30.3.16

5 kesamaan Aku dan Sandrine Tungka

Yeay. Sekarang waktunya ngomongin teman blogger yang kece punya. Kali ini aku bakalan ngebahas tentang salah satu Indonesian Mom Blogger, Sandrine Tungka.
Sosok dibalik sanwajourney.com


Baca namanya tuh aku langsung kepikiran sama artis, Ramon Y Tungka. Langsung deh aku tanya apa Mbak San (panggilan Mbak Sandrine) ada hubungan darah sama Ramon Tungka. Ternyata menurut papanya Mbak San, semua orang Manado yang marganya sama itu masih ada hubungan saudara. Cuma hubungan saudaranya bisa jauh banget, katanya sih kalau ada acara keluarga besar 4 generasi juga Mbak San nggak pernah ketemu si artis. Padahal kalau ketemu titip salam dong mbak, haha!

Kepoku tentang Mbak San semakin berlanjut, hingga kudapati bahwa kita berdua punya beberapa kesamaan, ahay! Nggak hanya kesamaan jenis kelamin dan status pernikahan loh ya, wkwkw.

1. Niche blog sanwajourney.com sama dengan ardiba.com
Mungkin kalau disebut niche kurang tepat, karena tulisan kami diblog sama-sama berkategori 'umum'. Tapi berhubung kami sama-sama Mom Blogger, jadi sedikit banyak isi tulisannya ya nggak jauh-jauh seputar parenting, travelling bersama keluarga, maupun tips dan trick seputar kehidupan keseharian. Oh ya, Mbak San sendiri ngeblog dari zaman masih ada friendster gitu, dulu katanya sih isinya masih curhat-curhatan gitu. Menurutnya ngeblog itu perlu untuk memoar di masa depan. Sip deh, aku sepakat banget sama pendapat ini, sekarang kan buat tahu rekam jejak seseorang kan lewat internet. Biar bisa eksis di internet, ya ngeblog dong yess? 

Domain Sanwajourney didasari pada nama panggilan Mbak Sandrine dan suaminya, Mas Yuswa. Panggilan mereka Sansan dan Wawa. Kayak tokoh alat tulis yang terkenal itu ya? Hehe. Jadi ingat aku awalnya mau pakai nama blog ini dengan domain Ediba, yang berarti singkatan nama suami dan aku, Edi dan Ardiba. Tapi nama itu aku urungkan pakai, karena dari polling kecil-kecilan via status FB, lebih banyak yang setuju nama domain ardiba.com saja.

2. Kami sama-sama memiliki satu anak
Menjadi ibu itu luar biasa. Mbak San baru menikmati menjadi ibu sekitar 3 bulan ini. Bentar lagi si dedek bakal ditinggal kerja Mbak San. Ini persis banget sama ceritaku 4 tahun silam. Ais yang masih berusia 2 bulan aku tinggal kerja. Saat ini kesibukan Mbak San nggak jauh-jauh dari menyusui dan mempersiapkan stok ASIP buat dedek nanti. Memang harus begitu perjuangan seorang ibu yang berkomitmen ngASI. Yang jelas pasti hasilnya menggembirakan kok Mbak. Percaya deh!

3. Kami sama-sama butuh waktu 8 bulan untuk memiliki seorang anak
Aku dan suami tak langsung punya anak setelah menikah. Sama seperti Mbak San. Aku dan Mbak San baru mendapat buah hati setelah penantian selama delapan bulan. Di sela delapan bulan itu, Mbak San pernah keguguran di usia janin 4 minggu. Aku sendiri sekitar 6 bulan pernikahan sempat merasakan seperti morning sickness tetapi kemudian keluar mens cukup deras dan disertai keluarnya serpihan menyerupai cangkang. Belum sempat sih memastikan itu keguguran atau bukan, karena memang akunya yang ndableg, apalagi nggak lama setelah itu aku benar-benar hamil Ais, jadi kejadian itu nggak aku pastikan apakah benar-benar keguguran atau tidak.

