30.11.13

(Refleksi Bunda Cekatan) Learn How to Learn, Belajar tentang Parenting dan Kesehatan Anak


Setelah mengikuti kuliah bunda cekatan episode Learn How to Learn, banyak pelajaran yang bisa aku dapatkan. Pelajaran ini Insya Allah akan terpatri dalam benakku, karena langsung aku praktekkan. Saat ini aku sedang hobi membaca dan menulis tentang dunia parenting dan kesehatan anak. Awal suka dunia parenting sebenarnya simple banget. Karena mengisi waktu insomnia di pagi hari saat awal-awal punya anak. Lah, kalo orang lain begadang tidak tidur karena anaknya rewel, Alhamdulillah Faris, anakku ini gampang tidur. Namun, saat pagi-pagi sekitar jam dua pagi, Faris sering terbangun minta minum ASI. Mau tak mau aku terbangun dan nenenin Faris. Faris minum ASI Cuma sebentar, paling lama setengah jam, setelah itu langsung membelakangi ibunya dan kembali tidur nyenyak.
Setelah ditinggal tidur begitu, aku jadi kebingungan. Mau tidur lagi, kok ya tidak mengantuk. Tapi mau ngapain juga bingung. Akhirnya aku ambil HP qwerty ku dan mulai facebook-an. Kebetulan ada banyak grup facebook yang aku ikuti, dan aku sangat suka menggali ilmu disana. Grup itu mengenai ASI, parenting, dan kesehatan anak. Jujur, aku belum paham tentang how to learn dan apa itu follow your passion, sebagaimana seharusnya kita belajar. Tapi aku seperti merasakan enargi yang hebat saat belajar tentang parenting dan kesehatan anak ini. Aku tidak tahu apakah ibu-ibu lain memiliki gelora ingin tahu mengenai parenting dan kesehatan anak  sama besarnya sepertiku, tapi sepertinya iya. Hanya bedanya, ada yang belajarnya malu-malu, jadi sudah tahu banyak tapi masih malu untuk share ke teman lain, ada pula yang modelnya gatel pengen share kayak aku. Jadinya kesannya aku sok tahu gitu. Padahal niatku tulus hanya ingin berbagi.
 Aku sadar kalo aku harus bermanfaat buat orang lain. Aku memang hanya punya sedikit ilmu, namun aku yakin yang sedikit itu kalo aku tulus membagi, maka Allah akan menganugerahkan lebih banyak ilmu lagi kepadaku. Namun, tidak semua orang ternyata menyambut baik niat berbagiku ini. Beberapa menganggap aku ga perlu sok tahu untuk hal yang bukan bidangku. Beberapa kali aku menerapkan sharing dari para dokter hebat di milissehat saat Faris sakit, namun dipatahkan dengan sinisme, “Eh, bukan dokter aja, ga usah sok tahu deh.” Padahal dibanding dokter, jelas aku lebih paham kesehatan anakku, karena aku yang 24 jam bersama anak, sedangkan dokter hanya 5 menit memeriksa. Buku dr Wati (Q & A Smart Parents For Healthy Children) yang merupakan rangkuman common problem kesehatan anak jadi guideline-ku menyikapi sakit faris. Tapi beberapa kali aku jadi dicap ‘tega’ sama anak, karena udah badannya panas(belum 380 C) ga juga dibawa ke dokter ataupun diminumin obat. Ah, sedih rasanya hati ini tidak dipercaya.
Lalu aku  intropeksi, dan merasa, kalau aku ingin menyebarkan pengetahuanku kepada orang lain, sebaiknya juga aku tidak menunjukkan jati diriku saat memberikan pendapat, karena apalah diriku yang hanya ibu rumah tangga biasa ini? Aku tidak mau gairahku untuk menggali   dan menyebarkan ilmu terhenti karena sinisme orang sekitar. Kegalauanku ini perlahan sirna saat aku menemukan website ibuprofesional.com dari facebook salah seorang teman. Aku langsung tertarik mempelajari e-book yang bisa diunduh gratis di website tersebut. Semakin hari, aku semakin larut dalam website ibuprofesional.com ini. Aku menjadi percaya diri kembali. Tidak masalah kamu ‘hanya’ ibu rumah tangga biasa, namun jadilah ibu rumah tangga professional. Aku bersemangat mengikuti kuliah online nya, apalagi gratis pula. Baru kali ini aku merasa sangat bersemangat kuliah tanpa mengantuk! Haha. Aku mulai mengikuti dari kuliah Bunda Cekatan, karena kuliah Bunda Sayang sudah terlewat waktunya.  Satu episode yang paling mengena adalah episode perdana, learn how to learn. Aku seperti flash back ke masa lalu. Seperti menjawab misteri, kenapa aku sangat bersemangat belajar tentang parenting dan kesehatan anak, ternyata karena aku menganggap itu semua kebutuhan, jadi aku dengan sukarela mempelajarinya. Dan benarlah, bila niat kita belajar itu tulus, Allah pasti ridho dan akan memudahkan kita menyerap ilmu lebih banyak lagi. Jadi intinya, karena aku tahu caranya belajar, maka aku bisa menyerap pelajaran dengan lebih baik lagi.

