Tampilkan postingan dengan label fantasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label fantasi. Tampilkan semua postingan

10.2.17

Jerapah dan Gajah Mengambil Apel

Jadi, ini dongeng terinspirasi dari meteran jerapah dari Sari Husada. Terus Ais minta didongengin. Akhirnya terinspirasilah dongeng ini. Rada geje dan nggak usah dipikir pakai logika banget lah ya. Ini cuma biar anaknya diem dan terus tidur, haha.

Jerapah dan Gajah Mengambil Apel



Pada suatu hari, jerapah dan gajah sedang berjalan menikmati udara pagi. Mereka berdua sering kemana-mana bersama. Tetapi, mereka sering sekali bertengkar. Tak terkecuali pagi ini. Jerapah dan gajah malah bertengkar tentang siapa yang lebih hebat.

"Ya jelas aku dong yang hebat! Leherku panjang, bisa ambil makanan yang tinggi. Kamu? Pasti nggak bisa.." Seru jerapah dengan nada mengejek.

"Sombong kamu ya, kamu nggak tahu, belalaiku panjang, jadi walau pun makanannya tinggi, tetap saja aku bisa mengambilnya." Sanggah gajah.

Tupai mendengar pertengkaran mereka. Tupai sebenarnya sudah bosan mendengar gajah dan jerapah bertengkar terus. Tapi tupai tidak bisa berbuat apa-apa.

"Lihat ya, aku akan ambil buah apel di ranting pohon yang tinggi ini. Panjang belalaimu pasti tidak cukup untuk mencapainya." Pamer jerapah.

" Huh, coba saja." Gerutu gajah.

Leher jerapah memang panjang. Apel yang terletak di ketinggian bisa dengan mudah diraihnya. Tapi, karena hati jerapah sudah diliputi kesombongan, tiba-tiba, jatuhlah pohon apel itu.

"Waduh, pake acara jatuh lagi." Gerutu jerapah.

Gajah yang sedari tadi sebal dengan kesombongan jerapah menjadi tertawa bahagia. Bahagia jerapah kesulitan mengambil apelnya itu.

"Waduh. Susah banget ambil buahnya kalau sudah jatuh di tanah. Leherku sakit nih kalau menunduk terus." Keluh jerapah.

Sebelum apel itu berhasil diambil jerapah, tiba-tiba angin kencang berhembus. Apel menggelinding masuk ke rerantingan. Wah, tambah susah nih mengambilnya.

"Tuh kan. Leher panjangmu nggak bisa apa-apa untuk mengambil barang jatuh. Kalau belalaiku sih, ambil di rerantingan begini, kecilll. " Sombong si gajah.

Setelah itu, dijulurkanlah belalainya. belum sampai menuju buah apelnya, tiba-tiba belalai gajah tertusuk ranting yang tajam.

"Aduh!" Lenguh si gajah. Ternyata mata gajah kurang awas memperhatikan ada ranting yang tajam.

Melihat gajah dan jerapah sedang kesulitan, tupai lalu berinisiatif menolong mereka. Badan tupai yang kecil, cukup lincah untuk masuk ke celah-celah ranting tanpa harus terluka oleh ranting tajam. Tada. Apelnya berhasil diambil.

"Jerapah. Gajah. Kalian itu sama-sama hebat dengan leher dan belalai panjang kalian. Tetapi kalau kalian sombong, maka Allah akan menegur kalian. Kayak ngambil apel  di semak belukar begini, ternyata malah tidak perlu leher atau belalai panjang kan. Justru dengan badan kecil dan pendek sepertiku malah berhasil mengambil."

"Iya. Kamu benar Tupai" Ucap jerapah dan gajah bersamaan.

"Aku minta maaf Gajah. Aku yang tadi mulai sombong duluan." Sahut jerapah.

"Iya Jerapah. Aku juga minta maaf tadi mentertawaknmu." Ujar Gajah.

"Ya sudah. Ayo kita jalan-jalan lagi. Ayo Tupai. Kamu juga ikut. Biar kamu jadi penengah kalau kita bertengkar lagi." Seru jerapah.

"Hahahahaha." Mereka bertiga tertawa bersama sambil melanjutkan jalan-jalan

***

Moral story: Jangan sombong dengan kehebatan kita, karena terkadang kehebatan kita tidak berguna dalam menghadapi masalah hidup kita.

18.9.16

Curhat Jerawat

Dari sejak puber aku sebal dengan wajahku. Habisnya wajahku itu selalu jadi sarangnya jerawat. Kata mama sih normal namanya juga lagi puber. Tapi kan jadi berkurang kecantikanku kalau wajahnya penuh noda jerawat begini. Berbagai cara aku lakukan untuk mengurangi tanda di wajah ini. Mulai dari mengurangi makan kacang-kacangan yang mitosnya bikin jerawatan, sampai melakukan facial jerawat yang ternyata aduhai sakitnya.

karena jerawat di wajah ini, aku jadi minder sama teman-teman. Jarang ada teman yang wajahnya berjerawat sepertiku. Walaupun sebenarnya tidak ada yang menghina jerawat ranum di wajah ini, tetapi tetap saja aku malu. Kerap kali aku dibuat panik dengan jerawat yang baru muncul.

Sampai suatu hari aku bertemu seseorang yang menyadarkanku untuk tidak terlalu memikirkan penampilan dan fokus pada kelebihan lain yang aku miliki. Bu Nur namanya. Dia guru BK baru di sekolah yang langsung jadi idola satu sekolah. Bu Nur dekat dengan semua murid di sekolah. Kepribadian Bu Nur yang bersahabat dan terbuka dengan muridnya membuatku juga akhirnya tidak ragu untuk curhat dengan beliau. Aku mengikuti saran beliau untuk menyibukkan diri dengan hobiku agar aku lupa dengan masalah jerawat di wajahku. Akhirnya aku sekarang lebih fokus pada hobiku menggambar.

Walau pun tidak lagi terlalu memikirkan jerawat, tetapi aku tetap rutin melakukan perawatan agar jerawatku tidak semakin.menjadi. Perawatan sederhana yang aku lakukan setiap hari adalah dengan mencuci wajah dengan sabun yang tepat. Untuk sebulan sekali aku melakukan facial jerawat. Alhamdulillah, karena pikiranku tidak lagi stres masalah jerawat, akhirnya jerawat di wajah malah berangsur-angsur sembuh.

Ternyata obat jerawat paling gampang yaitu dengan pikiran yang tidak stres. Pikiran stres dapat memicu perubahan hormon yang berakibat pada produksi minyak berlebih pada kelenjar minyak atau sebum. Apalagi jika memiliki kulit berminyak dan malas mencuci wajah. Wah, kalau sudah begitu, kotoran dapat lebih mudah menempel di wajah karena berminyaknya wajah kita. Kotoran ini yang nantinya akan memicu tumbuhnya bakteri Propionobacterium acnes. Acnes. Dari namanya saja sudah identik kalau itu penyebab jerawat ya.
Bakteri penyebab jerawat (pixabay)

Jadi, yang perlu diperhatikan untuk menghindari jerawat adalah dengan menjaga kebersihan wajah. Jangan sampai wajah dibiarkan berminyak karena akan menjadi timbunan kotoran. Perasaan hati juga harus bebas stres. Untuk usia remaja memang jerawat adalah hal yang sulit dihindari. Tapi dinikmati saja, seiring bertambahnya usia maka jerawat akan berkurang. Daripada mikirin jerawat mending mikirin cita-cita. Seperti aku yang semakin disibukkan dengan hobiku jadi nggak sempat memikirkan jerawat. Jadi lebih bahagia dan lebih sehat pastinya.

