat dua warna bikin dessert ini semakin menggoda untuk disantap.


3. Mini Cake Warna-warni
Hmm, berapa kalori ya dari sepotong kue seperti ini? Tapi mini cake ini benar-benar menggoda untuk disantap. So sweet dan ingat, jangan kalap waktu mengambil. Jangan sampai kue-kue cantik ini akhirnya tak terjamah dari piring kita karena keburu nafsu mengambilnya. Walaupun Maksibar berkonsep All You Can Eat, tapi bukan berarti kita bisa sembarangan menyisakan makanan kan? Tapi salah sendiri sih tampilannya menggoda sekali. Kenapa juga mulut dan perut ini nggak mau kompromi buat mencerna si manis ini, hehe
 
4. Puding Dua Warna
Segar sekali puding ini. Perpaduan puding cokelat dan puding selasih yang dingin di tenggorokan. Puding cokelat legit cokelatnya pas, sedangkan puding selasih memiliki rasa mirip rasa markisa (aku kurang tahu pasti sih rasa apa yang dipakai, tapi pokoknya menyegarkan!). Psst, cherrynya menggoda buat dicomot, ya nggak sih? Hehe. 


Minuman

Berhubung kalau siang biasanya minum yang segar-segar. Maka di Maksibar ini minuman yang disediakan adalah minuman-minuman dingin yang so pasti menyegarkan.

1. Ki-ka Infused Water, Air Putih, Sari Apel, Sari nanas, dan Jus Sirsak
2. Es Campur
 


Selain itu pilihan menu yang sangat beragam, tempat makan di restoran ini juga luas. Mau indoor atau outdoor? Silahkan pilih sesuai selera.

Suasana tempat makan indoor di Noodles Now by NEO Malioboro Hotel




Suasana tempat makan outdoor di Noodles Now by NEO Malioboro Hotel


Tuh kan, tempatnya asyik kan buat makan siang sambil arisan, rapat, atau sekedar kumpul bareng. Selain itu juga disediakan fasilitas wifi yang cukup kencang lho. Minat untuk reservasi?

Noodles Now Restaurant Hotel NEO Malioboro
Jalan Pasar Kembang no 21, Yogyakarta
Telepon: (0274) 511999, 081804-511999
Email: malioboroinfo@neohotels.com

27.7.16

Lazy Sunday


Hari Minggu memang hari yang tepat untuk bermalas-malasan. Terutama buat Ais yang sekolah dari Senin sampai Sabtu. Buat Ais, hari Minggu adalah hari untuk bangun siang dan mandi sore, haha! Pokoknya jangan harap deh dia mau mandi di jam tujuh pagi seperti hari biasa. Pasti ada saja alasannya. "Memang mau pergi kemana aku harus mandi?" Duh, jadi speechless deh. 

Tapi hari Minggu ini kami punya rencana jalan-jalan ke Amplas. Soalnya kebetulan Ais masih punya saldo banyak di Game Fantasia. Rencana awal mau ke Amplasnya pagi hari. Dari jam 7 pagi nih anak sudah heboh pengen ke Amplas. Ya ampun, mallnya masih tutup kali. Akhirnya kita lari pagi sambil emaknya berniat bakar kalori (ecie yang menggendut abis Lebaran). Eh, habis lari pagi dan sarapan kemudian Ais mengubah rencana, "Ke Amplasnya besok aja Bu. Hari ini kita peluk-peluk aja."

Peluk-peluk itu istilah kita kalau tidur-tiduran sambil aku berharap ni anak ketiduran beneran. Sayangnya malah yang ketiduran lebih sering emaknya (kebiasaan). Akhirnya menjelang sore tiba-tiba Ais pengen ke Amplas. Mungkin karena sehari itu kita benar-benar nothing to do. Hehe. Ya udah deh, akhirnya kita capcus ke Amplas.

Sesuai niat awal mau menghabiskan saldo kartu Game Fantasia yang masih banyak, jadi dari parkiran mobil di lantai 1 kami bergegas ke lantai 3. Eh, ternyata di lantai 2 lagi ada pameran Gramedia yang dilengkapi area bermain. Ais tertarik bermain di sana. Langsung lupa nih sama niat awalnya mau main di Game Fantasia.

Sesampai di area bermain, Ais langsung cari mobil-mobilan buat dinaiki. Aduh, ni anak sudah besar ya? mobil-mobilannya terlihat kesempitan buat dia.
Mobilku dulu tak begini, tapi kini tak cukup lagi...
Kalau sudah main mobil-mobilan begini, dijamin Ais pasti lupa waktu. Walau pun ditinggal belanja pun dia nggak bakal masalah. Ais bakalan asyik dengan dunianya sendiri. Tak jarang dari arena bermain begini Ais mendapat teman. Tetapi, setiap ditanya siapa nama temannya, Ais pasti nggak tahu. Kebiasaan SKSD (sok kenal sok dekat) nih anak.

Nah, mumpung Ais lagi asyik bermain mobil-mobilan, aku cari buku-buku obral di stand Gramedia ini saja. Lumayan lho buku-bukunya murah, ada yang cuma lima ribuan. Dan sesuai prinsip irit garis keras, aku cari buku menarik yang sampulnya dibuka buat aku baca, haha! Tapi sekarang aku milih buku nggak cuma buat aku sendiri. Aku sengaja ke area buku anak TK buat cari-cari buku yang bagus buat Ais.
Shopping buku dulu
Ada satu buku yang menarik perhatianku, tetapi nggak tertarik untuk kubeli. Coba tebak buku apa itu? Bukunya terletak di samping kiri dengan warna cover kuning dan bergambar panda berjas biru. Yes, buku 99,99% Diterima di TK Favorit. Eh ya ampun, ternyata masuk TK saja ada 'kompetisi'nya ya? Padahal seharusnya sampai masuk SD saja syaratnya cukup umur saja. Segitu susahnya pendidikan sekarang kah sampai untuk masuk TK saja anak harus diseleksi? Kalau sudah begini aku bersyukur karena Ais mendapat banyak kemudahan di TK-nya. Mulai dari kemudahan masuk (Ais ber-NIK Palembang dan sekolah di Pasiraman Yogyakarta, untung bisa masuk TK tanpa masalah), kemudahan berkomunikasi dengan gurunya (gurunya sudah berumur tetapi sabar banget sama anak-anak), sampai kemudahan biaya (sekolah Ais adalah TK dengan SPP paling murah menurut surveiku selama ini).

Sejatinya nggak penting apakah masuk sekolah favorit atau tidak. Karena yang terpenting adalah di keluarganya. Lebih baik berusaha menciptakan 'keluarga favorit' bagi anak, alih-alih bersikeras memasukkan anak ke sekolah favorit. Ya, kalau bisa favorit di keluarga dan sekolah, ya bagus sih.

Eh kok jadi ngelantur. Tadi kan lagi bahas 'lazy Sunday' kami minggu ini, hehe. Jadi setelah ditinggal sholat Magrib, akhirnya Ais kuajak pulang, soalnya hari mulai malam. Sempat ngambek nggak mau pulang, tapi aku kekeuh tetap harus pulang, ya mana mau lah dia kutinggal pulang. Sori Nak, ibu lebih berkuasa, hahahaha!

26.7.16

Kisah Pilu Seorang Bidadari Kecil



Angeline. Begitu namanya. Terpisah dari ibu kandungnya semenjak lahir karena alasan ekonomi. Angeline diadopsi keluarga kaya, John dan Terry. Harapan Santo dan Samidah, kedua orang tuanya, Angeline bisa hidup bahagia dan hidup terawat.

Harapan Santo dan Samidah terwujud adanya, tetapi hanya di 5 tahun kehidupan Angeline. Setelah sang ayah angkat, John meninggal dunia, Angeline tidak lagi terurus. Lebih dari itu, Angeline bahkan mengalami penyiksaandan berujung pada hilangnya nyawa Angeline pada usianya yang kesembilan tahun

***

Itulah sepenggal kisah Angeline di film Untuk Angeline. Sebuah film yang terinspirasi dari kisah nyata pembunuhan anak gadis bernama Angeline.

Siapa tidak kenal Angeline? Kala itu berita kehilangannya santer di seluruh sosial media. Gadis cantik itu dilaporkan hilang oleh ibunya. Mirisnya, ternyata laporan kehilangan itu hanyalah skenario belaka. Si ibu yang merupakan ibu angkatnya inilah ternyata pelaku pembunuhan anak angkatnya sendiri.
Berawal dari berita kehilangan yang sangat viral ini, berujung pada penemuan Angeline tak bernyawa di rumah sendiri!

