19.12.13

(Kuliah Bunda Cekatan) Menyusun Menu 10 Hari


Permasalahan umum ibu rumah tangga, adalah selalu bingung mau masak apa? Tukang sayur lewat baru kepikiran mau masak apa. Akhirnya, uang habis buat belanja, terus waktu habis buat di dapur.
Ibu adalah manajer gizi keluarga. Gizi berpengaruh bagi psikis dan fisik anak, maka masalah dapur adalah persoalan utama. Kalo dapur saja berantakan, bagaimana mau mengatur hal lain seperti pendidikan, kesehatan?

Menu makan dan Menu pendidikan saling berkesinabungan. Sebelum mengatur menu pendidikan anak, marilah atur menu makanan mereka dahulu.

Pengertian menu seimbang


Menyusun menu disesuaikan dengan kondisi keuangan keluarga. Susunlah dengan seimbang. Ga perlulah harus selalu daging. Yang penting seimbang.
Misal kaldu dari tetelan sapi. Tetap dapat nutrisi protein hewani dengan murah.
Ikan asin juga oke untuk sumber protein dan kalsium. Yang penting dibuat seru dan jangan dianggap sepelekan makanan murah itu.

 
Prinsip menu seimbang:


  • Sesuai dengan kebutuhan gizi
  • Proporsi zat gizi
  • Distribusi makanan 1 hari, termasuk pemilihan warna, kalo full colour kan seru
  • Ketersediaan bahan makanan.
  • Keuangan
  • Terdiri dari makanan pokok(karbohidrat tinggi), sayur(mineral), lauk pauk(protein dan lemak), buah(vitamin), dan susu

Prinsip menu seimbang:

1. Aman, halal dan baik
2. Bergizi. Mengandung  karbohidrat, protein,lemak,mineral, dan air
3. Berimbang. Komposisi zat gizi sesuai usia, berat badan, kelamin, dan aktivitas
4. Beragam. Pedomani daftar bahan penukar sesuai ketersediaan bahan makanan setempat dan keuangan.
Misal: sepiring nasi mengandung kalori sebutir pisang *ini contoh penulis aja, Bu Septi sih ga bilang gitu, hehe

  1. Makan pagi seperti raja. Apa aja boleh dimakan
  2. Makan siang seperti ratu. Ditata dan diatur
  3. Makan malam seperti pengemis. Seminimal mungkin.

Mencegah kebanyakan makan. Sebelum makan besar, minumlah air putih dulu, buah, baru makan besar.

Tahapan menyusun menu:



Tematik menu makanan membuat menyusun menu keluarga menjadi fun. Ajaklah anak menyusun tema makanan.
Contoh tematik menu makanan:
10 hari pertama: menu makanan laut
10 hari kedua: menu makanan gunung

Bila anak dan suami susah makan, mulailah dengan mempersering menu makanan kesukaan, namun tetap seimbang.

Ayah dan anak beda selera. Sebaiknya didiskusikan. Buatlah menu 5 menitan, alias masakan praktis yang tinggal cemplung-cemplung selesai.

Ada Ayah dan anak bosen kalo menu pagi, siang, dan sore makan dengan menu sama.
Siasatnya, selesai belanja,mulailah langsung diracik(plus bumbu di wadah) dan ditata first in first out. Jadi seminggu itu ga pusing mikir menu dan budget belanja. Waktu memasak juga cepat, masakan fresh dan bisa berganti-ganti setiap hari. Ternyata bahan mentah kalo diwrap rapat bisa tahan sebulan.
Perhatian!sebelum wrap sayur harus kering,kalo perlu nyucinya pas ntr mau masak.

Buatlah bumbu uleg. Bawang. Brambang. Setelah diuleg terus dimasak agak lama. Habis itu taruh di jar.

Melatih menu makanan sama pentingnya dengan menyusun menu pembelajaran. Explore makanan untuk mencari ide menu baru. Dalam makanan, anak sekalian belajar.
Minimalkan belanja, karena semakin sering belanja, semakin banyak budget membengkak. Idealnya belanja seminggu sekali.

Penderita penyakit degeneratif semakin banyak. Nasi termasuk makanan dengan indeks glisemik cukup tinggi. Jadi perlu diselang seling. Ga perlu makan nasi . Sumber karbohidrat lain masih banyak.
Sekarang bukan zamannya 4 sehat 5 sempurna, sekarang polanya adalah menu seimbang.

Hiting kebutuhan gizi
Buat suatu pola dan susunan menu untuk 10 hari. Kalo seminggu ntar ketebak,lauk yang ga enak hari apa
2. Buat variasi penganekaragaman
3. protein nabati dan hewani selalu ada dan bervariasi
4. Variasikan warna sayuran, semakin bervariasi semakin lengkap mineralnya.
5. Pilih buah dan sayur yang sedang musim biar murah
6. Baru bikin menu selingan

Papan Menu
Letakkan papan menu di dapur
Bedakan warna untuk setiap olahan. Misal warna merah untuk semua olahan ayam. Kuning untuk olahan daging.
Menyusun menu  penting, sama pentingnya seperti menyusun 'menu' pendidikan anak.
Bila anak senang suatu makanan, jangan selalu dituruti, karena nanti anak jadi ga tau menu lainnya.

Pertanyaan:
Menu santan: sebaikanya santan disimpan parutan kelapanya. Kalau sudah santan cepat basi.
Kalau udah capek-capek masak ga dimakan? Uh..bete..*gue banget! Rasanya ga mau masak sama sekali. Makanya memasaklah Lillahita'ala. *jleb!


***
Seri kuliah online Bunda Cekatan:


Seri buku Ibu Profesional, Bunda Cekatan ini sudah tersedia lho! Bisa pesan ke saya (WA=085327858828). Cuma 55 ribu aja!



Baca keseruan lain seputar keluarga. Plis klik: Housewife's diary
Simak juga resume kuliah online yang pernah kuikuti: Kuliah Online

3 komentar:

  1. Saya harus mulai banyak belajar soal memasak nih, Mbak. Selama ini beli mateng, hiks. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama mak. aku langganan katering, ibunya baik banget. masakannya juga bersih n ga pake bumbu macem2..paling ga kl udah harus masak sendiri teorinya udah matang..*huhu..gayanya..

      Hapus
  2. tergelitik dengan ungkapan "makan pagi seperti raja" ... karena yg saya pahami makan pagi kalo digempur dg kh tinggi (lemak n protein juga) bisa memperberat kerja organ usus yg masa2 pagi itu justru sedang membuang racun dan sisa makanan dari dalam tubuh...

    jadi gimana ya bagusnya

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...