17.4.21

Bagaimana Teknis Akademis Charlotte Mason?

Ini adalah narasi pertemuan ketiga Kelas Akademis Charlotte Mason. Pertemuan via Zoom kali ini semakin seru karena sudah mulai membahas soal teknis akademis ala Charlotte Mason. 

Karena hidup yang bermakna adalah yang utama...


Dalam menjalankan sesi akademis ala CM, orang tua/pendidik nggak bisa hanya sekedar menyuruh anak belajar. Pendidikan itu sifatnya spiritual sehingga perlu atmosfer belajar dalam keluarga. Sebagai orang tua kita harus senantiasa memasok ide dengan banyak membaca dan belajar. Dengan merutinkan kegiatan ini kita bisa menciptakan atmosfer belajar dan kedisiplinan untuk anak. Nah, orang tua pembelajar perlu kurikulum supaya kegiatan belajar tetap on track. Kurikulum belajar orang tua ini antara lain:

1. Pasokan ide secara teratur

Sebelum memberi 'sajian' ide untuk anak, kita perlu 'menyeleksi dan mengumpulkan bahan bakunya' dengan cara menganalisis terlebih dahulu kebutuhan 'bahan bakunya' apa saja. Pastikan bahan baku yang digunakan berkualitas dengan 'mencicipi' buku tersebut terlebih dahulu. Teruslah belajar dan mengumpulkan ide, karena orang tua juga born person yang masih terus berkembang pengetahuannya bila mau belajar.  

2. Latih kebiasaan baik.

Agar waktu lebih bermakna, coba kita kurangi scrolling sosmed, misal tidak nyaman membaca, mungkin perlu memperbaiki cara membaca. Atur waktu dengan baik dengan memprioritaskan kewajiban.

3. Manajemen diri

Ini erat kaitannya dengan mindfulness. Kita perlu memahami diri sendiri agar dapat memanajemen diri sendiri. Manajemen diri ini tidak hanya soal waktu, tetapi juga tentang ekspektasi kita terhadap diri sendiri, pengelolaan emosi, dan lainnya. 

4. Refleksi.

Setiap selesai belajar atau menemukan sebuah ide, penting untuk merefleksikan/ mengulang kembali hal-hal yang sudah dipelajari tersebut. Kegiatan refleksi bisa dilakukan tertulis lewat menulis diary, status, blog dll. Banyak cara untuk merefleksikan ide yang didapat. Tapi jangan keasyikan refleksi terus sampai lupa suplai ide.


Habit training.

Kebiasaan baik termasuk hal yang dibentuk dalam sesi akademis. Sebagai manusia pembelajar tentu anak perlu dibekali bagaimana belajar dengan baik, mulai dari niat hingga teknis yang efektif yang bisa dilakukan. Beberapa kebiasaan yang dibentuk dalam sesi akademis CM antara lain:

1. Remembering -) Lewat teknik sekali baca dan narasi, anak akan dilatih kemampuan mengingatnya  

2. Attention -) Teknik sekali baca dan narasi, anak akan belajar fokus dan dilatih kemampuan memusatkan perhatian

3. Imagining-) Daya imaginasi bisa dikembangkan lewat teknik narasi 

4. Observation -) Kemampuan observasi terasah lewat nature walk

5. Thinking -) Narasi, nature walk, dll dapat melatih kemampuan berpikir

6. Concentration -) Teknik sekali baca akan memaksa anak terbiasa berkonsentrasi 

7. Perfect execution -) Prinsip CM adalah belajar sedikit tetapi konsisten. Karena sedikit, maka anak bisa mengerjakan tugas dengan relatif sempurna 

8. Accuracy -) Dipelajari lewat matematika

9. Reflection -) Dipelajari pada narasi

10. Thoroughness -) Prinsip belajar sedikit tapi sering dan konsisten akan membuat anak terbiasa bekerja dengan teliti, karena pada rentang waktu yang masih relatif pendek anak masih berkonsentrasi dan bisa lebih teliti

11. Art sense -) Seni menjadi salah satu sesi akademis penting di CM. Sehingga art sense akan terlatih.


Menyuplai anak-anak dengan ide sama pentingnya dengan suplai makanan dalam tubuh mereka (Parents and Children, hal 39)


Education is a science relation. Tugas orang tua bukan menjejalkan sebanyak-banyaknya pengetahuan tetapi membantunya memiliki sebanyak mungkin relasi dengan perkara dan ide yang ia minati.


Sebelum memulai fase akademis, perlu persiapan, antara lain:

1. Kebiasaan taat

Ini adalah hal mendasar dalam membentuk pribadi yang berdaya guna. Anak perlu memahami ada hal-hal yang tidak bisa ditawar dan harus dilaksanakan apa pun alasannya. Seperti halnya makan, misal tidak mau makan, maka anak akan sakit, sehingga suka atau tidak suka dengan makanan tersebut, anak akan tetap makan. Pada poin ini, anak perlu tahu konsekuensinya bila tidak melakukan kebiasaan tersebut.


2. Kebiasaan memusatkan perhatian 

Contohnya saat bermain, anak dibiasakan untuk membuka mainannya satu persatu, tidak dengan jembrengin semua mainannya. 


3. Kebiasaan mengisi mental dengan ide hidup

Sedari dini anak dikenalkan dengan dongeng dari living book. Dengan membacakan living book maka mental anak secara bawah sadar akan terisi dengan ide hidup dari dongeng yang dibacakan. Saat usia dini, anak hanya diminta mendengarkan cerita tersebut.


4. Masterly inactivity

Sebelum 6 tahun jangan diberi jadwal terstuktur. Biarkan dia bermain bebas karena ini akan melatih kebiasaannya berinisiatif dan kreatif. Biarkan dia bebas memilih kegiatan apa pun yang ingin dilakukan diluar rutinitas seperti makan, mandi, tidur, dan latihan beribadah.