Lewat film Untuk Angeline, penonton diajak untuk lebih aware dengan keadaan sekitar kita. Kekerasan terhadap anak bisa saja terjadi pada tetangga kita, murid kita, atau lingkungan sekitar kita. Di film ini sudah terlihat kalau Angeline tampak 'kurang terawat', namun sekelilingnya seperti tidak ada yang peduli. Ada satu orang yang sebenarnya sangat memperhatikan Angeline, yaitu asisten rumah tangga di rumah John dan Terry. Akan tetapi si mbak ini nggak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan Angeline. Bahkan memberi nasi bungkus untuk Angeline saja si mbak dimarahin.

Sebenarnya nggak ada yang terlalu istimewa untuk diceritakan dari film Untuk Angeline. Karena semua terinspirasi dari kisah sesungguhnya dan sesuai dengan persepsi yang ada selama ini: ibu angkat Angeline itu kejam. Tetapi menyimak akting pemainnya, membuat dramatisasi film ini menjadi menarik.

Seluruh pemain bisa dikatakan sukses memainkan perannya. Hanya saja saya agak terganggu dengan karakter Dewi Huges sebagai guru di film ini. Kenapa? Karena di film ini Bu Guru terlihat sangat perhatian dengan Angeline. Tetapi kenapa dia nggak aware juga sama masalah Angeline? Di film seperti tidak ada usaha apa-apa untuk mencari tahu tentang Angeline. Harusnya pas Angeline di UKS dan Angeline nggak bisa membuat cerita tentang ibunya, Bu Guru bisa mengorek informasi tentang gadis malang ini. Eh tapi kalau skenarionya begitu malah aneh juga ya kalau Angeline sampai kecolongan dibunuh? Makanya sebaiknya karakter gurunya dibuat agak cuek saja. Hehehe.

Akting Kinaryosih sebagai ibu kandung Angeline sukses mengaduk-aduk emosiku sebagai ibu dengan satu anak. Langsung sentimentil membayangkan apa jadinya hidupku kalau harus kehilangan anak yang baru dilahirkan? Lebih pilu lagi karena ternyata anaknya tidak hidup terawat dan bahagia seperti harapannya. Tetapi diantara semua pemain yang ada di film ini, justru aku paling terkesan dengan peran si mbak asisten rumah tangga di film ini. Perannya memang bukan inti dari film ini, tetapi berkat karakternyalah dramatisasi film lebih mengena. Saat dia menjelaskan tentang hujan orang mati kepada Angeline, dan saat dia sedang berdoa lalu hujan deras tiba mengguyur seluruh tubuhnya. Memperlihatkan bahwa sebenarnya selalu ada yang peduli dengan nasib anak-anak seperti Angeline. Akan tetapi mereka tidak berdaya untuk menegakkan keadilan.
Bagian terbaik di film Angeline (versiku)

Penasaran kisah Angeline? Yuk tonton film Untuk Angeline. Ayo selamatkan anak Indonesia dari tindakan kekerasan. Mudah-mudahan tidak ada Angeline-Angeline lain di muka bumi ini. Aamiin.

Keterangan Film Untuk Angeline (by movie.co.id)
Produser: Duke Rachmat, Niken Septikasari
Sutradara: Jito Banyu
Penulis Skenario: Laila Lele Nurazizah
Pemain: Naomi Ivo, Kinaryosih, Roweina Umboh, Teuku Rifnu Wikana
Rating Film: 7.3 / 10 dari 6 ratings.

Manfaat Rational Use Medicine


Suatu hari grup WA ramai membicarakan tentang perihal menyusui. Yang namanya ibu-ibu, awalnya cuma membahas tentang menyusui, lama-lama obrolan berlanjut kemana-mana. Setelah masalah menyusui, kami mulai mengobrol mengenai asupan makanan bayi alias MPASI. Semua perihal MPASI dari macam-macam menu yang didapat dari grup di milis dan Facebook, sampai akhirnya obrolan makanan berlanjut ke masalah obat.

Urusan ibu-ibu ya memang seputar itu saja. Semua tentang anak. Jadi teringat saat Ais masih bayi dulu, ASI kurang, panik, Ais demam, panik, Ais mau 6 bulan juga panik menghadapi MPASI. Kadang diketawain aja sama ibuku, soalnya zaman ibuku dulu ya nggak rempong-rempong banget. Tapi memang sekarang zamannya drama sih ya. Kalau drama menyusui dan MPASI ku Alhamdulillah nggak seberapa. Yang paling heboh itu sebenarnya saat Ais sakit. Heboh karena aku dan suami berpandangan berbeda tentang obat, terutama tentang antibiotik.

Di mindset ayahnya, anak sakit harus minum obat, sedangkan di mindsetku, kalau bisa jangan minum obat. Jadi kalau Ais sedang sakit, bisa dipastikan rumah kami gonjang ganjing, masing-masing punya pendapat yang memang benar. Di satu sisi ayahnya pengen Ais cepat sembuh dan nggak tega lihat anaknya sakit, di sisi lain aku yakin kalau sakitnya Ais nggak parah dan akan segera sembuh dengan kekebalan tubuhnya sendiri. Sayangnya kami tinggal di pelosok, sehingga untuk konsultasi dokter anak agak susah. Jadi selama ini kami mengandalkan dokter umum yang praktek di lokasi perkebunan. Kalau sudah membawa Ais ke dokter, oleh-oleh obatnya pasti banyak. Kadang aku yang harus nawar biar obatnya tidak terlalu banyak. Dokternya beranggapan bahwa ketika pilek dan ingusnya berwarna hijau, itu berarti sudah terinfeksi bakteri dan harus minum antibiotik. Duh, masak iya harus meminumkan sebotol antibiotik itu ke Ais? Padahal mau diminumin obat saja susahnya bukan main. Akhirnya aku cari second opinion dari dokter di milis sehat. Menurut dr Wati, sebagian besar flu berasal dari virus, jadi nggak perlu antibiotik. Ingus berwarna hiju nggak selalu berarti karena infeksi bakteri, karena pada proses penyembuhan pilek, ingus biasanya memang berwarna hijau. Aakhirnya aku nggak langsung memberi antibiotik ke Ais. Aku lihat perkembangannya dahulu. Paling banter kasih obat flu yang diresepkan. Antibiotik disimpan dulu. Alhamdulillah ternyata tanpa antibiotik Ais berhasil sembuh dari gejala flunya. Syukurlah, tidak perlu drama meminumkan antibiotik.

Beruntung sekali aku paham rational use medicine dari milis sehat. Akhirnya setelah Ais sekarang memasuki usia TK, Ais tumbuh menjadi anak yang sehat dan jarang sakit. Makannya tidak terlalu banyak tetapi tubuhnya kencang. Mungkin karena kecilnya kalau sakit tidak terlalu bergantung obat sehingga kekebalan tubuhnya terbentuk dengan baik. Alhamdulillah, inilah rezeki terbesar menjadi  orang tua, melihat anaknya tumbuh dengan sehat dan cerdas.

Semoga semakin banyak ibu yang terbantu dengan prinsip 'rational use medicine'/ RUM. RUM itu bukan anti obat, tetapi menggunakan obat sesuai dengan kebutuhannya.

25.7.16

Belanja Aman dan Terpercaya di Blanja.com


Perkembangan e-commerce makin pesat akhir-akhir ini. Makin menjamurnya toko online menyajikan banyak kemudahan para konsumen untuk berbelanja. Kegiatan berbelanja offline seperti ke pasar dan ke mall mulai ditinggalkan karena berbelanja secara online lebih mudah dan efisien. Pembeli tidak harus keluar rumah untuk berbelanja, cukup mengandalkan ponsel pintar ataupun laptop yang terhubung dengan koneksi internet. Untuk pembeli di kota besar, berbelanja online tentu akan menghemat waktu dan tenaga yang dihabiskan bila berbelanja offline. Coba dibayangkan berapa liter bensin dan waktu perjalanan yang dihemat bila berbelanja online? Dan ternyata transaksi online juga mempermudah penjual untuk memperjual belikan dagangannya. Dengan berjualan online, maka penjual tidak perlu selalu berjaga di tokonya. Penjual dapat melayani pembeli sembari mengasuh anak atau pun mengerjakan pekerjaan di rumah. Sungguh, transaksi online telah mempermudah hidup banyak orang.

