17.12.13

Kepala Tiga

"I..ini mba. Data yang mba minta."

"Ya udah taruh aja disitu."

"I..iya mba."

Heran. Anak baru ini cakep-cakep grogian banget. Paling demen godain doi. Tapi aku lagi malas. Deadline bos belum selesai dikerjakan.
Aku sangat menikmati pekerjaanku, tapi di usia yang tak lagi muda, sudah kepala tiga, banyak sekali suara-suara sumbang menyuruhku menikah. Ih, apa masalahnya sih? Belakangan malah aku santer dijodohkan sama anak kemarin sore nan unyu-unyu yang selalu grogi kalo ketemu aku. Ah. Daripada buat laki, cocok juga jadi adek mah.
 Tapi, doi cakep juga sih. Lumayan buat perbaikan keturunan. Tampangnya imut macam Justin Bieber KW13. Hush, kenapa jadi mikirin tu anak sih. Ga selesai nanti tugas dari bos.

 "Tiska, jadi berapa unit yang bisa kita jual minggu ini?" Aduh. Si bos dah datang aja. Hampir saja aku gagal fokus melihat bosku yang tampak keren dengan kaos hitam dan celana khaki. Walau sudah kepala lima tapi tetap mempesona.

Ah. Macam apa aku ini, kenapa pilihan pria di hadapanku cuma cowok unyu-unyu dan bapak tua yang keren. Ga ada pilihan yang seumur apa ya? Kalo gini caranya, kapan aku kawin??? Dah capek tiap lebaran ditanyain merit melulu.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...