Salam.
(bukan kisah pribadi)

24.11.14

Tikus Juga Mau Sekolah

Di balik cerita dongeng ini:

Faris lagi mogok sekolah. Secara pribadi sih aku nggak masalah dia nggak sekolah, tapi aku suka miris sama lingkungan tempat Faris dititipkan, disana Faris jadi 'idola' dan cenderung menang sendiri. Aku nggak mau Faris jadi anak yang menang sendiri begitu. Omanya Faris juga berpikiran begitu.

Karena itu, malam ini persembahan dongeng kura-kura dan tikus mengambil judul:

Tikus juga mau sekolah

Sudah satu minggu tikus kesepian. Kura-kura sekarang bersekolah di PAUD Hewan Ceria. Tikus ingin bisa bersekolah seperti kura-kura. Tetapi tikus malu. Teman sekolah kura-kura semua bersih dan rapi, sedangkan dia hitam dan kotor.

Untunglah pagi itu tikus berpapasan dengan kura-kura.

"Hai Tikus. Ngapain kamu manyun begitu?" tanya kura-kura.

"Aku lagi bete." Jawab tikus singkat.

"Daripada bete, ikut aku ke PAUD yuk." Ajak kura-kura.

"Malu ah, teman-temanmu nanti mengejek aku."

"Tenang Tikus. Mereka semua baik kok."

"Ah. Yang bener Kura.?"

"Iya. Ayo ikut aku kalau tidak percaya." Ajak kura-kura.

PAUD Hewan Ceria berjarak cukup dekat dari rumah. Dalam waktu lima menit mereka telah sampai ke PAUD. Tikus merasakan keceriaan di PAUD. Semua anak bermain gembira. Semua anak bebas memilih mainan kesukaan mereka.

Lalu, mata tikus tertuju pada sebuah mainan bongkar pasang. Tikus pernah ingin punya mainan itu, tetapi tikus tidak punya cukup uang untuk membelinya.

"Kalau kamu suka. Pinjam saja. Nanti setelah pakai, kamu kembalikan ke tempatnya." Terang kura-kura.

"Malu ah. Nanti mainannya kotor." Jawab kura-kura.

"Nggak papa Kus. Santai saja."

Semakin lama di PAUD Hewan Ceria, tikus menjadi semakin ceria. Ternyata ketakutan tikus tidak terbukti. Teman-teman di PAUD Hewan Ceria adalah anak yang baik dan sholeh. Mereka sama sekali tidak membedakan tikus, sekalipun badannya hitam dan agak kotor. Guru di PAUD juga baik-baik.

Di PAUD, tikus bermain tempel-tempel, menggambar, mewarnai, menghitung biji, senam, bermain ayunan, dan tentu saja bermain lego kesukaannya.

"Alhamdulillah Kura. Aku senang di PAUD, Insya Allah besok aku sudah mau sekolah. Nanti kita berangkat sekolah bareng yuk." Ajak Tikus.

"Oke Kus." Jawab kura-kura.

The end.

Tuh. Tikus sama kura-kura saja mau sekolah. Masak Ais nggak?

Rangkaian cerita Dongeng Kura-kura dan Tikus by Faris 
(bila logikanya rada ngaco harap dimaklumi ^_^)

  1. Dongeng Kura-kura dan Tikus: Faris First Story Telling
  2. Kura-kura dan Pot Bunga
  3. Tikus dan Ban Mobil
  4. Tikus dan Kura-kura Balapan
  5. Tikus dan Kura-kura bermain Pasir
  6. Tikus dan Kura-kura vs Harimau
  7. Kura-kura dan Tikus Bermain dengan Landak
  8. Tikus Juga Mau Sekolah

31.10.14

Kura-kura dan Tikus Bermain dengan Landak

Desa sedang kedatangan tamu seekor landak. Landak begitu cantik dengan duri-durinya yang tajam. Semua penduduk desa senang dengan landak, termasuk kura-kura dan tikus.

Mereka tidak sabar bermain dengan landak. Tapi landak agak angkuh. Dia hanya ingin di rumah dan merawat duri-durinya saja. Semua duri-durinya dikikir layaknya manicure saja. Dia malas bermain dengan tikus yang bau dan kura-kura yang cangkangnya kusam.

Kura-kura dan tikus kecewa landak tidak mau bermain dengan mereka. Akhirnya mereka bermain tanpa landak di halaman rumah tempat tinggal landak.

Kura-kura dan tikus bermain dengan gembira. Landak melihat dari balik jendela.

"Asyik juga ya bermain seperti mereka." Pikir landak. Dalam hati dia menyesal tidak ikut bermain.

Akhirnya landak keluar dari rumah dan menghampiri kura-kura dan tikus.

"Eng. Teman-teman. Bolehkah aku ikut main?"

"Ow. Tentu saja landak. Ayo ikut bermain."

Tapi masalah baru timbul. Tajamnya duri landak membuat kura-kura dan tikus tidak bisa berdekatan dengan landak. Landak sedih dan hampir menyerah pulang. Tidak jadi bermain. Tiba-tiba tikus punya ide cemerlang,

"Bagaimana kalau kita lomba memahat batu? Kita bisa memakai batu yang lancip dan landak bisa memakai durinya untuk memahat batu besar di seberang jalan sana."

"Ide bagus Kus. " Seru kura-kura dan landak bersamaan.

Akhirnya mereka bermain memahat batu. Karya landak sangat bagus. Kura-kura dan tikus senang bermain dengan landak. Sayang landak besok harus segera pulang.

"Besok kalau aku kesini kita main pahat batu lagi ya!" Seru landak.

"Ya." Sahut kura-kura dan tikus kompak.

Rangkaian cerita Dongeng Kura-kura dan Tikus by Faris 
(bila logikanya rada ngaco harap dimaklumi ^_^)

  1. Dongeng Kura-kura dan Tikus: Faris First Story Telling
  2. Kura-kura dan Pot Bunga
  3. Tikus dan Ban Mobil
  4. Tikus dan Kura-kura Balapan
  5. Tikus dan Kura-kura bermain Pasir
  6. Tikus dan Kura-kura vs Harimau
  7. Kura-kura dan Tikus Bermain dengan Landak
  8. Tikus Juga Mau Sekolah

Tikus dan Kura-kura Vs Harimau

Tikus dan kura-kura sedang berjalan di tengah hutan, kemudian tiba-tiba mereka merasa diikuti harimau dari belakang.

Mereka panik dan langsung lari. Tentu saja kura-kura tertinggal karena larinya sangat lambat. Untung tikus segera menyadari dan langsung menggendong kura-kura. Tapi kecepatan lari tikus menjadi berkurang. Akhirnya harimau berhasil menghadangnya.

"Mati kita" keluh tikus.

Tiba-tiba kura-kura memeluk tikus dari belakang sehingga dari atas badannya tertutup cangkang kura-kura.

"Tenang Kus. Kalau begini kamu aman."