Akan tetapi, kemudahan bertransaksi online bukannya tanpa resiko. Sudah banyak kasus penipuan yang memanfaatkan kemudahan bertransaksi online. Yah, namanya orang jahat kan bisa saja mencari celah dan kesempatan untuk menipu. Nah, untuk mencegah penipuan semacam ini maka perlu sistem keamanan (security) yang menjamin keamanan bertransaksi online baik dari sisi pembeli maupun penjual.

Blanja.com sebagai salah satu situs e-commerce terkemuka di Indonesia benar-benar concern perihal keamanan ini. Kalau di e-commerce lain biasanya verifikasi ditekankan pada penjual yang akan berjualan di lapak website tersebut, nah kalau blanja.com ini verifikasi yang cukup ketat juga dilakukan untuk calon pembelinya. Hal ini tentu saja untuk meningkatkan keamanan berbelanja online. Calon pembeli yang melakukan pendaftaran di situs ini  akan mendapatkan kode verifikasi di handphonennya dan tautan link untuk verifikasi di emailnya. Verifikasi nomor handphone dan email calon pembeli harus dilakukan dalam waktu 30 menit. Ribet? Ya nggak juga lah, kan tinggal klik dan input nomor saja. Oh ya, dengan memiliki akun terverifikasi di blanja.com, maka kita bisa dengan mudah membuka toko di blanja.com. Asyik kan?
Verifikasi ke email
Verifikasi ke nomor HP
Sistem verifikasinya yang ciamik ini dikarenakan blanja.com adalah mitra dari ebay.com. Pasti tahu dong sama eBay? Menurut Wikipedia, eBay adalah situs web lelang daring yang memungkinkan orang-orang dari seluruh dunia melakukan jual dan beli berbagai barang dan jasa yang telah didirikan dari tahun 1995. eBay ini yang kemudian menjadi cikal bakal website sejenis, termasuk salah salah satu mitranya di Indonesia, yaitu blanja.com. eBay dan situs e-commerce lain adalah contoh fenomena 'long tail' yang dipaparkan Chris Andersen, bahwa pasar ideal akan tercipta di mana keragaman barang yang dijual akan semakin banyak, sementara jumlahnya semakin sedikit.

Selain bermitra dengan eBay, Blanja.com juga tengah menjalin kerja sama dengan Telkom. Jadi nggak heran deh banyak promo Telkom. Lumayan sekali buat aku yang pengguna setia Indihome dan Telkomsel ini.

5 (lima) alasan memilih blanja.com sebagai mitra berbelanja online terpercaya kita:

  1. Costumer service pada hari kerja dari pukul 8 pagi sampai 5 sore
  2. Penjual terpercaya. Penjual yang terpilih telah menjalani serangkaian verifikasi sehingga terpercaya
  3. Jaminan uang kembali jika ada kesalahan transaksi
  4. Barang dijamin sampai ke tangan kita
  5. Belanja selalu aman karena transaksi kita selalu dilindungi keamanannya

Jadi. Mau belanja kemana hari ini? Jangan lupa intip blanja.com ya Sist. Yuk, capcus. ^_^

24.7.16

Jamin Masa Tua dengan Rutin Menabung


Membiasakan diri untuk hidup hemat dan rutin menabung adalah cara terbaik untuk mempersiapkan masa depan. Buat yang masih single, menabung seringkali dialokasikan untuk persiapan menikah. Bagi yang sudah berkeluarga, menabung seringkali dialokasikan untuk pendidikan anak. Apa pun status dan tujuan menabungnya, kebiasaan menabung harus dimiliki semua orang untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Kondisi perekonomian dan iklim investasi di dalam maupun di luar negeri cukup fluktuatif dan nilai mata uang cenderung menurun dari tahun ke tahun (inflasi), walaupun penanaman modal dalam negeri semakin gencar akhir-akhir ini. Oleh karena itu, menabung sebaiknya tidak sembarang menabung. Akan tetapi, menabunglah dalam bentuk yang tepat, sehingga hasil tabungan bisa sesuai dengan yang diharapkan.

Tips rutin menabung
Bagi sebagian orang, menabung adalah kegiatan yang cukup sulit dilakukan. Terkadang tidak ada uang yang bisa ditabung dan bahkan terpaksa berhutang. Untuk memulai rutin menabung, sebaiknya dimulai dengan gaya hidup sederhana dan apa adanya. Iya, apa adanya. Jangan keblinger sama yang namanya barang kreditan atau pun diskonan. Kecuali memang sudah ada budget untuk itu. Dengan gaya hidup sederhana maka kita dapat menyisihkan uang untuk ditabung. Segera sisihkan dana untuk menabung tersebut di awal bulan. Jangan ditunda-tunda, karena penundaan akan membuat uang tersebut malah terpakai.

Jangan gabungkan uang tabungan dengan uang konsumsi
Ini nih cara efektif untuk konsisten menabung. Pisahkan uang yang dialokasikan untuk kebutuhan selama sebulan dan uang yang dialokasikan untuk menabung. Akan lebih baik kalau rekeningnya terpisah yang tidak ada ATMnya. Jadi kalau mau 'membobol' tabungan butuh usaha ekstra.

Diversifikasikan jenis tabungan
Bila menabung dalam bentuk tabungan biasa, sejatinya kita 'dirampok' dengan perampok terselubung bernama inflasi. Oleh karena itu, sebaiknya diversifikasikan tabungan dalam berbagai bentuk investasi. Beberapa investasi yang bisa digunakan antara lain, tabungan emas, deposito, reksadana, maupun unit link. Apabila tertarik bermain saham, maka investasi jenis ini bisa menjadi pilihan yang cukup menggiurkan. Sekarang sangat mudah caranya bila ingin bermain saham. Tinggal buka rekening efek di sekuritas yang biasanya terdapat di bank-bank besar seperti Mandiri, BCA, BNI, dll. Setelah memiliki rekening efek maka kita bisa 'belanja' saham, reksadana, atau oun obligasi sesuai kemauan dan penawaran yang ada. Investasi sekarang jauh lebih mudah dibanding dahulu, sekarang sudah tidak ada persyaratan minimal dana di rekening efek. Jadi saldo nol rupiah pun tetap bisa transaksi, ya transaksi jual maksudnya, kalau beli mana bisa kalau saldo rekening efek nol rupiah.

Dengan rutin menabung dan menginvestasikan di tempat yang tepat, maka hari tua yang tenang bukan hanya impian. Apa pun pekerjaan dan berapapun penghasilannya, kita semua berhak memiliki hari tua yang terjamin. Mulailah menjamin diri sendiri dengan rutin menabung.

23.7.16

Nunung Nurlaela, Menginspirasi dan Bersahaja


Masih belum bosan mengulas profil teman-teman bloggerku yang selalu menginspirasi. Kali ini aku pengen bahas tentang seorang Nunung Nurlaela. Seorang emak blogger Jogja yang aku kenal lewat buku best sellingnya 'Pondok Mertua Indah'. Saat melihat buku Pondok Mertua Indah terpajang di toko buku dan menyadari kalau penulisnya adalah member Ibu-ibu Doyan Nulis, aku jadi kepo deh, siapa sih Mak Nunung ini? Kok ya kebetulan sekali ternyata Mak Nunung ini berdomisili di Yogyakarta. Aku ingat sekali pertemuan pertama kami di acaranya Mothercare. Kala itu Mak Nunung menggendong anak keempatnya, Haziq yang masih baby (sekarang Haziq bahkan sudah punya adik, Hamiz yang berusia 2,5 bulan). Eh, nggak nyangka lho ternyata dengan berdomisili di Yogyakarta aku bisa kenal dengan penulis yang aku kagumi ini. Alhamdulillah, pasti ini yang disebut 'berkah ngeblog', hehe.