5. Nature walk

Anak usia dini penting untuk sering dipaparkan dengan alam. Berjalan di alam akan membantunya berelasi dengan ciptaan Allah. Relasi ini kelak akan berguna saat sesi akademisnya nanti.

 

Setiap subjek punya cara terbaik untuk dipelajari.Seperti pelajaran matematika dan musik tidak bisa didekati dengan living books.(Parents and Children, hal 279)


Dalam CM, ada tahapan pengetahuan yang harus dipelajari. Urutannya sebagai berikut:

 

1. KNOWLEDGE OF GOD (Dalam Islam dikenal dengan Habluminallah)

Relasi pertama yang harus dimiliki anak adalah relasi dengan Sang Pencipta. Pengetahuan ini tak boleh terabaikan dan paling menentukan kebahagiaan (Philosophy of Education hal 158). Kita sebagai orangtua bisa saja lengah dalam penjagaan terhadap anak-anak kita, tetapi Allah akan senantiasa menjaga dan mendampingi mereka. Jadi saat sendiri atau sesusah apapun mereka tidak merasa ditinggalkan. 

Kita perlu melatih kebiasaan beribadah pada anak, Ketika pendidikan formal 6 tahun, sumber pengetahuan akan Pencipta adalah dari kitab suci, karena ini adalah living book terbaik sepanjang zaman. 


(Poin kedua hingga poin ketujuh akan terkait terkait dengan Hablumminannas/hubungan antar manusia)


2. SEJARAH 

Setelah tentang agama, selanjutnya adalah sejarah. Dalam sejarah anak-anak belajar kebijaksaan. Bagaimana menyikapi suatu kejadian dalam sejarah, di CM anak akan membuat Book of Centuries. Yaitu semacam scrap book tentang peristiwa sejarah dari berbagai daerah sehingga diketahui relasi satu peristiwa dengan peristiwa lain.


3. SASTRA

Sastra berupa puisi. Satu pengarang 1 term. Nggak perlu anak diminta menganalisa. 


4. BAHASA

Bahasa sangat perlu dipelajari karena dengan kemampuan berbahasa, dia akan mampu berkomunikasi dengan baik dan mendefinisikan apa yang mereka rasakan.

Membaca nyaring. Dilakukan sampai SMU karena hal ini akan terus mengasah kemampuan membacanya.

Menulis. Dilakukan setiap hari, sedikit tetapi konsisten. 

Copywork. Menyalin. Tetap dari sedikit sedikit,

Dictation. Dengar, menyimak kemudian menulis. (habit of attention, remembering, dan menulis)

Tata bahasa. Paling akhir, karena cukup rumit.


5. BAHASA ASING. 

Tata caranya seperti teknik narasi. Bacakan cerita dan narasikan, sedikit dulu saja. 


6. CITIZENSHIP/kewarganegaraan.

 Ini erat kaitannya dengan pelajaran sejarah. Anak akan belajar tentang tokoh sejarah, mempelajari keberhasilan dan kegagalannya. Mbak Ayu pakai bukunya Plutarch. 


7. SENI

Pada pelajaran ini, poin pentingnya adalah anak belajar mengagumi dan mengapresiasi seni, karena kalau untuk memproduksi, nggak semua anak berbakat kesana. 

Picture study. Mengapresiasi lukisan. 

Composer study. Apresiasi musik

Folksong. Belajar lagu rakyat, musik dan kebudayaan

Drawing/painting. teknik menggambar, karena skill menggambar kadang diperlukan untuk mempermudah komunikasi.


Poin kedelapan hingga tentang KNOWLEDGE OF UNIVERSE/alam semesta (Habluminalalam=hubungan dengan alam semesta)


8. NATURE STUDY. 

Teknisnya, tentukan satu jenis, misal burung, maka nanti fokus membahas segala sesuatu tentang burung. Fondasinya adalah kecintaan tentang alam sehingga ada minat untuk menjalin relasi dengan subjek yang akan menjadi fokus pembahasan.


9. SAINS. 

Basicnya adalah ketakjubkan  dan ide untuk mempelajari sains.


10. MATH.

Kebenaran mutlak itu ada.


11. GEOGRAFI

Pelajaran geografi adalah yang paling kompleks, karena ada pelajaran soal narasi, istilah geografi, belajar mata angin, dan peta.

 

12. PENDIDIKAN JASMANI DAN HASTA KARYA

Tubuh adalah pemberian Tuhan yang harus dirawat. Pendidikan jasmani akan membuat badan sehat, dan berkarya lewat hasta karya akan membuat bahagia. Dengan keadaan sehat jasmani dan rohani maka kita dapat berdaya guna dan memberi manfaat maksimal kepada sekitar.


Jadi tahapan akademis CM ini dimulai dengan:

1. Memasok ide

2. Menarasikan. Untuk memastikan ide sudah ditangkap anak

3. Mendokumentasikan relasi. Ini adalah tahapan belajar anak selanjutnya. Mempelajari relasi pada bidang yang dia minati. Dokumentasi relasi bisa berupa: book of centuries, nature journal, map, dll


Pendidikan bukan tentang seberapa banyak buku yang dibaca, seberapa banyak pengetahuan yang dikuasai, ataupun seberapa besar skor nilai, tetapi seberapa dalam kita berelasi dengan pengetahuan tersebut. 


2 komentar:

  1. Living book itu apa mak? Ini mak dina ikut kelas CM gitu? Daftar dimana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Living book itu buku yg isinya naratif dan bisa memberi ide buat anak misal nilai moral gt. Daftar wsnya dr grup FB Charlotte Mason Indonesia. Nanti ngisi link gt..

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...