Harimau yang sudah meneteskan air liur langsung menerkam keduanya. Digigitnya cangkang kura-kura. Namun karena cangkang kura-kura begitu keras, gigi harimau tak sanggup menggigitnya.

"Aduh. Keras sekali, gigiku sampai ngilu." Keluh harimau.

Sejenak harimau berpikir untuk memakan tikus dan kura-kura. Kura-kura begitu erat memeluk tikus, sehingga harimau kesulitan melepaskan tikus dari cangkang kura-kura.

"Ah. Susah sekali makan ini. Cari makan yang lain sajalah." Harimau menyerah dan berlalu.

Alhamdulillah, berkat kekompakan tikus dan kura-kura mereka bisa selamat dari terkaman harimau.

Makanya, adik-adik harus selalu bantu membantu ya.. biar sukses kayak tikus dan kura-kura.

Rangkaian cerita Dongeng Kura-kura dan Tikus by Faris 
(bila logikanya rada ngaco harap dimaklumi ^_^)

  1. Dongeng Kura-kura dan Tikus: Faris First Story Telling
  2. Kura-kura dan Pot Bunga
  3. Tikus dan Ban Mobil
  4. Tikus dan Kura-kura Balapan
  5. Tikus dan Kura-kura bermain Pasir
  6. Tikus dan Kura-kura vs Harimau
  7. Kura-kura dan Tikus Bermain dengan Landak
  8. Tikus Juga Mau Sekolah

14.10.14

Tikus dan Kura-kura Bermain Pasir di Pantai

"Aku kangen bermain pasir." Ujar kura-kura kepada tikus.

"Lho. Itu di depan rumah banyak tanah kosong." Jawab tikus.

"Wah beda Kus. Pasir yang biasa aku mainkan waktu kecil dulu putih bersih."

"Wah dimana itu Kur?"

"Di pantai. Aku jadi ingin kesana. Aku biasanya main disana dengan penyu, saudaraku."

"Wah. Aku penasaran. Bagaimana kalau kita kesana?"

"Boleh Kus. Ayo. Tapi bagaimana caranya?"

"Aku tahu Kur. Kita bisa menumpang truk penambang pasir. Biasanya mereka mengambil pasir di pantai juga."

"Wah. Kamu memang jenius Kus."

Akhirnya mereka segera mencari truk yang menuju arah pantai.

Truk yang membawa pasir pantai memang tidak banyak. Pengambilan pasir pantai sebenarnya tidak diperbolehkan, karena akan merusak ekosistem pantai. Tapi kualitas pasir pantai memang bagus, apalagi pasir pantai mengandung besi sehingga nilai jualnya tinggi. Walaupun demikian, tidak susah bagi tikus dan kura-kura menemukan truk penambang pasir.

Sesampai di pantai, tikus dan kura-kura langsung bermain pasir. Mereka senang sekali. Pasir di pantai memang berbeda dengan pasir di rumah. Mereka bermain pasir seharian.

Selama bermain pasir, kura-kura sesekali mengais pasir agak dalam. Tikus penasaran dengan yang dilakukan kura-kura.

"Apa yang kau cari kura-kura?"

"Aku mencari telur. Biasanya temanku penyu menyimpan telurnya di dalam pasir. Dulu banyak sekali penyu yang bertelur di sini. Sekarang kok tidak ada lagi ya? Yang kutemukan hanyalah sampah." Keluh kura-kura.

"Pencemaran sampah di laut ini sudah parah. Penyu-penyu tidak akan mau bertelur disini lagi sepertinya." Analisa tikus.

"Sepertinya benar analisamu itu Kus. Padahal aku berharap bisa bertemu penyu."

Hari beranjak sore. Mereka lalu bersiap pulang. Mereka berharap semoga pencemaran pantai itu tidak semakin parah, semoga penambang pasir pantai juga berkurang. Aamiin.

Rangkaian cerita Dongeng Kura-kura dan Tikus by Faris 
(bila logikanya rada ngaco harap dimaklumi ^_^)

  1. Dongeng Kura-kura dan Tikus: Faris First Story Telling
  2. Kura-kura dan Pot Bunga
  3. Tikus dan Ban Mobil
  4. Tikus dan Kura-kura Balapan
  5. Tikus dan Kura-kura bermain Pasir
  6. Tikus dan Kura-kura vs Harimau
  7. Kura-kura dan Tikus Bermain dengan Landak
  8. Tikus Juga Mau Sekolah

13.10.14

Tikus dan Kura-kura Balapan

Sore itu tikus dan kura-kura tidak ada kegiatan. Perut mereka sudah kenyang makan sisa hajatan manusia. Akhir-akhir ini banyak sekali hajatan yang makanannya bersisa sehingga mereka sangat mudah mendapat makanan. Akhirnya perut mereka menggendut dan bergelambir.

"Ya ampun tikus. Lama-lama cangkangku kesempitan nih kalau kita makan enak terus. kayaknya kita harus berolahraga deh."

"Olahraga apa?" Tanya tikus.

"Bagaimana kalau lomba lari?" Timpal kura-kura.

"Oke."

Mereka pun bersiap untuk lari. SUING...
Rupanya tikus melaju sangat cepat.

"Yah. Gimana sih kura. Kamu lari sama jalan sama aja."

"Aduh. Ini aku udah lari tahu." Jawab kura-kura terengah-engah. Kakinya coba berlari lebih cepat, tetapi tak berhasil. Cangkangnya yang berat tidak bisa diajak kompromi.

"Waduh. Kalau gini caranya aku nggak lari dong." Tikus mengeluh.

Tiba-tiba tikus punya ide. Dia punya ide untuk memasangkan roda di kaki kura-kura. Tikus lalu bereksperimen membuatkan roda untuk kura-kura.

Roda itu terbuat dari besi bekas berbentuk silinder. Dibuatkan menyerupai sepatu roda. Kura-kura memakainya, tapi ternyata kura-kura kesulitan berjalan. Rodanya terlalu berat.

Tikus lalu bereksperimen membuat roda dari paralon bekas. Begitu dinaiki kura-kura, KREK. Paralon itu pecah, tidak kuat mengangkat kura-kura.

Akhirnya tikus mendapatkan ide membuatkan semacam skateboard untuk kura-kura. Bahannya dari triplek bekas bongkaran gudang. Cukup kuat menahan beban kura-kura. Rodanya dia ambil dari roda mobil-mobilan anak yang sudah rusak, lengkap dengan sumbu rodanya.
Wah. Kura-kura pasti senang dengan pemberianku ini. Pikir tikus.

Waw. Berkat skateboard bikinan tikus. Kura-kura sekarang bisa berlari bersama tikus. Mereka msekarang sering balapan. Tikus senang mendapat lawan berlari yang sepadan, kura-kura senang tidak lagi lambat.

Pesan moral: membantu teman akan membawa kebahagiaan buat teman dan diri sendiri.