Mak Nunung memang tidak terlalu intensif ngeblog. Soalnya memang selain menjadi ibu rumah tangga, beliau juga aktif menjadi dosen di STEI Hamfara. Tetapi kalau menilik blognya di www.nunungnurlaela.com, postingannya pasti berbobot dan sarat ilmu. Paling suka sama tulisannya dengan label 'Jebol Media'. Yah, namanya juga tulisan yang dimuat di media massa, ya pasti berbobot kan ya tulisannya? Terhitung ada empat tulisannya yang jebol media, itu pun hanya kurun waktu Desember 2012-Maret 2013. Kalau sekarang mungkin tulisannya sudah di jurnal-jurnal kali ya? Kan ibu dosen, hehe. Nah, biar nggak penasaran, kemarin aku tanya-tanya banyak hal nih sama Mak Nunung. Ini dia pertanyaan dan jawabannya:

1. Mak Nunung sudah menulis dan ngeblog dari tahun berapa? Waktu itu kepikiran buat buku "Pondok Mertua Indah" gimana ceritanya? Bukunya bagus banget deh buat panduan pengantin baru yang biasanya butuh banyak penyesuaian dengan mertua.

Kira-kira akhir tahun 2012 saya ikut workshop menulis di indscript. Terus tugas akhir suruh bikin outline untuk dikirim ke penerbit. Awalnya saya tidak punya ide. Kemudian pas baca buku antologi saya sebelumnya yang pernah lolos untuk dibukukan di Gramedia (GPU). Nah kisah saya dibuku antologi itu judulnya PMI (Pondok Mertua Indah). Saya mikir kenapa gak dijadikan buku solo saja? Nah dari ide itu bermula buku PMI saya. Kemudian ngebutlah saya buat outline, karena sudah diambang deadline. Alhamdulilah, akhirnya outline saya lolos bersama dua teman saya. Dan lebih bikin senangkarena yang tertarik adalah penerbit Gramedia! Ah, gak nyangka aja mak.^_^

2. Background pendidikan Mak Nunung apa? Jadi dosen dari tahun berapa?

Saya S1 ekonomi Islam di STAIN Surakarta dan S2 ekonomi Islam di UII Yogyakarta. Saya ngajar dari lulus mak, tahun 2005, namun masih belum tetap. Lanjut S2 dsb. Nah, baru diangkat jadi dosen tetap tahun 2015.

3. Kenapa memilih profesi dosen?

Suka aja sih, Mak. Terutama ketika di kelas. Keren gitu ya, yang paling utama ya, agar ilmu saya bisa teramalkan dan tak terlupakan, terus memacu saya untuk tidak pernah berhenti belajar.

4. Bagaimana membagi waktu mengurus anak dan kegiatan di luar rumah?

Hal ini saya masih belajar mak. Agar bisa optimal dalam setiap tugas dan peran. Alhamdulilah, suami dan anak perempuan saya banyak membantu saya. Mertua dan adik ipar juga banyak bantu saya. Saya ngantor juga minimal 4 jam. Jadi masih banyak waktu untuk lakukan aktivitas lain.

5. Tips kalau mau jadi dosen dong Mak.

Apa ya? Tentu test masuknya kudu bagus dong mak dan pengalaman ngajar itu penting banget.

Pertanyaan terakhir memang bernada curcol, soalnya memang aku masih penasaran banget bisa jadi dosen. Yah, belum kesempatan aja kali ya? Tapi memang benar saran Mak Nunung. Kemampuan mengajar dan pengetahuan tentang materi tes harus aku tingkatkan biar bisa lolos jadi dosen. Bismillah.

Sukses selalu dan semoga semakin menginspirasi Mak!


Apa pun Makanan dan Aktivitasnya, Air Putih Minumannya


Selayaknya wanita pada umumnya, aku pengen punya badan yang langsing dan perut yang datar. Walau kata teman-teman sih aku nggak terlalu gendut, tetapi tetep saja suka merasa sedih dengan lemak di perut. Tapi kalau mau diet juga rasanya belum siap. Soalnya, sebagai ibu yang rutin menyuapi anaknya, seringkali aku dihadapkan pada kenyataan (halah) harus menghabiskan sisa makanan anak. Makanya kalau ingin menjaga bentuk tubuh, aku harus fokus di olahraga dan mengurangi minuman manis.

Fokus di olahraga sebenarnya gampang-gampang sulit. Gampang karena sebenarnya dari aktivitas sebagai ibu rumah tangga saja bisa dimanfaatkan untuk berolahraga. Tetapi kalau di rumah itu, godaan buat bersantai-santai itu sangat besar. Kalau urusan cuci-mencuci dan bersih-bersih sudah beres, bawaan pasti mager saja di kursi atau di kasur, hehe. Padahal banyak kalori yang masuk dari pagi hari dan seharusnya segera dibakar. Makanya, karena mengalami kesulitan membakar kalori di dalam tubuh, jadi aku berusaha mengurangi kalori yang masuk ke tubuh, yaitu dengan cara meminimalkan minuman manis. Kenapa yang dikurangi minuman manis? Karena minuman manis ini banyak yang tinggi kalori. Sebut saja minuman enak ala kafe seperti Cappucino, Mocha Frappe, Matcha Latte, dll, walaupun kelihatan segar sebagai pelepas dahaga, tetapi nilai kalori yang terdapat di dalamnya cukup tinggi. Meminum segelas minuman itu sama saja dengan makan nasi lengkap dengan lauk pauknya. Sayang banget kan 'investasi' kalori segitu banyak di tubuh?

Untungnya aku bukan penggemar minuman manis. Buatku, minuman manis itu nggak bikin kenyang dan kalau di restoran atau di kafe, harga macam macam minuman yang ditawarkan seringkali lebih mahal daripada harga makanannya. Aku kadang heran sama mereka yang suka nongkrong di kafe sambil ngopi-ngopi. Mereka bisa nongkrong berjam-jam dengan hanya segelas minuman dan mungkin beberapa batang rokok. Wih, aku sih nggak bisa kalau nggak ada camilannya. Minimal perut harus terisi nasi 1 piring lah supaya bisa beraktivitas normal beberapa jam ke depan, hehe. Tetapi kebiasaan orang memang berbeda-beda sih ya. Selama kondisi kesehatan tetap baik, apa pun kebiasaan makan dan minumnya, itu nggak masalah.

Nah, untuk kebiasaanku, karena aku bertekad untuk mengurangi minuman manis, maka aku punya prinsip:
Apa pun makanan dan aktivitasnya, air putih minumannya
Jadi kalau aku haus atau pun tenggorokan seret untuk menelan makanan, maka yang aku cari pertama kali adalah air putih. Jangan sampai minuman manis aku gunakan sebagai penghilang dahaga, karena itu akan menyebabkan asupan kalori berlebihan tanpa disadari. Begitu pula saat makan baik di rumah atau pun di restoran. Air putih tidak pernah ketinggalan menemani. Kadang beberapa orang menganggap tindakanku ini sebagai bentuk pengiritan. Ya memang iya sih, lebih hemat kalau minumnya air putih saja, tetapi tujuan utamanya adalah untuk meminimalkan asupan gula yang terdapat di minuman manis itu dong.

Kalau ditanya, apa minuman favoritku, maka aku pasti menjawab, "air putih!". Tetapi memang benar lho, air putih adalah minuman yang paling menyegarkan kala tenggorokan kering, air putih yang cukup akan membuat kulit tetap lembab, dan rutin meminum air putih bisa melancarkan buang air besar. Semua manfaat itu bisa kita dapat tanpa takut ketambahan kalori. Asyik kan? Jadi, apa pun makanan dan aktivitasnya, air putih minumannya.



17.7.16

Punya Bakat Diabetes, Ini Caraku Mencegahnya


Diabetes Melitus atau penyakit kencing manis telah menjadi penyakit menakutkan bagi banyak orang termasuk aku. Secara keturunan aku memiliki eyang yang menderita penyakit kencing manis ini, tetapi Alhamdulllah ibu dan aku tidak memiliki penyakit ini. Ketakutan kami karena memiliki 'bakat' penyakit kencing manis membuat kami sangat berhati-hati dalam mengkonsumsi gula. Ibuku bahkan tidak pernah menambahkan gula untuk teh atau pun kopi yang dia minum. Kalau aku sendiri memiliki kiat mengurangi gula dengan tidak mengemil makanan manis dan banyak minum air putih. Aku bahkan kalau kumpul-kumpul di kafe sama teman (itu juga jarang banget),pesan minumnya air putih, padahal kalau di kafe biasanya minum-minum kan ya? Tapi aku terlanjur punya slogan, 'Apa pun makanan dan aktivitasnya, air putih minumannya", haha!

