29.4.18

Tips Mengirim ASIP dari Jabodetabek ke Luar Kota

Drama ini dimulai ketika aku harus diklat selama Bulan April sampai hampir pertengahan Mei di Cibinong. Liburnya hanya hari Minggu, sehingga aku urungkan niatku untuk pulang ke Jogja setiap minggu. Konsekuensinya, karena Fafa masih ASIX dan aku rutin pumping, jadi aku harus mengirim ASIPku. Walaupun sebelum diklat aku sudah stok ASI sebanyak-banyaknya, tapi 40 hari bukan waktu yang sebentar, jadi di tengah diklat aku pasti harus mengirimkan ASIPku.

Hasil perah ASIP 2 minggu

Beberapa ekspedisi aku survei. Yang memungkinkan waktu pengiriman lebih cepat memang ekspedisi port to port dimana barang dibawa ke bandara untuk kemudian diambil di bandara tujuan. Tapi jadwal diklat padat dengan izin keluar asrama yang agak sulit, jadi opsi ini aku coret. Padahal sebenarnya sudah ada kargo port to port yang bersedia mengangkut ASIPku dengan catatan aku mengikuti standar pengemasan produk cair. DBM Cargo di Soekarno Hatta. Biayanya super duper murah, sekitar Rp. 6350-Rp. 8500 per kilogram (minimal kiriman 10 kg) untuk rute Cengkareng ke Jogja. Contact personnya responsif menjawab Whatsapp, jadi buat yang mau kirim ASIP dan memungkinkan untuk ke bandara, bisa hubungi kargo ini. Kata CPnya ini (ealah aku gak tanya nama Pak CPnya lho), barang yang sampai pagi bisa diusahakan sampai sorenya dengan catatan sebagai berikut:

1. Buat reservasi minimal 3 hari sebelumnya. Jumlah berat kiriman sudah harus fix karena maskapai hanya mentoleransi berat 30% saja. Untuk tahap ini, DBM Kargo bisa bantu, mungkin sebaiknya langsung ditransfer biayanya biar sama-sama enak.

2. Datang selambat-lambatnya 5 jam sebelum jadwal penerbangan yang dimaui. Oiya di Halim nggak ada kargo, semuanya dipusatkan di terminal kargo di Soekarno Hatta. Untuk rute ke Jogja cuma ada 2 kali kirim yaitu jam 9 pagi dan 12 siang. Untuk kirim ASIP sebaiknya di pagi hari biar nggak panas ya cyyn, yang artinya jam 4 udah harus sampai terminal kargo.

3. Kemas paket dengan benar agar tidak menghabiskan waktu untuk perbaikan pengemasan.

Nah, karena aku nggak bisa ke bandara (jam 5 pagi sudah mulai diklat, dan hari minggu tidak ada penerbangan), go send juga tidak dianjurkan, sehingga opsi kirim kargo port to port aku tinggalkan. Alhamdulillah untuk lokasiku di Cibinong, bisa menghubungi Pak Purnomo, agen PT POS di Depok. Awalnya sih bisa dapat kontak Pak Purnomo saat aku mencari agen kiriman Lion Parcel. Pikirku pakai Lion Parcel bisa cepat nih kayak di iklannya. Tapi saat aku menghubungi Pak Purnomo sebagai CP Lion Parcel Depok, beliau malah menyarankan untuk kirim ASIP melalui PT POS. Hah? PT POS yang kirimannya suka terlambat itu? Eits jangan salah, sekarang PT POS sudah banyak berbenah, sudah sama baiknya dengan pengiriman swasta lainnya. Dirut PT POS mempunyai misi kemanusiaan, jadi pengiriman ASIP yang menjadi sumber kehidupan bagi seorang bayi, akan menjadi prioritas utama pengiriman. Pak Purnomo sudah 3x mengawal pengiriman ASIP dan sampai ke tujuan dalam waktu 18 jam. Cukup lama memang, tapi dengan kondisi pengemasan yang baik In sya Allah ASIP tidak mencair. Di PT POS sendiri disediakan kontainer pendingin untuk menyimpan produk yang membutuhkan penyimpanan dingin. Pak Purnomo memberikan video tutorial pengemasan produk cair yang dikeluarkan PT POS. Untuk menghindari kerusakan ASIP selama diperjalanan, Pak Purnomo memanduku dalam mengemas ASIP via whatsapp. Berikut beberapa poin penting dalam mengemas ASIP:

1. Pengemasan menggunakan kotak styrofoam dan kardus. Styrofoam berfungsi untuk menahan suhu ASIP tetap dingin dan beku. Kardus juga dapat membantu menahan dingin walau tidak sebaik styrofoam, selain itu kardus juga akan menjaga styrofoam tertutup rapat dan melindungi styrofoam dari resiko terkena benturan.

2. Pastikan produk tidak goncang dengan mengisi styrofoam dengan ASIP sebanyak-banyaknya. Bila ada celah sebaiknya sumpal dengan ice gel, bubble wrap atau bisa juga dengan potongan kertas.

3. Kemas kardus dengan plastik. Biar keamanan pengemasannya semakin maksimal.

Standar pengemasannya sih kurang lebih begitu, tapi aku akan menambahkan beberapa tips supaya pengemasannya lebih aman dan maksimal lagi.

4. Masukkan kotak styrofoam ke dalam tas. Kalau aku kemarin memang memodifikasi tas bayinya Fafa buat jadi cooler bag. Di setiap sisi tas kulapisi styrofoam meteran yang sudah kupotong sesuai ukuran tas.

5. Simpan ASIP dalam kemasan besar. Hal ini dimaksudkan agar ASIP tidak gampang mencair. Ibaratnya, es batu pada kemasan kecil tentu lebih cepat mencair dibandingkan es batu dalam kemasan yang besar. Bungkus beberapa botol/kantong asip ke dalam satu plastik agar masing-masing botol/kantong berkoloni mempertahankan dingin.
ASIP kemasan 200 ml dikemas per 3-6 bungkus

Kiriman ASIPku kemarin agak terlambat sampai dikarenakan kargo penerbangan yang overload. 28 jam baru sampai. Sempat panik karena lebih dari 24 jam ice gel biasanya sudah mencair, jangan-jangan ASIPku juga mulai mencair. Tapi Alhamdulillah, berkat pengemasan yang baik dan pelayanan PT POS yang responsif, ASIPku hanya sebagian kecil yang mencair. Itu pun masih membeku separuhnya, jadi aman untuk dibekukan kembali.

Ini referensi nomor whatsapp agen pengiriman yang cukup responsif:

Daring (agen PT POS dan Lion Parcel Depok, Bp Purnomo): +62813-1066-3789
DBM Cargo (ekspedisi antar bandara): +62 817-0921-980

Jarak bukan halangan bagi kita untuk sukses menyusui!!!!

Rekomendasi pompa ASI manual saya tulis disini:
https://my-best.id/lists/131241/

8 komentar:

  1. Mengikuti statusnya aja bikin mewek kemarin, semangat pejuang ASIP ya Diba, cintamu utk Fafa akan terkenang dalam cerita kalian berdua. Semoga dimudahkan selalu dan sehat2 yaaa kesayangan. Peluk cium utk Fafa. <3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, berpikir mudah, dan Alhamdulillah dimudahkan

      Hapus
  2. Makasih Mak Dibaaa.... Semoga bisa sampai 2 tahun ya.... Peluk cium buat pejuang asi.

    BalasHapus
  3. bener-bener pejuang ASI.

    makasih sharingnya mak Diba..

    BalasHapus
  4. Semangat mbak.... seneng kalo denger cerita pejuang ASIP :) thanks sharingnya, nice info karna mungkin bisa bermanfaat suatu saat nanti :)

    BalasHapus
  5. Informasinya mantab ini .....artikel bagus ....

    BalasHapus
  6. Wah hebat juga zaman now ya ASI ibu bisa dikemas. Sekiranya ada mesin yg bisa membuat jadi bubuk. Lebih praktis lagi kayaknya ya.

    BalasHapus
  7. Dibaaa...
    Keren bangeet.

    MashaAllah.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...