Rangkaian cerita Dongeng Kura-kura dan Tikus by Faris 
(bila logikanya rada ngaco harap dimaklumi ^_^)

  1. Dongeng Kura-kura dan Tikus: Faris First Story Telling
  2. Kura-kura dan Pot Bunga
  3. Tikus dan Ban Mobil
  4. Tikus dan Kura-kura Balapan
  5. Tikus dan Kura-kura bermain Pasir
  6. Tikus dan Kura-kura vs Harimau
  7. Kura-kura dan Tikus Bermain dengan Landak
  8. Tikus Juga Mau Sekolah

Kura-kura dan Pot Bunga

Kura-kura mau pergi ke pesta. Saudaranya akan mengadakan perayaan panen besar-besaran. Kura-kura diundang.
Saudaranya itu seorang yang kaya. Penampilannya bersih dan cangkangya berkilau. Seketika kura-kura jadi malu mau berangkat. Kura-kura takut tidak dianggap saudaranya.
Kura-kura memandangi cangkangnya. Kusam dan penuh goresan. Argh, benar-benar memalukan. Seandainya aku bisa berganti cangkang.

"Berganti cangkang? Sepertinya ide itu tidak terlalu buruk. Aku bisa minta bantuan tikus nih." Ujar kura-kura.

Kura-kura lalu berjalan mencari tikus. Tikus adalah sahabat baik yang pasti akan menolongnya. Mendengar permintaan kura-kura, tikus sebenarnya bingung. Mau ganti cangkang seperti apa kura-kura ini?

"Kamu yakin mau berganti cangkang?"

"Iya. Aku yakin banget. Cangkangku harus keren untuk ke acara sodaraku besok."

Akhirnya mereka memutar otak. Mencari apa saja yang bisa dijadikan cangkang. Kura-kura mencoba ban mobil, bekas botol mineral, dan pot bunga plastik. Hasilnya mengecewakan. Bahan tersebut tidak menyerupai cangkangnya dengan baik, bahkan jelek sekali hasilnya.
Lalu tikus melihat pot bunga tanah liat. Sepertinya cocok sekali dipakai kura-kura. Pot bunga itu juga berwarna cantik.
Kura-kura menjadi terlihat menawan dengan pot bunga itu, tetapi pot bunganya terlalu berat. Tapi demi tampil menawan, kura-kura tak masalah.

Kura-kura melakukan perjalanan lebih payah daripada biasanya. Soalnya pot bunganya berat sekali. Perjalanan ke tempat saudaranaya terasa sepuluh kali lebih berat. Panas terik semakin membuat kura-kura kelelahan. Akhirnya kura-kura pingsan.

Beruntung tikus mengikuti kura-kura. Tikus sudah menduga hal ini akan terjadi. Kura-kura terlalu memaksakan diri demi tampil menawan.

Akhirnya karena ambisinya, kura-kura malah tidak jadi ke acara saudaranya.

Pesan moral: Just be yourself. Jangan neko-neko.

Rangkaian cerita Dongeng Kura-kura dan Tikus by Faris 
(bila logikanya rada ngaco harap dimaklumi ^_^)

  1. Dongeng Kura-kura dan Tikus: Faris First Story Telling
  2. Kura-kura dan Pot Bunga
  3. Tikus dan Ban Mobil
  4. Tikus dan Kura-kura Balapan
  5. Tikus dan Kura-kura bermain di Pasir
  6. Tikus dan Kura-kura vs Harimau
  7. Kura-kura dan Tikus Bermain dengan Landak
  8. Tikus Juga Mau Sekolah

Tikus dan Ban Mobil

Di sebuah perkebunan, hiduplah sepasang sahabat tikus dan kura-kura. Mereka selalu bermain dan bercanda bersama. Suatu hari kura-kura sedang pergi mengunjungi saudaranya dan tikus kelaparan. Sudah seharian dia tidak menemukan sesuatu yang bisa dia makan. Lalu dia melihat ada makanan yang sangat enak buatnya. Ban mobil truck! Tikus membayangkan rasanya lezat seperti steak. Tanpa pikir panjang langsung dikeratnya ban tersebut. Nikmat sekali
Ban itu tekturnya alot. Tikus harus mengeluarkan energi ekstra untuk mengeratnya. Tapi tikus tidak putus asa. Tetap dikeratnya ban itu. Semakin alot semakin nikmat buatnya.
Supir truk rupanya tidak sadar ada pencuri kecil di truknya. Pak supir masih saja bersantai di dalam rumah makan. Dia malah tidur-tiduran. Maklum, belum ada order pengiriman lagi.
Pak supir tertidur dan bermimpi indah. Saat terbangun, betapa terkejutnya dia melihat 'mimpi buruk' di hadapannya. Ban truk sukses kempes, eh bukan kempes lagi, tetapi bolong! Pak supir marah bukan kepalang. Untung tikus sudah beringsut pergi dari situ.
"Ah. Sudahlah. Kenapa aku harus marah-marah. Salahku sendiri memarkir truk sembarangan. Untung cuma satu ban yang dikeratnya." Ujar pak supir.

Di tempat lain, kura-kura sudah pulang dan segera menemui tikus. Rupanya tikus sedang meringkuk di tempat tidur.

"Kenapa kamu tikus?" Tanya kura-kura

"Perutku sakit. Tadi aku kebanyakan makan ban." Jawab tikus.

"Ha? Ngapain kamu makan ban? Itu kan bukan makanan." Tanya kura-kura.

"Habis aku kelaparan. Ban truck itu enak sekali." Sanggah tikus.

"Tapi perutmu jadi sakit begitu. Besok lagi cari makan yang benar. Kamu nggak bayangin kan pak supirnya kalau tahu bannya kamu makan?"

"Iya. Benar juga kamu Kura."

Pesan moral:
1. Jagalah barangmu sebaik-baiknya. Pak supir telah salah tidak memperhatikan lokasi parkirnya, akibatnya dia harus rela salah satu bannya dimakan tikus.
2. Janganlah mengambil yang bukan haknya seperti tikus. Akibatnya perutnya jadi sakit karena makan ban.

Disclamer: ban truk bisa diganti yang lain. Ini anak lanang maunya dongengnya tetap berbau otomotif.

Rangkaian cerita Dongeng Kura-kura dan Tikus by Faris 
(bila logikanya rada ngaco harap dimaklumi ^_^)

  1. Dongeng Kura-kura dan Tikus: Faris First Story Telling
  2. Kura-kura dan Pot Bunga
  3. Tikus dan Ban Mobil
  4. Tikus dan Kura-kura Balapan
  5. Tikus dan Kura-kura bermain Pasir
  6. Tikus dan Kura-kura vs Harimau
  7. Kura-kura dan Tikus Bermain dengan Landak
  8. Tikus Juga Mau Sekolah

9.10.14

Dongeng Kura-kura dan Tikus: Faris First Story Telling

Alkisah suatu hari ada seekor kura-kura yang kesal dengan lambatnya dia berjalan. Kura-kura mengeluh pada tikus. Tikus lalu menyarankan kura-kura untuk menininggalkan rumahnya saja.

"Udah rumahmu ditinggal aja. Nanti kan jalanmu cepet."

Akhirnya, kura-kura menanggalkan cangkangnya.
"Wah iya Kus, sekarang aku bisa jalan lebih cepat."

Semenjak hari itu, kura-kura ikut berkelana bersama tikus.
Tikus berkelana ke mana-mana. Saat ini tikus berencana naik truk menuju bandara. Tikus mau mengajak kura-kura naik pesawat.

Permasalahan mulai muncul. Ban truk kempes. Sedangkan mereka kesulitan mencari truk lain. Mereka pun menunggu truk dengan sabar.