Sebenarnya mengurangi konsumsi gula hanyalah salah satu cara mencegah diabetes dengan cepat dan tepat karena secara langsung mengurangi asupan gula di dalam tubuh. Selain itu ada juga cara lain yang terbukti efektif untuk mencegah diabetes, antara lain dengan mengkonsumsi karbohidrat kompleks dan memperbanyak olahraga. Untuk konsumsi karbohidrat komplek, terus terang aku belum bisa berpindah ke lain sumber karbohidrat selain nasi, padahal pemerintah sudah menggalakkan untuk diversifikasi pangan terutama sumber karbohidrat, ya kan? Tetapi yang bernasib seperti ini tidak hanya aku, masih banyak 'korban orde baru' yang memang susah sekali melepaskan ketergantungan dari nasi. 'Ra sego ra wareg'-Kalau belum makan nasi maka belum kenyang. Untungnya teknologi pangan semakin maju, sehingga mulailah dikembangkan beras analog yang membuat psikologis kita berpikir sudah makan nasi, padahal berasnya berasal dari sumber karbohidrat selain beras seperti umbi-umbian, singkong, atau pun jagung.

Dalam mengkonsumsi karbohidrat kompleks, sebaiknya memperhatikan nilai IG (indeks glisemik) pada bahan pangan tersebut. Indeks glisemik adalah kemampuan suatu makanan dalam meningkatkan gula darah. Dosenku adalah ekspert di bidang penentuan indeks glisemik makanan dan aku pernah menjadi relawan penelitiannya. Selengkapnya disini. Tips saja sih, kalau mau menurunkan kadar gula darah, sebaiknya makan nasi yang cenderung pera daripada nasi pulen karena IG nasi pera lebih rendah dibanding nasi pulen. Tetapi kalau benar-benar bertekad menurunkan gula darah, maka konsumsi umbi-umbian adalah pilihan terbaik. Konsumsi kentang atau pun ubi rebus cukup efektif dalam menurunkan gula darah  karena nilai IG umbi-umbian cukup rendah (tentu saja disertai dengan diet rendah gula).

Selain memperhatikan asupan makanan dengan mengurangi konsumsi gula dan memperbanyak konsumsi karbohidrat kompleks (dengan IG rendah), aktivitas fisik yang cukup diperlukan untuk menjaga gula darah. Dengan aktivitas fisik, maka glukosa di dalam tubuh akan dikonversi menjadi energi sehingga tidak sempat terendap di dalam darah atau pun tertimbun sebagai lemak di bawah kulit. Aktivitas fisik sederhana yang (berusaha) konsisten aku lakukan adalah naik-turun tangga dan berjoget bersama anak. Selain tubuh menjadi lebih segar, anak juga menjadi senang karena ditemani bermain. Kalau di kampus, kegiatanku naik-turun tangga akan menghemat waktuku daripada harus mengantri lift.

Demikian tiga caraku mencegah penyakit diabetes yang sudah menjadi 'bakat' keluargaku. Kalau kamu, bagaimana caramu mencegah diabetes? Share di kolom komentar yuk.

16.7.16

Rainbow Fruit Cake untuk Ultah


Ada yang istimewa di lebaran tahun ini. Tanteku yang di Jakarta, yang berarti terhitung sebagai utinya Ais, bisa pulang kampung ke Jogja dalam waktu yang cukup lama. Biasanya karena kesibukannya sebagai editor di salah satu media di Jakarta, jadi waktu cutinya suka terbatas, tetapi Alhamdulillah tahun ini dia bisa cuti dan liburan seminggu full di Jogja. Yeay asyik!

Yang bikin asyik lagi adalah karena tepat tanggal 13 Juli lalu tanteku ini berulang tahun. Wah, sebagai keponakan yang baik, aku dan adikku nggak boleh lupa mengucapkan ucapan ulang tahun ke tante dong ya? Selain mengucapkan ucapan ulang tahun, pastinya kita nggak boleh kelupaan sama "bawaan" saat mengucapkan ulang tahun yaitu kue ultah! Hihi. Mainstream banget sih, ngucapin ultah sambil bawa kue ultah lengkap dengan lilin, tapi nggak apa-apa lah ya. Lagi buntu ide kreatif nih, haha!

Yang bertugas memesan kue ultah adalah adekku, soalnya sekalian dia pulang kantor. Selain itu, sense embaknya ini kalau milih kue kurang bagus jadi memang yang pilih kue sebaiknya si adek, hehe. Pernah waktu ultah adek aku belikan kue ulang tahun, ternyata kuenya standar banget, lemak krimnya nyangkut  di langit-langit mulut. Aduh, aku nggak mau deh itu kejadian di ultah tanteku ini. Biar mantep, pesan kue di bakery yang memang sudah terbukti kualitas kue ulang tahunnya. Namanya toko bakery favorit, jadi untuk bisa menikmati kue ulang tahun dari bakery ini, maka kita harus pesan paling tidak satu hari sebelum acara. Untungnya bakery ini terletak di rute adekku kerja, jadi bisa sekalian pulang dari kantor pesan kuenya, pulang kantor besoknya ambil pesanan deh. hehe.

Aku suka deh sama kue ultah yang dipesan adekku ini. Namanya Rainbow Fruit Cake. Eh tetapi jangan kira yang 'rainbow' itu cake-nya ya, karena yang berwarna-warni adalah topping buahnya. Seperti gambar di awal postingan, warna-warni buahnya sangat menyegarkan dan 'comotable' banget. Saking ramenya buah-buahan di cake ini, aku dan adekku sampai bingung mau taruh lilin dimana. Hehe.
Lilinnya nyempil. Hihi
Rainbow Fruit Cake ini nggak bikin eneg karena krimnya ringan dan tidak sebanyak cake pada umumnya. Kue bolu yang menjadi base/dasar topping buahnya adalah cheese cake, hmm, nyam-nyam. Rasanya lembut di lidah dan rasa kejunya sangat terasa. Sepotong Rainbow Fruit Cake pasti nggak cukup deh, karena kesegaran buah dan kenikmatan cheese cake-nya dijamin bikin ketagihan. Jadi pengen request kue ini buat ultahku besok. *modus

Variasi Menu Jamur Tiram


Saat lebaran kemarin, budidaya jamur tiram yang dikelola suami tidak ada yang mengurusi. Orang yang biasanya menjaga di tempat ini sedang mudik dan kebetulan kami sekeluarga berlebaran di Ponorogo. Untung ada ibu dan bapakku yang bersedia memanenkan jamur, padahal lokasinya 17 km dari rumah bapak. Bapak awalnya agak keberatan harus memanenkan jamur, soalnya bapak kurang paham betul lokasi rumah jamur suami. Tetapi setelah aku bujuk dan aku bilang kalau nggak dipanen maka jamurnya bakal jadi penyakit untuk baglog jamur yang ada (telat panen akan mempengaruhi kelembaban dari rumah jamur), akhirnya bapak setuju untuk memanenkan jamur. Jadilah pagi hari di H+2 Lebaran bapak, ibu, dan adekku memanen jamur.

Karena sudah dua hari tidak dipanen, maka jamur yang siap panen menumpuk! Ada sekitar 8 kg jamur yang terpanen pagi itu. Kata ibu jamurnya banyak banget. Rencana awal mau dibuat jamur crispy, tapi gempor dong kalau jamur sebanyak itu dibuat crispy. Siapa yang makan juga nantinya? Akhirnya sama ibu jamurnya dibuat variasi nuget dan bakso, menurutku sih ini variasi  makanan lezat untuk diet sehat. Dengan olahan seperti ini maka jamur bisa disimpan lebih lama di dalam kulkas atau pun freezer.

