9.6.16

Gajah Wong, Sajian Istimewa dari Mama Gajah


Sering banget lewat Jalan Gejayan (atau sekarang namanya Jalan Affandi). Tapi baru sadar kalau ada restoran taman yang cukup besar bernama Gadjah Wong Garden Restaurant. Kelihatan dari pinggir jalan sih cuma sepetak kecil restoran, tetapi begitu masuk ke dalam, restorannya luas banget! Saking luasnya sampai bingung mencari temanku yang kebetulan sudah berada lebih dulu di lokasi.

Masih melanjutkan survey yang dilakukan temanku terkait penelitiannya, setelah sebelumnya merasakan uniknya makanan di Suket Resto, selanjutnya menikmati makanan tradisonal yang berkelas di Sasanti Restaurant, sekarang kita akan mensurvei Gadjah Wong Garden Restaurant. Restoran ini sudah cukup lama berdiri dan memang sangat terkenal di mata para wisatawan, terutama wisatawan luar negeri. Gadjah Wong menyajikan menu 3I (Indonesia, India, dan Italia) dan pada survey kali ini kami bisa berbincang dengan Ibu Benedikta Setiyani, owner sekaligus chef di Gadjah Wong Restaurant yang biasa disapa Ibu Yani atau lebih akrab lagi dipanggil Mama Gajah.
Ibu Benedikta Setiyani (Yani) atau Mama Gajah

Sejarah Gadjah Wong Garden Restaurant
Berawal dari tahun 1996, kala itu lokasi tempat Gadjah Wong berdiri masih berupa bantaran Sungai Gadjah Wong yang dipenuhi oleh tumpukan sampah. Berkat kegigihan Mama Gajah, maka jadilah istana di bantaran sungai bernama Gadjah Wong Garden Restaurant seperti saat ini. Di awal berdirinya, Mama Gajah menjual menu nasi kuning dan lauk pauknya. Setelah itu, berkat referensi teman dari India, Mama Gajah mulai bereksperimen dengan menu masakan India. Lalu, karena banyak orang Eropa yang berkunjung ke restorannya, maka menu masakan Eropa (Italia) menambah deretan menu andalan di Gadjah Wong Garden Restaurant.

Layout Unik Gadjah Wong Garden Restaurant
Aku sempat bingung saat memasuki lokasi Gadjah Wong Garden Restaurant. Lokasinya luas dan seperti terdiri dari beberapa lantai. Rupanya layout Gadjah Wong memang menyesuaikan dengan kontur tanah aslinya. Menurut Mama Gajah, apabila dipaksakan harus ditimbun dan dibuat kontur rata, justru akan terlihat jelek dan tidak alami. Mama Gajah sendiri seorang yang memprioritaskan harmonisasi dengan alam. Tampak terlihat jelas juga dari pemilihan bahan alami untuk bangunan restorannya.

Ruang Jazzy
Bila memasuki restoran dari jembatan merah atau dari belakang restoran, maka pengunjung akan langsung memasuki Ruang Jazzy. Di ruangan ini terdapat meja indoor dan outdoor. Saat cuaca sedang tidak hujan, duduk di meja outdoor sambil menikmati alunan musik jazz di ruangan ini sangat romantis dan menghibur. Ruang Jazzy dapat menampung sekitar 40 tamu di area indoornya dan 25 tamu di area outdoornya.
Bersantap malam sembari ditemani live music jazz. Mantap!
Ruang Gamelan
Ini adalah ruangan favorit wisatawan mancanegara. Berada di tengah- tengah restoran dan berkonsep seperti bale. Ruang Gamelan berkapasitas paling besar untuk menampung tamu. Sekitar 70 tamu dapat ditampung di ruangan ini. Apabila lokasi outdoornya dimaksimalkan, maka bisa menampung sekitar 100 tamu. Seperti namanya, ruangan ini menyajikan musik gamelan yang syahdu lengkap dengan sindennya.
Alunan gamelan yang syahdu siap menemani santap malam anda!

Ruang Monyet
Ruang monyet biasanya untuk ruang driver atau oun tour leader. Lokasinya paling dekat dengan jalan raya dan tidak ada hiburan musik di ruangan ini, sehingga tamu kurang begitu suka di ruangan ini.

