29.8.16

Buah Cinta Sejati

Sumber gambar:pixabay
Cinta. Nggak habis-habis kalau membicarakan satu kata itu. Banyak cerita tentang cinta, baik fiksi mau pun nyata, yang bikin hati jadi meleleh dan merasa hidup itu indah sekali. Salah satunya saat aku terdampar pada salah satu cerita cinta sejati mari-bicara (silahkan diklik untuk meleleh lebih lanjut, hehe). Jadi, dikisahkan tentang sepasang suami istri yang hingga dua puluh tahun pernikahan tidak jua dikaruniai momongan. Padahal usaha sudah kesana kemari. Walau pun demikian, mereka tetap saling mencintai dan utuh satu sama lain. Sang suami yang berprofesi sebagai dosen, mendapatkan support penuh dari sang istri. Saking supportnya, sang istri sampai sibuk mencari tambahan agar suami bisa menyelesaikan kuliah doktoralnya.

Singkat cerita, rupanya sang istri menderita penyakit yang cukup parah dan membuatnya tidak lagi bisa membantu perekonomian keluarga, bahkan malah menggerus perekonomian keluarga. Karena sang istri menderita kanker otak yang sudah stadium 3! Tetapi cobaan ini justru membuat kekuatan cinta keduanya semakin besar. Demi menambah pemasukan, sang suami mencari tambahan menjadi tukang ojek. Awalnya sang istri berkeberatan dengan profesi baru sang suami. Dia khawatir citra suaminya menjadi buruk karena menjadi tukang ojek. Tetapi, memang tidak ada yang salah dari profesi itu kan? Masyarakat saja yang kerap membeda-bedakan derajat suaru pekerjaan. Padahal semua itu sama saja. Akhirnya, sang istri memahami profesi baru suaminya dan kejadian ini membuat cinta mereka bertambah besar.
***

Sepasang kekasih membina rumah tangga, tak bisa dipungkiri pasti memiliki tujuan memiliki anak dan melanjutkan keturunannya. Akan tetapi, tidak semua pasangan suami istri beruntung memiliki keturunan. Masalah medis pada satu atau pun keduanya dapat memupuskan niat memiliki momongan. Akan tetapi, memiliki keturunan hanyalah salah satu dari sekian banyak tujuan dua sejoli berumah tangga. Apabila ternyata memang tidak bisa memiliki keturunan, tetap ada banyak cara menyempurnakan kehidupan berumah tangga. Di keluargaku, adik bapakku ada dua pasang yang tidak memiliki anak. Salah satunya memilih untuk adopsi anak, yang satu memilih tetap hidup berdua, sampai ternyata sang suami dipanggil yang Kuasa terlebih dahulu. Menilik kisah cinta di cerita di atas, hampir mirip dengan cerita adik bapak yang kedua. Hanya bedanya yang menderita penyakit adalah sang suami. Ternyata, sampai akhir hayat sang suami pun, adik bapak ini tetap setia menemani. Tak peduli pasangannya tampak menua dan lebih tempramental, kekuatan cinta telah menyabarkan tante. Sungguh kekuatan cinta memang luar biasa adanya.

Buah hati adalah buah cinta dari pasangan yang berbahagia. Tapi, buah hati bukanlah satu-satunya buah cinta dari sepasang suami dan istri. Jadi, jangan pernah menghakimi kalau pasangan tanpa anak itu hidupnya tidak lengkap. Karena boleh jadi buah cinta mereka lebih besar daripada kita yang punya buah hati.

4 komentar:

  1. Suka banget statement terakhir

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku aja merinding pas nulisnya. Soalnya memang kejadian di beberapa teman begitu.

      Hapus
  2. *noted
    Walau belum menikah tapi selalu suka baca tulisan kayak gini.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...