1.1.19

2018: Tahun Terbaikku



Bukan tanpa alasan aku bilang 2018 adalah tahun terbaikku. Sebenarnya aku optimis sih tahun depan bakalan lebih baik lagi. Tapi dibanding tahun-tahun sebelumnya, tahun 2018 jelas super sekali lah. Banyak hal baru yang terjadi, semua adalah 'hasil' dari tahun 2017.
Foto keluarga 2018

1. Punya anak kedua: FREE 2.0

Pada pertengahan 2017, aku hampir gak percaya ternyata aku merasakan kembali nikmatnya kehamilan tanpa program kehamilan! Sepertinya efek karena pada 2017 kami sekeluarga berkumpul kembali setelah 2 tahun lebih LDM.

Awalnya agak malas membayangkan harus punya bayi lagi. Karena dengan usia Ais yang menginjak 5 tahun, dia sudah bisa mandiri. Aku nggak perlu ribet urusan cari rewang. Segala pekerjaan rumah bisa dihandle bertiga (Ayah bersih-bersih, aku cuci-cuci, dan Ais bertanggungjawab sendiri sama kerapian mainan2nya). Tapi, kalau nanti punya bayi, mau nggak mau harus cari rewang dong. Resign kerja jelas bukan opsi karena aku tipe yang paling nggak betah di rumah doang.

Tapi di akhir 2017, Allah kasih jawaban akan kegalauanku ini. Pokoknya luar biasa lah jawaban dari Allah ini. Tugas manusia hanya berusaha semampunya.
Alhamdulillah, salah satu sumber kebahagiaan EDibaFREE family di 2018

2. Punya pekerjaan baru yang sesuai dengan cita-cita dan passion

Keputusan ikut tes CPNS di akhir 2017 ternyata mengubah nasib keluarga. Ikut tes yang terpusat di Jakarta, niat awalnya cuma iseng-iseng berhadiah. Ibaratnya mencoba kesempatan terakhir, karena bukaan untuk formasi pendidikan pasca sarjanaku itu nggak setiap bukaan CPNS ada. Apalagi umurku sudah lebih dari umur penggaris.

Tapi rupanya Allah buktikan kuasaNya. Memang aku belajar maksimal karena ini kesempatan terakhir bisa CPNS, di LIPI Gunungkidul lagi! Tapi kalau nggak karena kuasa Allah ngasih saingan yang sepadan, sama-sama lulusan UGM, coba kalo ada yang lulusan luar negeri, pasti kalah diriku. Hehe.

Kembali menjadi peneliti di Jogja. Alhamdulillah!

3. Ngerasain jadi viral

April 2018, aku harus terpisah sebulan penuh karena harus prajabatan di daerah Cibinong, Bogor. Karena masih ASI eksklusif, hasil dari 2017 lalu, hehe, jadilah aku cari banyak info seputar pengiriman ASIP. Nggak mudah, info seputar pengiriman ASIP masih sedikit, ditambah kegiatan prajabatan yang full sampai malam, mustahil aku antar ASIP ke pengiriman atau kargo, kemudian memastikan ASIPku segera terkirim.

Lagi-lagi Allah tunjukkan kuasaNya. Berbekal googling aku ketemu Bpk Purnomo yang dengan sabar mengawal pengiriman ASIPku. Seputar pengiriman ASIP ini aku bagikan di IG. Sempat diberitakan disini:

https://m.jpnn.com/news/gara-gara-asip-kinerja-pt-pos-banjir-pujian

https://m.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/18/04/29/p7y1z9430-netizen-apresiasi-pengiriman-asip-pt-pos

(Ada di Radarmalang sama Jawapos juga, tapi isi beritane podo wae)
ASIP yang fairel..wkwkkw

Si anak baru di kantor tetiba bikin heboh grup WA kantor karena ada orang kantor yang share berita ini. Gara-gara berita ini juga banyak yang DM IG, tapi sayangnya nggak ngefek banget sama penambahan follower #PengabdiFollower wkwkwk

4. Jungkir balik drama sekolah Ais

Buntut dari kepindahan ke Jogja di akhir 2017, Ais harus pindah sekolah. Bukan hal yang mudah sebenarnya, karena Ais banyak tertinggal dibanding teman sekelasnya sekarang. Apalagi sekarang di sekolah negeri. Nggak ada shadow teacher seperti di Palembang dulu. Tapi lagi-lagi Allah kasih pelangi setelah badai. Wali kelas yang awalnya cuek banget sama Ais, justru jadi sangat sayang sama Ais. Anak itu punya kelebihan dalam hal personal touch ternyata. Alhamdulillah.
Sempet gondongan di sekolah

5. Long distance marriage. Again

LDM, lagi. Yah, demi karir baru dan masa depan pendidikan anak yang lebih baik, aku dan suami terpaksa tinggal berjauhan lagi. Namun berbeda dengan LDM sebelumnya, LDM kali ini aku berjibaku dengan 2 anak dan kami dalam posisi 'punya penghasilan tetap', jadi boleh dibilang lebih ayem LDMnya. Kami juga gak ngoyo harus segera kumpul, tapi ada planning jelas menuju itu. Target 5 tahun sudah harus berkumpul lagi. Syukur kalau Allah mengijabah bisa lebih cepat. Yang jelas, usaha maksimal gak boleh putus!

Dan Alhamdulillah, berkah terbesar tahun ini adalah akhirnya aku dan suami bisa mendaftar haji. Mungkin bagi orang lain mengumpulkan 50 juta setahun itu gampang saja, tapi buat kami tidak semudah itu kisanak. Yah, semoga saja pencapaian di akhir tahun ini membawa berkah di tahun 2019. Harapanku di tahun 2019 nanti...
Senyum bahagia karena gak antri. Wkwkwk

Semoga rezeki kami, terutama bisnisnya Ayah lancar, jadi bisa sering pulang ke Jogja. Semoga tahun 2019 udah ada target bisnis yang matang untuk dikembangkan di Jogja. Semoga bisnis yang di Palembang juga bisa diremote dengan lebih baik lagi sistemnya di tahun 2019. Aamiin.

Semoga seluruh anggota keluarga dilimpahi kesehatan. Semoga duo FREE selalu sehat dan In sya Allah tambah pinter. Yang gede makin fokus sama minatnya dan makin sayang adeknya, sedangkan yang kecil semoga tetep nurut sama kakaknya dan makin pinter eksplorasinya. Semoga keduanya juga tetap jadi soleh dan soleha kebanggan. Aamiin

Semoga pekerjaanku lancar tahun ini. Semoga bisa menjalankan semua amanah yang disematkan untuk tahun ini. Semoga selalu bermanfaat bagi semua. Semoga makin produktif menulis dan bisa tembus nulis jurnal internasional. Aamiin.

Impian akan lebih mudah menjadi nyata bila diutarakan dan dituliskan. Semoga postingan blog di awal tahun ini jadi pemecut semangat untuk bisa lebih baik dibanding tahun 2018 yang luar biasa kemarin! Aamiin

5 komentar:

Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...