1. Nugget Jamur Tiram
Pembuatan nugget jamur tiram ini mirip dengan pembuatan nugget pada umumnya. Bahan yang dipakai kemarin sama ibu hanya jamur, tepung terigu, tepung roti, telur, bawang putih, penyedap rasa, dan garam. Cara membuatnya adalah sebagai berikut:

  • Jamur dicuci dan direndam dalam air hangat selama 15 menit. Kemudian ditiriskan dan disuwir-suwir.
  • Suwiran jamur, tepung terigu, telur, bawang putih halus, garam, dan penyedap rasa dimasukkan ke dalam chopper kemudian dicincang sampai rata.
  • Adonan nugget dikukus selama kurang lebih 15 menit.
  • Setelah dingin (dimasukkan ke dalam freezer semalam supaya tekstur lebih kompak), adonan kemudian dipotong-potong.
  • Potongan adonan dilumuri telur dan tepung roti.
  • Goreng. Ready to serve!
Nugget Jamur Tiram
2. Bakso Jamur Tiram
Percobaan ibu bikin bakso jamur tiram sebenarnya belum berhasil karena adonannya hancur saat dimasukkan ke air mendidih. Besar kemungkinan karena tepung tapioka yang digunakan kurang banyak, atau memang sebaiknya harus ditambah daging hewani seperti bakso pada umumnya. Bahan dan cara membuat bakso ini mirip dengan pembuatan nugget jamur tiram, hanya saja ada tambahan tepung tapioka dan pada bakso tidak memerlukan tepung roti. Cara membuatnya adalah sebagai berikut:

  • Jamur dicuci dan direndam dalam air hangat selama 15 menit. Kemudian ditiriskan dan disuwir-suwir.
  • Suwiran jamur, tepung terigu, tepung tapioka, telur, bawang putih halus, garam, dan penyedap rasa dimasukkan ke dalam chopper kemudian dicincang sampai rata.
  • Kukus adonan (seharusnya direbus, tetapi adonan hancur).
  • Bisa langsung dimakan, dicampur ke lauk, atau digoreng untuk camilan.
Bakso Jamur Goreng
3. Lumpia Jamur Tiram
Ini sebenarnya variasi sebagian adonan bakso dengan memanfatkan kulit lumpia sisa. Jadi walau judulnya lumpia, tetapi di dalamnya adonan bakso. #penipuan
Biarin deh, yang penting enak, hihi.
olahan jamur tiram
Lumpia Jamur Tiram
Gegara panen besar jamur kemarin, aku sampai eneg makan nugget dan bakso jamur tiram berhari-hari, haha!

15.7.16

Manfaat Jangka Panjang dari Pijat Bayi


Ini foto anakku saat masih berusia sekitar 4 bulan. Saat ini dia sudah hampir berusia 5 tahun. Saat baru lahir sampai berusia enam bulan, dia diasuh oleh bulek yang juga seorang ahli memijat. Kalau kata orang di kampung sih beliau ini dukun pijat. Banyak pelanggan yang rutin pijat sama bulek. Termasuk keluargaku. Tentang bulekku ini pernah aku bahas di postingan ini.

Jadi bulek ini tipe petualang. Walau pun usianya sudah tidak muda lagi, tetapi bulek senang menjelajah satu daerah ke daerah lain. Bulek pernah jadi tenaga kerja wanita (TKW) di Malaysia dan Saudi Arabia. Saat itu beliau berprofesi sebagai tukang masak. Multi talenta juga ya? Pintar memijat dan juga ahli memasak. Makanya begitu tahu bulek saat itu sedang bekerja di Lampung dan hanya bersebelahan perusahaan dengan perusahaan tempat kami bekerja dan tinggal saat itu, aku dan suami langsung sepakat buat mengajak bulek tinggal di rumah, sebagai pengasuh bayi kecil kami yang memang saat itu belum ada yang bisa merawat.

Alhamdulillah bulek bersedia tinggal bersama kami dan menjaga anakku selama aku bekerja. Selama bulek tinggal bersama kami, hidup kami rasanya enak banget. Enak karena bulek kan pintar memasak, jadinya lidah kami selalu dimanjakan oleh masakan bulek yang endes. Terus, kalau kami nggak enak badan, bulek pasti dengan senang hati mau memijat kami.

Mempunyai pengasuh seorang ahli pijat membuat anakku rutin dipijat. Usia enam bulan pertama kehidupan adalah masa-masa rentan dan mudah sakit. Alhamdulillah anakku tidak terlalu bermasalah kesehatannya, apalagi setiap bulan rutin dipijat oleh bulek. Sayangnya bulek harus pulang ke kampung saat anakku berusia enam bulan. Katanya harus mengurus dan menemani simbah di kampung. Jadi praktis anakku tidak lagi diasuh oleh bulek, dan semenjak saat itu anakku tidak pernah rutin menjalani pijat bayi lagi.

Ternyata manfaat pijat bayi sampai enam bulan itu berdampak positif bagi kesehatan anakku. Dia tumbuh menjadi anak yang berbadan sehat dan kencang, karena dengan pijat bayi aku bisa meminimalkan ketergantungan obat saat anak sakit. Setelah usia dua tahun anakku sudah jarang sekali sakit, kalau pun demam kadang hanya berlangsung sehari dan langsung sembuh tanpa minum obat.

Pijat bayi telah terbukti mampu memberi dampak positif bagi kesehatan anakku. Selain meminimalkan ketergantungan obat saat anak sakit, aku tetap rutin melakukan sendiri pijat untuk anakku saat dia susah buang air. Pijatan I (O) U di perut (i love you-pijat dengan membentuk huruf I, O, dan U pada perut anak) terbukti cukup efektif melancarkan buang air besarnya. Bahkan, pijat ini juga aku lakukan ke perut sendiri saat susah buang air besar lho, hehe.

Pijat bayi memang berdampak baik untuk kesehatan, akan tetapi tetap imbangi dengan nutrisi yang baik dan olahraga yang cukup agar kesehatan terjaga dengan baik.

14.7.16

Dimana Ada Kemauan Disitu Ada Jalan


Awalnya aku berpikir itu hanyalah slogan belaka. Macam kata mutiara yang suka ada di bawah buku tulis itu. Tetapi seiring bertambahnya umur, terutama pasca resign dari kerja kantoran, aku makin sadar bahwa kemauan yang kuat adalah modal paling utama untuk bisa bertahan sebagai 'unemployed' (jujur masih canggung bilang sebagai wirausahawan, soalnya bingung, aku itu sebenarnya usaha apa ya? Hihi).

Berawal dari keputusanku untuk resign di pertengahan tahun 2014. Alasanku resign waktu itu adalah pengen melanjutkan kuliah. Walau pun sudah hampir 5 tahun kerja kantoran, tetapi dari lubuk hati terdalam (ciee), aku masih memendam keinginan menjadi dosen, secara aku berkiblat pada ibuku yang seorang dosen. Kayaknya menjadi tenaga pengajar apalagi dosen itu adalah pekerjaan yang paling menyenangkan buat seorang wanita yang sudah berumah tangga.

Selama mempersiapkan diri untuk kuliah, otomatis tidak ada penghasilan atau pun kesibukan berarti selain mengurusi anak. Aku termasuk orang yang nggak bisa kalau harus diam di rumah, apalagi biasa pegang uang sendiri. Jujur saja minta duit sama suami itu rasanya gimana gitu. Saat itu aku bertekad kalau harus tetap punya penghasilan sendiri walau pun di rumah saja. Saat itu yang paling memungkinkan aku kerjakan yaitu bisnis fashion secara online. Suami juga sangat mendukung untuk bisnisku ini, sampai dibelikan website seharga 900.000 rupiah dengan biaya per tahun 250.000 rupiah. Tetapi kemauanku untuk berbisnis fashion tidak terlalu besar. Walau pun mbak ipar jago fashion dan sukses dengan jualan batik onlinenya, tetapi ternyata nggak serta merta aku bisa mengekor kesuksesannya. Mbak iparku ini passionnya memang di dunia fashion. Dia sangat menikmati berburu baju di pasar, membuat desain cantik untuk katalog produknya, dan dia punya teman-teman yang memang memiliki passion sama di bidang fashion.

Dari situ aku merasa lelah.

Aku nggak bisa menikmati berburu baju di pasar, ilmu desainku cetek banget, bahkan photoshop aja belum bisa, dan kalau kulirik friendlistku, rata-rata karyawan kantoran yang bukan tipe fashonista. Tapi masak iya mundur, wong suami juga udah total membantu begitu. Akhirnya tetap berusaha memanfaatkan fasilitas yang ada, Alhamdulillah hasilnya memang ada, tapi masih sangat kecil. Pelanggan loyalku saja mbak sepupu, mungkin dia langganan soalnya kasian lihat aku sering promo di FB tapi nggak terlalu ditanggapi. Haha! Singkat cerita, bisnis fashion onlineku kolaps begitu saja setelah aku masuk kuliah. Aku mending fokus kuliah saja lah, biar cepat lulus dan cepat kerja seperti definisi 'kerja' pada umumnya.

2 tahun telah berlalu. Sekarang 2016.