Setelah menunggu sekian lama, truk tak juga berjalan. Tiba-tiba ada taksi lewat. Tikus mengajak kura-kura lompat ke taksi. Dug. Mereka jatuh terjerembab ke atap taksi. Supir taksi mendadak menghentikan mobilnya dan mereka terpental.
"Aaaaaa..."
Untung mereka jatuh tepat di bak tangki. Wow tangki avtur. Pasti ke bandara nih.
Sesampai di bandara, truk tangki langsung nenuju silo penyimpanan avtur. Tikus lalu berinisiatif nencari shuttle bus yang akan nembawa mereka ke pesawat. Sebelum sampai ke shuttle bus, kura-kura punya ide, lebih baik mereka menyelinap naik ke mobil pembawa bagasi. Mereka bersembunyi di dekat roda. Alhamdulillah akhirnya tikus dan kura-kura bisa naik pesawat.

Pesawat kemana sebenarnya mereka? Dan kemanakah tujuan tikus sebenarnya?

Ini dongeng ide awalnya dari ibu, tapi Faris lalu improve cerita sampai 9 menit. Ada banyak bagian yang tidak ditulis karena nggak nyambung, wkwk

Rangkaian cerita Dongeng Kura-kura dan Tikus by Faris 
(bila logikanya rada ngaco harap dimaklumi ^_^)

  1. Dongeng Kura-kura dan Tikus: Faris First Story Telling
  2. Kura-kura dan Pot Bunga
  3. Tikus dan Ban Mobil
  4. Tikus dan Kura-kura Balapan
  5. Tikus dan Kura-kura bermain di Pasir
  6. Tikus dan Kura-kura vs Harimau
  7. Kura-kura dan Tikus Bermain dengan Landak
  8. Tikus Juga Mau Sekolah

23.2.14

Mengejar Pengusaha

"Nina, tadi Evan telepon. Katanya malam ini aku diajak nemenin dia ke acara pertemuan di klub gitu. Ya ampun, mimpi apa aku? Pakai baju apa aku nanti malam ya?"
Mika bersorak girang. Sudah lama dia menyukai Evan. Tapi pengusaha muda ini selalu cool dan sibuk dengan laptopnya.
**
Berawal dari suatu siang. Mika baru saja diterima kerja part time di kafe. Saat itu, Mika selalu memperhatikan seorang cowok yang selalu datang sendiri dan berlama-lama di kafe. Ga tanggung-tanggung, bisa seharian, dari kafe buka sampai Mika over shift, tu cowok ga juga beranjak. Semakin diperhatikan, cowok ini semakin tampan.  Mika lalu mencoba berbagai cara untuk sekedar bisa berbincang dengan Evan. Setiap kali Evan mengunjungi kafe tempat Mika bekerja, selalu Mika yang melayani pesanannya. Ah, tapi Evan tak pernah memperhatikan Mika. Matanya selalu tertuju pada laptop. Entah apa asyiknya memandangi rangkaian kata dan angka di layar laptop itu.
Suatu waktu, Mika iseng mencari akun facebook Evan. Ternyata langsung ketemu, karena Evan memakai nama facebook sama persis dengan nama yang tertera di credit card yang biasa digunakan membayar tagihan kafe.
Berawal dari situ, Mika ngajak chatting. Ternyata Evan lumayan asyik di dunia maya. Tiba-tiba, Evan mengajak Mika untuk menemaninya ke sebuah acara. Yah, sekalian kopdar kata Evan. Padahal ya kalau mau ketemu tinggal datang ke kafe aja. Ya gak sih. Yah, namanya pengusaha muda nan tampan, suka-suka dia mau ketemuan dimana. Wong gratisan ini, pikir Mika.
Mika langsung mengajak Nina memilih baju. Berbekal beberapa model cewek yang ada di fotonya Evan, Mika dan Nina sepakat kalau Evan suka cewek seksi. Jadilah Mika malam ini akan memakai kemben super seksi dengan rok yang cukup mini. Tak lupa Mika pakai sepatu high heels 12 cm. Cantik sih, tapi sebenarnya Mika tidak nyaman.
"Ah biarlah, beauty is pain." Ujar Mika tak ingin mengeluh.
Evan sudah menunggu di samping mobil sedan mewahnya. Dia sempat terpana melihat Mika. Seperti tidak menyangka melihat bidadari surga.
Yes! Seru Mika dalam hati.
Di sepanjang jalan mereka bercakap akrab.
"Aih, nyesel gue kalo ke kafe mantengin laptop melulu, jadi ga tau ada cewek secantik lo."
"Yah, yang penting sekarang udah tau kan." Senyum Mika mengembang dibilang cantik
Mobil melaju ke arah kota dan sampailah di tempat yang dimaksud.
Rupanya Evan akan menghadiri sebuah seminar kewirausahaan. Waduh, bete ga ya Mika?
Yah, jelas banget Mika bete. Tapi Mika tetap kelihatan asyik di sebelah Evan. Mika terus bersandiwara seolah menikmati seminar. Sebenarnya seminarnya lumayan bagus, karena Mika juga suka tentang kewirausahaan gitu, tapi Mika kelaparan. Gara-gara sibuk nyiapin pakaian dan dandan maksimal, akhirnya Mika malah lupa makan.
Jam menunjukkan jam 10 malam. Acara seminar baru selesai. Mika masih harus bersandiwara dihadapan rekan-rekan Evan. Untunglah Mika bisa menahan mualnya perut dan cenut-cenutnya masuk angin. Badan Mika mulai gemetaran, tapi dia sok cool aja.
"Eh, tangan lo kok dingin banget?" Tanya Evan saat menggandeng Mika menuju parkiran mobil.
"Hehe..gak papa kok" Mika masih meringis-meringis. Padahal mualnya sudah diujung mulut. Harus segera dimuntahkan, tapi, dia kan harus jaim di depan Evan.
Akhirnya Mika gak tahan dan langsung berlari ke salah satu pohon dan muntah sejadi-jadinya.
Ah, biarin dibilang jorok, daripada harus menahan muntah lebih lama. Pikir Mika dalam hati.
Tiba-tiba Evan dari arah belakang mengulurkan jas yang dipakainya untuk dipakai Mika. Tak lupa menawarkan minyak angin untuk Mika.
"Yaelah, lu dari tadi nahan muntah to? Pantesan senyum-senyum ga jelas gitu." Seru Evan setengah mengejek.
"Iya nih, gue kayaknya masuk angin, maaf yah." Mika malu banget. Image-nya pasti turun gara-gara muntah.
"Ya, lu kayak ga pernah ikut acara sampe malam aja."
"Iya, memang ga pernah, kecuali kebagian shift malam di kafe."
"Ow, pantesan. Di kafe juga kan pakaiannya ga gitu. Jadi gak masuk angin lah"
Evan menunjuk ke baju Mika yang mini dan seksi itu. Mika jadi pingin nangis. Kayaknya memang dia gak boleh maksain penampilan yang bukan dirinya sendiri.
"Ya udah yuk, cari makan dulu. Asem banget tu seminar ga ngasih kita makan."
Waw, akhirnya. Lanjut dinner sama Evan, pasti romantis nih.
Ternyata tempat makan pilihan Evan sama sekali ga romantis! Ternyata walau pengusaha sukses doi sukanya makan di angkringan. Tapi Mika ga masalah, soalnya dia juga malas makan di tempat mahal tapi gak bisa kenyang. Yah, Mika udah kapok berpura-pura. Jadi berhubung Mika belum makan dari siang, maka Mika balas dendam di angkringan. Temaram lampu di sekeliling angkringan justru terasa sangat romantis.
"Gile. Lu cewek apa kebo, makan lu lebih banyak dari gue!" Seru Evan.
"Haduh, dah laper banget dari siang belum makan." Jawab Mika polos.
"Ngapain siang ga makan?nyiapin buat ketemu gue malam ini ya?" Tanya Evan sok pede.
"Aih, mau tau aja apa mau tau banget?" Tanya Mika. Sebenarnya malu dia kalo harus jujur.
"Bangeet!" Jawab Evan.
"Iya.." ujar Mika pelan, kali ini dia menunduk. Malu, tapi juga ga mau bohong.
"Aih, emangnya lu naksir gue ya?makanya sok-sok ngajak kenalan di facebook?" Evan malah semakin bersemangat mencecar pertanyaan.
"Iya." Kali ini suara Mika terdengar makin lirih. Mukanya memerah. Malu. Pasti sekarang Evan mikir dia cewe agresif.
Suasana tiba-tiba sunyi. Mereka tidak saling melanjutkan omongan. Evan ga enak mau ngajak ngomong lagi, soalnya Mika jadi tertunduk terus. Akhirnya Evan mengantarkan Mika pulang.
"Makasih ya." Kata Mika pelan. Dikembalikan jas Evan yang sedari tadi dipakainya. Ia langsung berlari pergi. Ia ingin cepat sampai di kasur dan tidur. Rasa meriang karena masuk angin membuatnya ingin cepat rebahan di kasur.Selain itu, dia juga merasa malu menatap Evan karena sudah jujur menjawab pertanyaan Evan tadi.
Dari dalam mobil, Evan melihat Mika berlalu. Mulai malam itu, Evan tidak berhenti memikirkan Mika.
***
Siang itu, Evan datang ke kafe. Kali ini dia tidak langsung terpaku di laptop. Melainkan mengarahkan pandangan dahulu ke sekeliling kafe. Dia sangat ingin bertemu Mika. Sangat ingin.
Dua hari sudah berlalu, tapi Mika belum juga tampak kembali. Evan jadi gregetan. Akhirnya Evan melayangkan pesan ke Mika.
"Eh, lu masih marah ya sama gue kemarin? Gue lagi di kafe, dua hari ini nyariin lu gak ada."
Sent.
Semenit. Seperempat jam. Setengah jam. Evan masih menunggu jawaban Mika sembari berkutat dengan laporan keuangan.
New message.
"Ah, pasti dari Mika!" Pikir Evan.
"Marah? Marah kenapa? Gue istirahat dua hari ini, masih meriang gara-gara masuk angin kemaren. Besok udah masuk kerja lagi kok."
"Oh ya udah. GWS yah." Jawab Evan.
Dalam hati Evan tidak sabar menunggu besok. Tak sabar ingin bertemu Mika lagi.