Ruang Gajah
live music di ruang gajah
Ruang Gajah adalah ruang pertama yang dibangun di Gadjah Wong Garden Restaurant. Konsep ruangan ini adalah klasik dengan alunan musik country. Ada live music yang mendendangkan lagu country yang damai. Kapasitas ruangan ini hanya sekitar 55 orang. Di ruangan ini juga terdapat dapur yang merupakan jantung dari restoran ini. Lokasi dapur cukup terbuka sehingga bila pengunjung penasaran di balik lezatnya masakan Gadjah Wong, dapat mengintip kesini. Selalu ada sentuhan Mama Gajah di setiap sajian Gadjah Wong. Hmm, jadi penasaran kan dengan citarasa menu Gadjah Wong Garden Restaurant?
Selalu ada sentuhan tangan Mama Gajah di setiap sajian Gadjah Wong Restaurant

Sajian Menu di Gadjah Wong Restaurant

Minuman pembangkit selera: Orange Carrot dan Pineapple Lassy
Orange Carrot dan Pineapple Lassy
Sebenarnya minuman recomended disini Pinapple Banana Mango. Tapi sayangnya kehabisan mangga, jadi deh pesan Orange Carrot saja. Penampilannya menarik dengan potongan wortel sebagai hiasannya. Rasanya mirip jus buatan rumah. Alami.

Selanjutnya untuk Pineapple Lassy adalah yogurt dicampur jus nanas. Yogurtnya dibuat secara homemade. Gurih dan menyegarkan. Perpaduan rasa yogurt yang creamy dan jus nanas yang berserat mengingatkanku akan citarasa es tape. Kok bisa? Coba saja sendiri ya, hihihi

Appetizer istimewa: Bitterballen
Bitterballen Gadjah Wong
Bitterballen buatan Mama Gajah ini sangat istimewa. Dagingnya dicincang manual tanpa blender. Bumbu rempahnya sangat meresap. Disajikan dengan potato mustard. Kalau aku sih prefer dimakan tanpa dicocol French mustard. Lidahku masih belum familiar dengan citarasa mustard.

Maincourse unik: Orange Duck
pilihan maincourse kami malam ini sangat tepat! Orange duck di Gadjah Wong ini bukanlah menu khas negara mana pun. Sepertinya ini menu kreasi Mama Gajah sendiri. Citarasanya sangat unik. Apalagi buatku yang masih aneh dengan jeruk yang dijadikan saus untuk makanan. Kata temanku, penyajian menu Eropa itu terpisah untuk masing-masing komponennya. Seperti Orange Duck ini, penyajian bebek dan potongan waluh disajikan dalam piring yang sama tetapi ada jarak pemisahnya.
Orange Duck dengan rasa yang mengejutkan!
Ada juga ubi tumbuk di antara potongan waluh. Di piring terpisah ada baby potato goreng yang disajikan masih dalam bentuk aslinya. Menikmati bebek bersama kentang akan berbeda citarasanya bila menikmati bebek dengan ubi tumbuk. Yang membuatku terkejut adalah saat mencoba mencampur potongan daging bebek, ubi tumbuk, waluh, dan daun mint secara bersamaan dalam satu suapan. Rasanya sangat mengejutkan! Daun mintnya tidak terasa langu sama sekali dan justru memberi aroma mint yang menambah nikmat daging bebek yang empuk ini. Tingkat kematangan bebeknya pas, tidak terlalu kering dan bumbunya sangat meresap.

Dessert yang legit dan unik: Tirami Su dan Es krim jahe
Dessert khas Gadjah Wong sangat nikmat sekaligus menimbulkan perasaan bersalah buat yang sedang diet. Soalnya dessertnya ini berupa es krim. Tirami Su terdiri dari dua layer, yaitu blackforest di bagian bawahnya dan es krim rasa moka di bagian atasnya. Di sekeliling piring dihias dengan saus coklat. Hmm, lekker!

Menu selanjutnya adalah es krim jahe direkomendasikan langsung oleh Mama Gajah. Beliau menceritakan awal muasal penciptaan es krim jahe homemade ini. Bermula dari keengganan seorang ibu membelikan anaknya es krim dengan alasan nanti anaknya pilek. Lalu, Mama Gajah mendapatkan ide cemerlang, bila dia bisa menciptakan es krim yang berkhasiat mencegah pilek, pasti ibu-ibu tidak perlu khawatir anaknya pilek setelah minum es. Dan inilah penampakan es krim jahe homemade kreasi Mama Gajah. Penampakannya agak berantakan karena keburu dimakan sebelum difoto.

Mama Gajah menggunakan dua jenis jahe untuk es krim jahe ini. Jahe emprit untuk perasa es krimnya dan jahe gajah untuk potongan jahe di es krimnya. Rasa es krim ini enak banget, apalagi aku memang penyuka jahe. Ditambah potongan jahe yang manis dan kenyal, dijamin nagih!

Selesai menikmati semua sajian penuh cinta dari Mama Gajah, kami masih menikmati cerita Mama Gajah sampai waktu menunjukkan pukul 10. Waktunya restoran tutup dan kami para mahmud ini kembali ke rumah. What a wonderful night with Mama Gajah. Baru pertama bertemu tetapi sudah terasa seperti keluarga.

Gadjah Wong Restaurant berlokasi di:
Jalan Gejayan No.79D, Depok, Kec. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Telepon:(0274) 588294
Buka dari jam 18.00-22.00 WIB

 

6 komentar:

Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...