Aku sudah lulus kuliah dan ternyata bisa bekerja kembali seperti definisi orang normal itu nggak gampang. Apalagi kalau mau jadi dosen harus siap dengan gaji yang kira-kira separuhnya kerja di perusahaan. Hmm, tetap harus punya usaha dong ya? Dulu waktu kuliah sempat mengajar di bimbel sih, tapi mengajar di bimbel itu menyita waktu sore sampai malamku, soalnya kalau pagi kan anak-anak sekolah, wah aku paling males deh kalau ninggal anak sore-sore begitu. Aku pengen bisa kerja di jam normal yaitu dari pukul 8 sampai maksimal jam 5 sore. Memang aku belum mendapatkan pekerjaan sesuai khayalanku, tetapi ada satu kegiatan yang membuka paradigmaku tentang bekerja, yaitu BLOGGING

Blogging bukan hanya kegiatan menulis di blog, lebih dari itu, ada persahabatan, jaringan, dan berbagai peluang menghasilkan pundi uang dari sana. Awalnya ngeblog cuma buat curcol dan menulis tips ala-ala, tetapi bila ditekuni maka blog bisa menjadi salah satu sumber penghasilan. Besarnya penghasilan yang didapat dari blog tergantung dari besarnya effort untuk membuat dan mempromosikan suatu tulisan. Yak, sesuai judul postingan ini, dimana ada kemauan disitu ada jalan. Blogging itu nggak cuma menulis terus dapat duit. Perlu riset dan latihan menulis untuk membuat tulisan yang bagus dan enak dibaca. Sama seperti bisnis online yang sempat aku tekuni kemarin, perlua kemauan yang kuat, skill yang mumpuni, dan jaringan yang tepat intuk bisa melesatkan hobby menjadi sumber penghasilan. Oke lah waktu aku bisnis online tempo hari aku nggak punya kemauan yang kuat untuk sukses berbisnis online, nggak punya skill yang mumouni untuk nyemplung di dunia bisnis online, dan belum menemukan komunitas yang tepat untuk mendukung usaha fashion onlineku. Tetapi di dunia blogging ini, In Sya Allah aku punya ketiga hal ini.

1. Kemauan yang kuat.
Kemauanku yang kuat untuk menjadi blogger profesional didasari karena kecintaanku menulis. Aku nggak masalah harus menulis tanpa dibayar. Asalkan orang bisa mengambil manfaat dari tulisanku, itu sudah menjadi 'bayaran' sepadan buatku. Alhamdulillah kemauan yang kuat ini mulai memberikan hasil dan aku optimis hasilnya akan terus meningkat seiring bertambah baiknya skill dan bertambah luasnya jaringanku. Aamiin.

2. Skill yang mumpuni.
Aku nggak bilang kalau aku expert ngeblog. Tetapi dari pertemananku dengan banyak blogger profesional yang seringkali dengan senang hati memberi masukan, kritik, dan ilmu ngeblognya kepadaku, aku yakin sih skillku menulis cukup mumpuni untuk bersaing di dunia writerpreneur. Walau tetap harus belajar dan terus belajar. Aku percaya bahwa hasil tidak akan mengingkari kerja keras, yes?

3. Jaringan/network yang tepat.
Menyuil pribahasa "Berteman dengan tukang minyak wangi akan tertular harumnya", atau "Siapa temanmu saat ini akan menentukan kamu 5 tahun kemudian", maka aku sangat bersyukur bisa bertemu komunitas blogger yang tepat. Aku bergabung dengan Kumpulan Emak Blogger dan mendapat beberapa kesempatan layaknya blogger profesional dari sana. Ada juga Komunitas Blogger Jogja yang memungkinkanku berkenalan dengan blogger-blogger keren se-Jogja (psst, blogger Jogja termasuk yang paling rame dan seru dibanding blogger kota-kota lain lho, ini katanya salah satu vendor yang pernah mengundang kami lho). Ada juga Blogger Perempuan Network dengan program Fun Blogging yang sarat ilmu bermanfaat. Pokoknya dari komunitas-komunitas itu aku menemukan banyak mentor di dunia blogging yang rata-rata pada loyal banget berbagi ilmu bahkan berbagi rezeki. Benarlah pribahasa yang mengatakan "banyak teman banyak rezeki", rezekiku ya punya teman kayak yang lagi blogwalking di postingan ini. Makasih ya guys, berkatmu page viewku naik, alexa turun, dan mudah-mudahan DA PA juga naik, jadi semangat ngeblogku juga naik. Semoga aku bisa konsisten menulis sesuatu yang baik dan bermanfaat. Biar bisa ketuleran kece kayak kamu. Iya, kamu yang lagi baca dan komen di postingan ini.

8.7.16

Hikmah saat susah sinyal internet


Postingan ini memang berbau curcol. Tapi nggak apa-apa lah ya? Sekalian sharing karena pasti banyak teman-teman yang mengalaminya selama mudik lebaran ini. Ya kan ya dong?

Selama internet susah diakses, kadang kita baru menyadari bahwa kehidupan tanpa terganggu kehidupan online itu sangatlah menyenangkan. Kita bisa menikmati saat-saat beraktivitas secara offline tanpa terganggu sebentar-sebentar lihat update-an HP. Nah, selama kemarin pulang kampung dan sinyal internet timbul tenggelam, aku merasa diuntungkan karena jadi fokus pada beberapa kegiatan offline yang cukup penting, diantaranya:

1. Fokus menyelesaikan target mengaji ODOJ

Seperti yang sudah aku tekadkan di awal Bulan Ramadhan kemarin untuk mengkhatamkan Al Quran, jadi dengan kondisi tanpa sinyal internet aku jadi bisa lebih fokus menyelesaikan target itu. Jujur masih susah buat konsisten mengaji satu juz sehari lho, salut deh buat mereka yang masih komit One Day One Juz.

2. Banyak bercengkrama dengan keluarga

Alhamdulillah kondisi susah sinyal internet membuatku jadi fokus bercengkrama dengan keluarga. Jadi inget dulu awal-awal menikah dan dikomplain sama ibu mertua gara-gara keasyikan main HP. Wkwkwk, jadi tamparan sekaligus motivasi buat nggak internetan di rumah mertua. Hehe.

3. Belajar memasak

Kesempatan di rumah mertua adalah kesempatan bagus buat belajar memasak. Soalnya ibu mertua plus anak-anaknya pinter-pinter masak. Paling bisa aja mengkoreksi kekurangan suatu masakan dan 'mendandani' jadi masakan yang endes. Kalau masak bumbunya komplit dan so pasti lezatos! Aku sebagai mantu sih paling banter bantuin kupas-kupas bawang dan empon-empon sama cuci piring, tetapi jadi ngerti lah komposisi bumbu gulai dan soto (menu andalan keluarga mertua) yang benar. Jadi, bercengkrama dengan keluarga dapat, belajar memasak juga dapat. Walau kapan ini masakan bakal dipraktekan di rumah. Biar gimana yang instan-instan tetap lebih enak sih. Tinggal kunjungi warung gulai dan soto terdekat di rumah. Haha!

4. Kualitas istirahat lebih baik

Dengan nggak internetan aku jadi nggak keganggu sama notifikasi HP yang kadang mengganggu istirahat. Memang sih efek sampingnya jadi ketinggalan beberapa info yang kadang-kadang cukup penting. Tetapi pulang kampung cuma seminggu setahun ini, temen-temen In sya Allah paham lah.

5. Gerak badan lebih banyak

Karena nggak harus bersantai-santai di depan layar HP atau monitor, aku jadi suka bingung sendiri kalau lagi duduk santai atau tidur-tiduran. Jadinya kadang jalan-jalan keliling kampung sama anak lanang, jadinya gerak badan lebih banyak deh.

Well, seminggu tanpa internet sudah berlalu. Mudah-mudahan belum basi buat mengucapkan mohon maaf lahir dan batin. Back to blogging. Cheers!

5.7.16

Ramadhan Di Museum Benteng Vrederburg: Sebuah Tour Menegangkan di Malam Hari


Lanjutan dari postingan: Sarasehan Bersama Saksi Sejarah Agresi Militer Belanda II di Yogyakarta

Selesai sarasehan dan berbuka puasa, acara Ramadhan di Museum Benteng Vrederburg dilanjutkan dengan berkeliling Museum Benteng Vrederburg. Menurut Mas Erwin, cikal bakal Komunitas Night at The Museum ini adalah di Museum Benteng Vrederburg ini. Memang seru sih berkeliling museum di malam hari. Bukan karena nanti bakalan kejadian kayak di film dengan judul yang sama dengan nama komunitas ini sih, tetapi memang sensasi berkeliling museum, apalagi yang outdoor seperti ini, memang berbeda. Ada perasaan misterius, menegangkan, sekaligus membuat penasaran.