End.

9.2.14

Indahnya Berbagi

Toni adalah anak pemulung yang sangat pintar. Karena kepintarannya dia mendapat beasiswa. Toni bersahabat dengan Riko di sekolah. 

Riko adalah anak pengusaha yang kaya. Toni dan Riko terlihat kontras saat berjalan bersama. Tapi itu tidak menghalangi persahabatan mereka. 

Hidup memang adil. Kita di dunia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Supaya kita berbagi. Begitu juga Toni dan Riko. 

Toni yang sangat pintar tetapi hidup kekurangan sering dibantu Riko. Begitu juga Riko, walaupun hidup berkecukupan, tetapi Riko tidak sepintar Toni. Toni dengan senang hati mengajari Riko. 
Suatu hari, ada olimpiade matematika di sekolah. Toni dan Riko bersaing ketat. Sampai akhirnya Toni yang menjadi pemenangnya. 

Akhirnya, tibalah saatnya pemenang olimpiade dikirim ke Jakarta untuk mengikuti olimpiade tingkat nasional. Toni sangat senang sekali. 

Permasalahannya, untuk ke Jakarta Toni tidak punya uang. Orang tuanya juga tidak mengizinkan, karena Toni harus mengasuh adiknya sepulang sekolah. Riko yang baik hati bersedia membantu biaya ke Jakarta dan berjanji akan membantu mengasuh adik Toni. 

Riko sangat baik. Toni jadi tidak enak. Toni lalu mengusulkan ke ibu guru, bahwa Riko saja yang berangkat olimpiade. Semula ibu guru tidak setuju. Tapi akhirnya ibu guru menyetujuinya. Akhirnya Riko pun berangkat ke Jakarta setelah sebelumnya belajar bersama Toni. 

Akhirnya, walaupun Toni tidak berangkat, tetapi Riko bisa mewakili sekolah sama hebatnya dengan Toni. Sekolah mereka akhirnya menjadi juara umum se Indonesia. 

Sungguh. Inilah indahnya berbagi. 

16.1.14

Sahabat Terbaikku Pergi

Hai sahabatku. Ah kamu pasti tidak akan menjawabku. Kamu kan benda mati. Cuma kamu teman terbaikku. Kamu ga pernah cerewet seperti mereka. Kamu juga selalu memberiku pengetahuan baru.
Orang pikir aku alien apa? Mereka tak ada yang mau dekat denganku. Ah biarlah, toh sahabatku ini sudah memberiku semua.

Aku ga butuh mama, papa, maupun kakak! Aku ga butuh teman sekolah, apalagi guru, aku ga butuh manusia! Mereka semua payah, mereka semua cuma bisa mengecewakanku.

Cuma kamu sahabatku. Cuma kamu yang paling mengerti aku. Aku cuma mau kamu! Coba, aku ingin kamu menghiburku.

Akupun menekan icon games pada layarmu. Ah, sepertinya aku ingin seperti ini selalu. Ga perlu belajar, ga perlu kerja kelompok, dan ga perlu mengerjakan pekerjaan rumah.

PET
tiba-tiba kamu mati. Mati total. Oh, bagaimana ini?
Aku marah. Aku histeris. Aku berteriak. Ah, kenapa kamu harus mati. Oh, tidak!
Aku pernah kehilangan kakek yang kusayangi, tapi masih sedih kehilanganmu sobat terbaikku, tabletku.

Seketika hatiku hampa. Aku merasa tak punya siapa-siapa.

Lebay yah? terinspirasi dari mereka yang kecanduan tablet dan ga peduli sekitar...