4. Kami sama-sama tengah berjibaku dengan tesis
Aku sebenarnya bukan orang yang mepet dedline. Tapi untuk postingan ini aku benar-benar mepet deadline, soalnya benar-benar lagi rempong sama tesis. Nah, bedanya, bulan ini aku sudah bebas dari teror tesis karena per 16 Maret 2016 kemarin aku sudah maju sidang pendadaran. Mbak San segera selesaikan tesisnya ya Mbak. Nekat aja minta ujian kayak aku.*ngajarin sesat ^_^

5. Kami sama-sama pecinta buku
Kalau untuk poin kelima ini sebenarnya aku agak-agak nggak pede menganggap ini sebuah kesamaan, karena aku nggak seberapa 'bookworm' dibanding Mbak San yang sampai punya blog khusus review buku di sanwalibrary.com. Tapi aku termasuk suka membaca dan review buku juga kok, walo untuk sekarang reviewnya lagi nggak di blog tapi dituangkan dalam bentuk tesis (dan semoga sebentar lagi di jurnal, In sya Allah). Niat Mbak San bikin blog buku ini untuk meningkatkan minat baca. Eh iya loh, jujur aku baru semangat membaca sebuah buku kalau ada reviewnya dulu entah di goodreads atau di blog.

Itu tadi 5 kesamaan aku dan Sandrine Tungka. Walau maksa, yo ben. Haha. Yang jelas, semakin mengenal teman-teman blogger, semakin menyadari betapa 'butiran debu' aku ini. Terus berkarya ya Mbak San!

Untuk kepo lebih lanjut, bisa langsung ke blognya Mbak San di: http://www.sanwajourneys.com/


13 komentar:

  1. Hihi...sama-sama mahmud abas ya? Selamat mbak, semoga ilmunya barokah. Buat mbak San semangat!

    BalasHapus
  2. Kalian para perempuan hebat. Salut ^^b

    BalasHapus
  3. baca di goodreads emang godaan

    BalasHapus
  4. Wow .. kalian keren (setuju dengan Evi) ^_^

    BalasHapus
  5. Waaa baru tau mba sandrine orang Manado 😁

    BalasHapus
  6. Waah, sedang tesis wa mbak Sandrine? Hebat banget masih menyempatkan diri ngeblog apalagi ditambah kerempongan dengan si kecil...Semangat ya!

    BalasHapus
  7. Wah, mak diba sama dengan mak ndine, lagi tesis yaa... sukses yaaaaa

    BalasHapus
  8. Kalau ada orang yang menginspirasi kita mau ada kesamaan atau tidak sekalipun tetep aja maksa ye mbak haha. Tapi kalian wanita mudah yang semoga selalu meraih kesuksesan bersama :)

    BalasHapus
  9. waw, sama-sama mama blogger yg keren. saya sempat ambil master ekonomi islam, tapi cuma tahan 1 bulan karena masya Allah ngebutnya belajarnya sedangkan basic saya bukan ekonomi Islam jadi kaburrrr

    BalasHapus
  10. wah...kapan mb Sandrine kuliahnya ya. secara kerja di industri manufaktur. saluut

    BalasHapus
  11. Aih mbak mbak semua. Keceku gak ada seujung kukunya Mbak Sandrine. Itu rempong banget pasti bagi waktu antara anak, kerja, masih kuliah pula. Ikut arisan gini bikin kita erus termotivasi untuk lebih baik dan lebih baik lagi ya. In sya Allah.

    BalasHapus
  12. semangat mbak Sandrine untuk tesisnya semoga lancar dan mbak Ardiba juga yaaa ^^

    BalasHapus
  13. Mba Dibaaa selamat atas sidangnya!! Mba Diba pun lebih hebat, ngurus anak yang sudah berumur 4 tahun pan lebih rempong ya...
    Huhuhu aku masih belum maju. Akakakakak godaan tidur setelah anak tidur itu besar banget yak daripada buka laptop.
    Jehehe makasih banyak ya mba reviewnya. :)

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...