Janganlah berprinsip meratakan lembah, namun berprinsiplah meninggikan gunung. Ketika kamu merasa senang dan mempunyai kemampuan dalam suatu bidang, tekunilah bidang itu. Jangan dulu bercabang ke bidang lain. Karena ini sama aja ga mematikan potensimu untuk menjadi expert di suatu bidang. Waktu kita sehari hanya 24 jam, dan  karena kita perlu 40.000 jam untuk menjadi expert, maka akan banyak waktu yang terbuang kalau kita tidak fokus pada bidang yang akan jadi keahlian kita. Bu Septi mengajarkan, minimal butuh  4 jam sehari dan tekun selama 90 hari untuk menjadikan calon keahlian kita itu sebuah kebiasaan. Calon keahlian yang aku bidik adalah menulis buku. Dalam usaha menulis buku yang baik tentu saja aku harus banyak membaca refrensi, bergaul dengan komunitas penulis, dan ada satu hal yang menjadi pemacu untuk terus menulis, yaitu mengikuti kontes menulis seperti KOMPETISI MENULIS: "BukuBunda Cekatan 2014" ini. Saat ini sudah genap 90 hari aku konsisten menjalankan hobiku membaca dan menulis selama minimal 4 jam sehari. Alhamdulillah, semakin banyak karya yang kuhasilkan setiap harinya di blog www.ardiba.com ini. Aku senang bisa sharing apapun setiap harinya di blog tersebut. Memang kadang masih minder lihat blog teman lain yang lebih waw, namun aku sadar semua tidak ada yang instan, semua butuh proses. Dan aku menikmati proses ini. Terkadang aku mengharap materi dari hobiku ini, tapi segera aku tepis, karena saat ini belumlah saatnya aku berharap lebih, apalagi aku belum sampai tahap expert, biarlah ini menjadi salah satu ikhtiarku menebarkan manfaat buat sesama.
Sekarang aku sedang berusaha konsisten mengupdate blog setiap hari dan menyelesaikan buku yang terinspirasi dari kehidupanku di kebun tebu. Namun, sepertinya bukunya bakal jadi agak lama, karena aku masih perlu banyak belajar membuat buku dengan baik. Biarlah tulisanku dinikmati di blog dahulu.

*sebenarnya materi kuliah ini lebih ke bagaimana membimbing anak belajar, namun karena aku sendiri harus banyak belajar bagaimana belajar yang baik, maka tidak ada salahnya mempraktekkan teori ‘ learn how to learn’ ini kepada diri sendiri dahulu.

***

Seri kuliah online Bunda Cekatan:


Seri buku Ibu Profesional, Bunda Cekatan ini sudah tersedia lho! Bisa pesan ke saya (WA=085327858828). Cuma 55 ribu aja!



Baca keseruan lain seputar keluarga. Plis klik: Housewife's diary
Simak juga resume kuliah online yang pernah kuikuti: Kuliah Online 

3 komentar:

  1. mba, kok bisa sih, tulisan yang di kirim di ibu profesional di kirim ke blog juga? maklum saya baru belajar bikin blog. belum bisa meluangkan 4 jam sehari buat nulis kayak mba Diba, sharing dong ilmunya. terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. gini mba. aku tuh jujur kesulitan edit posting di ibuprofesional.com, jadilah aku bikin postingan dulu di blog, terus HTML-nya aku copy ke blog ibuprofesional. makanya isinya sama persis, hehe..

      Hapus
    2. Btw, Mb..blognya kok ga bisa dibuka?padahal pasti isinya bagus tuh..(dari judulnya penasaran mau baca)

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...