10.1.14

Que Sera Sera

'Mba. Kalo udah nikah itu enak ga sih?' tanya Ryan suatu ketika.
'Ya enak lah dek. Ga cuma main cinta-cintaan. Anaknya beneran lagi!' jawabku sekenanya.
Tumben si adik bontot nanyain nikah.
'Udah mau ngelamar Sinta ya? Makanya buruan lulus'
'Idih, mba main tembak aja. Ga lah mba, aku harus nyelesain kuliah terus kerja dulu. Kalo ngga mau makan apa Sinta.'
'Iya dek. Harus kayak gitu jadi laki.'
'Enak ya kalo dapet istri kayak mba'
'Ye, jangan banding-bandingin lah. Semua cewek mah sama aja. Tergantung pasangannya juga. Sinta juga baik kok.'
'Tapi Sinta ga suka anak kecil, kalo ntar ga mau punya anak gimana?'
'Yaelah dek. Mba dulu juga ga suka anak kecil kali. Semenjak punya anak, jadi demen anak kecil. Naluri itu dek.'
'Gitu to mba? Kayaknya seru ya punya anak. Mba kayaknya happy terus semenjak ada anak.'
'Happy itu kita yang nyiptain. Yang penting berpikir positif aja. Kalo kita happy, anak biasanya ikut happy dek. Eh bukannya adek belajar ini di kuliah?'
'Teori doang mba. Prakteknya mah belum tentu.'
'Yah. Jangan takut sama sesuatu yang belum terjadi. Que sera sera dek.'
'iya ya mba? Kenapa aku jadi galau gini ya mba?'
'Tau nih. Kebanyakan nonton film alay kali kamu dek'
'Ais.. Adek kan hobinya nonton action, ga alay kali mba.'
'hahaha' kami pun tertawa bareng.

Terkadang kita mengidealkan seseorang dan terlalu takut akan sesuatu yang belum terjadi. Padahal kalau santai sedikit dan ga seklek patok target, hidup kita pasti lebih santai dan indah.

***
Que Sera Sera versi Indonesia, ala EDibaFREE...

Bila aku besar nanti
Aku bertanya, jadi apa?
Jadi keren kah? jadi kaya kah?
Kau hanya berkata..
Que Sera Sera, yang terjadi terjadilah
Jadi apapun juga
Harus berguna
Untuk semua
Untuk selamanya

30.12.13

Vino dan Nino

Nino dan Vino adalah dua orang pemuda kampung yang merantau ke kota. Nino adalah pemuda sederhana, selama di kota dia selalu berhemat dan walaupun penghasilannya pas-pasan, Nino tetap berusaha menabung. Tabungannya setahun dia belikan emas.

Sebaliknya Vino adalah pemuda yang bergaya hidup mewah. Walaupun penghasilannya lebih besar daripada Nino, tetapi penghasilannya selalu habis untuk membiayai gaya hidupnya.

Suatu ketika, perusahaan tempat Vino dan Nino bangkrut. Semua karyawan dirumahkan. Nino yang mempunyai cukup tabungan akhirnya memutuskan untuk pulang kampung. Vino akhirnya kelabakan mencari pekerjaan baru. Belajar dari pengalaman ini, Vino akhirnya berusaha mengurangi gaya hidup borosnya. Vino ingin seperti Nino, kembali ke kampung halaman dan membangun desanya.

Nino dengan uang tabungannya akhirnya membeli beberapa ayam petelur dan mulai beternak ayam. Dengan kegigihannya, usaha ternak ayamnya berkembang pesat. Walaupun seorang sarjana dan pernah kerja kantoran, tetapi Nino tidak malu beternak ayam. Dengan semakin besarnya peternakannya. Nino perlu tambahan karyawan ahli. Tiba-tiba Nino teringat Vino. Namun Nino khawatir kalau Vino tidak mau beternak ayam.

Untunglah Vino ternyata menyanggupi untuk kerja bareng Nino. Vino rupanya sudah bosan di kota dan ingin berkumpul dengan keluarganya.

Merekapun bahagia selamanya.

20.12.13

Gerobak yang minder

Wah, jadi traktor itu asyik ya? Rodanya besar, gagah sekali. Traktor hampir tidak pernah terjebak di lumpur.
Jadi pesawat ripener juga asyik. Bisa menjelajahi perkebunan dengan cepat, juga bisa memantau apapun dari atas langit.
Sedangkan aku? Aku hanya sebuah gerobak. Andaikan traktor tidak menarikku, tentu saja aku akan terus berdiam disini.
Ah. Aku tak mungkin berguna tanpa traktor.
Gerobak yang biasa ditarik traktor ini rupanya sangat sedih, dia tidak bisa sebebas teman-temannya yang bermesin. Dia merasa tak berguna karena untuk berjalan, dia harus ditarik traktor. Sampai pada suatu hari.
"Aduh. Berat sekali mesin ini. Kayaknya harus pakai alat buat membawa ini. Tapi kita tidak punya kendaraan. Kalau mesin ini tidak segera diangkut dan dipasang, traktorku ga bisa jalan." Keluh seorang mekanik yang sedang memperbaiki traktor. Dia mengambil mesin baru di gudang untuk mengganti mesin traktor lama yang sudah rusak.
Ketika sedang bimbang, mekanik melihat si gerobak. Tiba-tiba terlintaslah ide untuk membawa mesin dengan gerobak.
"Aha! Aku kan bisa memakai gerobak ini untuk mengangkut mesin."
Mekanik pun meminta bantuan orang gudang untuk mengangkat mesin ke gerobak, dan mekanik pun menarik gerobaknya seorang diri menuju tempat perbaikan traktor.
"Wah, untung ada gerobak. Kalau tidak, mana bisa aku membawa mesin ini seorang diri." Ujar mekanik riang.
Ternyata yang riang bukan cuma mekanik. Gerobak pun senang karena dia bisa berguna, walaupun tanpoa traktor ataupun kendaraan lain yang menariknya.

Jangan minder teman. Semua pasti ada gunanya. Tak ada ciptaan Allah yang sia-sia. Subhanallah.

17.12.13

Kepala Tiga

"I..ini mba. Data yang mba minta."

"Ya udah taruh aja disitu."

"I..iya mba."

Heran. Anak baru ini cakep-cakep grogian banget. Paling demen godain doi. Tapi aku lagi malas. Deadline bos belum selesai dikerjakan.
Aku sangat menikmati pekerjaanku, tapi di usia yang tak lagi muda, sudah kepala tiga, banyak sekali suara-suara sumbang menyuruhku menikah. Ih, apa masalahnya sih? Belakangan malah aku santer dijodohkan sama anak kemarin sore nan unyu-unyu yang selalu grogi kalo ketemu aku. Ah. Daripada buat laki, cocok juga jadi adek mah.
 Tapi, doi cakep juga sih. Lumayan buat perbaikan keturunan. Tampangnya imut macam Justin Bieber KW13. Hush, kenapa jadi mikirin tu anak sih. Ga selesai nanti tugas dari bos.

 "Tiska, jadi berapa unit yang bisa kita jual minggu ini?" Aduh. Si bos dah datang aja. Hampir saja aku gagal fokus melihat bosku yang tampak keren dengan kaos hitam dan celana khaki. Walau sudah kepala lima tapi tetap mempesona.

Ah. Macam apa aku ini, kenapa pilihan pria di hadapanku cuma cowok unyu-unyu dan bapak tua yang keren. Ga ada pilihan yang seumur apa ya? Kalo gini caranya, kapan aku kawin??? Dah capek tiap lebaran ditanyain merit melulu.