Mas Erwin sendiri bilang, untuk Benteng Vrederburg sendiri paling bagus di bagian luar museumnya, soalnya bangunannya sebagian besar masih alami. Berbeda dengan bagian dalam museum yang telah mengalami perombakan sesuai dengan kebutuhan saat ini.

Jadi, Benteng Vrederburg itu didirikan oleh VOC Belanda tahun 1760. Awalnya bangunan ini bersifat semi permanen dengan nama Rustenberg yang berarti 'rest' atau peristirahatan. Benteng ini didirikan salah satunya dengan tujuan untuk mengawasi Sultan, dimana Keraton terletak hanya selemparan meriam dari Benteng Rustenberg.

Benteng ini berdiri di tanah Keraton, secara kepemilikan adalah milik Sultan, tetapi de facto dikuasai oleh VOC Belanda. 4 Bastion di Benteng Rustenburg diberi nama oleh Sultan. Jayawisesa (sudut barat laut), Jayapurusa (sudut timur laut), Jayaprakosaningprang (sudut barat daya) dan Jayaprayitna (sudut tenggara).

Setelah 1799, VOC Belanda bangkrut sehingga pemerintahan dialih kuasakan kepada Pemerintah Belanda. Pada tahun 1867 terjadilah bencana gempa bumi hebat di Jogja. Benteng Rustenberg menjadi barak penampungan korban gempa bumi. Settelah itu benteng kemudian berubah namanya menjadi Vrederburg yang berarti 'free' atau perdamaian. Hal ini sekaligus menjadi manfisteasi hubungan Belanda dan Kesultanan yang tidak menyerang kala itu.

Tahun 1811-1816, Inggris sempat mengambil alih kekuasaan Belanda, namun dalam waktu singkat Belanda mengambil alih kekuasaannya lagi. Sampai akhirnya pada 7 Maret 1942, Belanda menyerah kepada Jepang, sehingga benteng ini kemudian dikuasai Jepang. Kekuasaan kemudian kembali ke tanah air pada 1945, saat Indonesia merdeka.

Sejarah bangunan di Museum Benteng Vrederburg

Ruang Administrasi, Peradilan, dan Penjara VIP
Gedung yang terdapat di kiri depan (sekarang sebagai ruang pengenalan) dulunya adalah ruang administrasi dan peradilan. Di depan gedung ini terdapat gedung yang berbentuk serupa, yang berfungsi sebagai penjara VIP bagi tahanan elit. Bangunan Museum Benteng Vrederburg bertipe bangunan Hindis. Bentuk jendelanya besar dengan atap Limasan, mencirikan bangunan Jawa tropis, kemudian bentuk pilarnya bergaya eropa. Bangunan yang terdapat di seluruh benteng masih asli dari tahun 1867.
Gedung administrasi. (Foto by Kuliner.Jogja)
Ruang Diaroma 1 dan 2 museum saat itu berfungsi sebagai barak bagi Tentara Belanda dengan jabatan yang tinggi. Untuk kroco-kroconya tinggal di lantai dua yang terletak persis setelah pintu masuk benteng. Ciri dari barak tentara adalah banyak pintu dan tangga. Makanya benteng ini banyak terdapat jendela, pintu, dan tangga pada bangunannya.

Dapur Umum
Apalah kekuatan fisik tanpa logistik. Benteng Vrederburg dilengkapi beberapa dapur umum yang menjamin logistik para tentara yang tinggal di benteng ini. Jumlah tentaranya cukup banyak lho, sekitar 500 tentara.

Rumah Sakit
Di lokasi Benteng Vrederburg ini juga terdapat rumah sakit yang berfungsi menjamin kesehatan para tentara di benteng ini. Paramedis tersedia dalam jumlah yang cukup di rumah sakit ini. Psst, aku ngambil foto ini aslinya gelap, begitu diterangin gambarnya jadi begini:

Awalnya aku takut sama putih-putih di jendela itu.
Tapi setelah aku perhatikan lebih seksama lagi, oh, itu hanya bayangan dinding kok, hehe.

Kandang kuda yang jadi garasi mobil

Kandang kuda masa kini
Garasi mobil ini dulunya kandang kuda tentara Belanda. Bangunan sudah dipugar agar bisa berfungsi dengan baik dan aman. Sekarang kudanya udah pakai mesin, alias sepeda motor, hehe.

Pintu kemana saja
Bisa kabur ke hatimu lewat pintu ini nggak ya?
Siapa bilang yang punya pintu kemana saja cuma doraemon? Benteng Vrederburg juga punya nih. Ini dia pintu kemana sajanya. Berfungsi sebagai tempat melarikan diri apabila nanti benteng diserang. Yang pertama diselamatkan tentu saja elit dan penggede Pemerintah Belanda di benteng ini.

Infrastruktur di seberang Benteng
Deretan bangunan yang merupakan infrastruktur dari zaman Belanda
Ini foto yang aku ambil sore tadi. Kalau malam sudah nggak jelas nih foto bangunannya. Jadi kenapa bangunan Bank Indonesia dan Pos Indonesia itu klasik banget, ya karena pada zaman kekuasaan Belanda, bangunan tersebt dibangun untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur warga Belanda di Yogyakarta. Bank BNI dan Kantor Pos Indonesia dulu adalah kantor asuransi sedangkan Bank Indonesia dulunya bernama Bank Jawa. Di sebelah kantor pos terdapat Toko Eropa yang menyediakan kebutuhan produk dari Eropa yang tidak terdapat di tanah Jawa.

Benteng Pertahanan
Jujur aku nggak banyak menyimak cerita di bagian ini, karena apa? karena aku sibuk mencari Ais. Doi nggak mau ikutan muter museum dan memilih bermain sama anaknya Mas Eko Penyo. Sayangnya, pas aku balik mau mengajak Ais keliling museum, eh si Ais malah sudah diantar Mbak Samantha ke rombongan tour. Jadi sempat spot jantung juga aku. Apalagi sebelum cerita soal benteng ini, Mas Erwin cerita kalau di salah satu lokasi suka terdengar samurai diseret saat malam begini, hhiyyy..

Gedung Pertunjukan
Orang Belanda itu kan orang yang romantis, jadi ada gedung pertunjukan sebagai obat stres bagi para tentara yang jauh dari keluarga. Gedung pertunjukan ini relatif besar, jadi kebayang, pasti banyak sekali ya tentara Belanda pada zaman itu?

The most fenomenal place: Ruang Dansa

Photo ambil di http://yogyakartahistory.blogspot.co.id/2011/08/vredeburg-fort.html
Nggak berani deh ambil foto di sini malam itu. Apalagi Mas Erwin sendiri menunjukkan wajah agak takut saat melihat jendela paling kiri dalam keadaan terbuka. Katanya bangunan museum yang sekarang jadi pameran G-30 S/PKI ini dulunya adalah ruang dansa bagi tentara Belanda. Kabarnya tidak boleh masuk ke bangunan ini sendirian, karena bakal didatangi noni Belanda. Temannya Mas Erwin pernah mengalaminya, padahal waktu itu siang hari. Wallahualam sih, kebenaran cerita ini nggak ingin aku cari tahu, yang jelas aku mengakui adanya dunia lain dan yang penting kita tidak saling mengganggu saja, ya kan?

Selesai berkeliling bangunan benteng, Ais kehausan dan untungnya masih ada sisa air mineral gelas sisa berbuka tadi. Ais termasuk tidak takut bekeliling di tempat gelap, tapi kalau ditemani ibunya sih. Hihi. Suasana Benteng Vrederburg di malam hari memang rada spooky, tetapi sebenarnya tingkat seramnya itu tergantung pemikiran kita sendiri kok. Lagian seramnya 'uji nyali' di sini masih nggak seberapa menegangkan dibanding saat aku kehilangan Ais dari rombongan. Alhamdulillah, sekali lagi Allah mengingatkanku untuk jangan teledor sama anak, tanpa aku harus benar-benar kehilangan dulu. Terima kasih peringatanmu Ya Allah.