11.12.13

Utamakan kualitas dibanding kuantitas

Utamakan kualitas dibanding kuantitas
Ujang dan Fadli adalah dua orang supir mobil pick up. Mereka bekerja mencari dan mengangkut rumput untuk pakan rusa. Hari ini, Pak Mandor mengadakan kompetisi untuk mereka berdua. Barang siapa bisa mengumpulkan rumput lebih banyak sebelum jam 2 siang, maka akan mendapatkan beras 5 kg.
Langsung saja Ujang dan Fadli semangat mencari rumput sebanyak-banyaknya demi beras 5 kg. Ujang yang memang lebih senior daripada Fadli mendapatkan rumput lebih banyak daripada Fadli. Fadli pun iri dengan kecepatan Ujang ngarit(mencari rumput). Tiba-tiba Fadli mendapatkan ide untuk membuat bak pick up nya cepat penuh. Fadli tidak hanya mencari rumput, melainkan batu dan tanah ikut diangkutnya.
"Yang penting penuh." Pikirnya.
Setelah jam 2 siang. Pak Mandor kemudian melihat hasil kerja kedua anak buahnya itu. Pak Mandor senang karena mereka bisa memenuhi bak mobil dengan rumput. Akhirnya rumput tersebut dituang untuk dibagikan ke rusa-rusa.
"Wah, kerja yang bagus Jang!" Seru Mandor melihat rumput hasil aritan Ujang. Para rusa makan dengan lahap rumput yang diberikan.
Lalu, tiba saatnya hasil aritan Fadli dibongkar. Betapa terkejutnya Pak Mandor melihat banyaknya tanah dan batu yang ada diantara rumput. Pak Mandor menjadi marah.
"Apa-apaan ini Fadli. Kamu pikir rusa bisa makan batu sama tanah ya? Cepat pisahkan rumput dari batu dan pasir. Kamu dihukum! Seru Pak Mandor, "dan Ujang lah pemenangnya!"
Sungguh malang nasib Fadli. Sudah kalah lomba, masih dihukum Pak Mandor lagi. Tapi ini memang kesalahan Fadli karena curang dalam berkompetisi.

Maka, janganlah engkau berambisi untuk memenangkan kompetisi dengan menghalalkan segala cara. Ingatlah bahwa kecurangan sebesar zarah pun akan mendapatkan balasan Allah SWT. Wallahualam Bisahawab.

10.12.13

Pede Aja

Faris lagi seneng meong alias kucing. Tiba-tiba keidean bikin cerita dongeng ini:

Faris mempunyai tiga ekor kucing, namanya Miko, Mika, dan Miku. Miko adalah kucing jantan berwarna hitam nan mengkilat. Sangat tampan dan berwibawa. Sedangkan Mika berwarna putih, berbulu lebat dan sangat cantik. Lalu Miku adalah peliharaan Faris yang terakhir. Miku adalah kucing kampung biasa. Bulunya belang tiga. Sebenarnya Miku cukup cantik, apalagi Nabi Muhammad SAW sangat menyukai kucing belang tiga, tapi Miku selalu minder dengan Miko dan Mika. Miku merasa kalah cantik dengan Mika dan kalah rupawan dibanding Miko.

Faris selalu sayang ketiga kucingnya. Tapi setiap kali Miko dan Mika berlomba-lomba merebut perhatian Faris, justru Miku malah menjauh. Hal ini membuat Faris khawatir, jangan-jangan Miku sakit. Akhirnya Faris lebih memperhatikan Miku dibanding Miko dan Mika.

Miko dan Mika menjadi sebal dengan Miku. Mereka sepakat untuk mendiamkan Miku. Semakin merasa sedihlah Miku. Miku lalu pergi keluar rumah. Miku ingin menyendiri.

Saat sedang menyendiri, Miku mendapat gangguan dari Miko dan Mika yang tengah asyik bermain. Suara tawa mereka semakin menambah sebal Miku. Lalu tiba-tiba terdengan teriakan Mika.

Mika terjatuh! Rupanya Mika terpeleset rumput yang licin dan terjatuh  ke dalam selokan. Mika kebingungan untuk naik, karena selokannya cukup dalam. Miko yang ada di bibir selokan terlihat tidak kalah bingung. Dua kucing rumahan ini sama sekali tidak terlatih untuk melompat tinggi.

Melihat dua temannya sedang kebingungan, Miku menjadi tidak tega. Akhirnya Miku melompat ke dalam selokan, dan merelakan tubuhnya menjadi pijakan Mika. Dengan berpijak pada Miku, Mika berhasil melompat ke bibir selokan. Setelah itu Miku yang sebenarnya kucing liar tentu bisa dengan mudah melompat ke bibir selokan. Mika dan Miko berterima kasih pada Miku. Mereka minta maaf telah mendiamkan Miku.

"Kamu itu baik dan tidak pendendam. Pantas saja Faris sayang sama kamu." Ujar Miko.
"Iya. Kamulah yang paling cantik diantara kita!" Seru Mika.

Lihatlah... Betapa kecantikan dari dalam akan terpancar keluar. Miku tidak segan membantu Mika walaupun Mika sudah menyakiti hatinya. Buahnya pun ia menjadi lebih disayang Faris, tuannya.

9.12.13

Bekerjalah dengan Tulus

Pak Wayan adalah pengusaha rental mobil kecil-kecilan. Mobil yang disewakan berjumlah dua buah. Mereka berwarna merah dan silver. Keduanya adalah mobil dengan merek sama namun keluaran tahun yang berbeda. Si merah adalah mobil pertama pak Wayan, merupakan mobil keluaran tahun 2006. Waktu itu pak Wayan membeli si Merah dari orang yang jual mobil karena butuh duit. Merah sendiri berjodoh dengan pak Wayan di tahun 2010. Sedangkan silver adalah mobil kedua pak Wayan, yang dibeli dari hasil menyewakan merah selama kurun waktu setahun. Silver adalah mobil keluaran tahun 2011.

Silver dan merah terlihat sangat berbeda. Silver masih gress dan mulus, sedangkan merah sudah penuh baret dan tua. Namun pa Wayan tidak pernah membedakan keduanya. Keduanya tetap disayang pak Wayan. Merah sebenarnya minder dengan silver yang sangat bagus dan gagah. Walaupun mereka satu merek, tapi keluaran terbaru tetap lebih keren. Setiap ada pesanan, pak Wayan selalu menyuruh merah dahulu. Kadang merah sebal juga, soalnya kadang dia lihat silver enak-enakan.

Walaupun sebal  dan minder, merah tetap bekerja dengan setulus hati. Setiap kali disewakan, merah selalu memuaskan pelanggan. Kata pelanggan, suara mesin merah sangat halus, walaupun merah sudah berumur.
Hingga suatu ketika, merah mengalami kecelakaan sangat parah. Saat itu mobilnya disewakan untuk berwisata ke puncak, naas terjadi kecelakaan dan mobilnya masuk jurang. Kondisi rangka dan mesin merah sudah sangat parah. Sebenarnya banyak yang menyarankan pak Wayan untuk memuseumkan bangkai merah. Namun, pak Wayan bertekad memperbaiki merah. Berapapun biayanya. Untunglah sebagian besar biaya masih dicover asuransi.

Merah di bengkel cukup lama. Kurang lebih sebulan. Merah mengalami perbaikan besar-besaran. Rangkanya diganti baru, bahkan jok mobilnya sekarang diganti dengan jok kulit premium. Seketika merah menjelma menjadi mobil yang sangat menawan. Kilau merahnya sangat memukau. Sekarang, banyak yang mengakui kegagahan merah dibanding silver. Itulah buah dari ketulusan bekerja.


Tuluslah bekerja, hargailah tanggung jawabmu. Dan orang akan menghargaimu.