31.5.15

Hewan Peliharaan Baru Ais: Mencit

Dari dalam kandungan, aku bertekad agar anakku nanti jadi anak yang penyayang dan telaten. Makanya sedari kecil Ais aku ajarkan untuk mengasihi binatang, bahkan kepada hewan yang mungkin aku takut sekali pun.

Mengajak Ais ke kebun binatang sebenarnya cara yang paling gampang untuk semakin memperkaya pengetahuan Ais tentang hewan. Tetapi, kalau jauh dari ayahnya gini, mau keluar rumah juga malas. Untungnya di rumah ada beberapa hewan peliharaan. Omnya Ais ada yang memelihara dara, tetangga ada yang memelihara banyak kucing, dan Ais sendiri punya beberapa ikan(yang sekarang tinggal seekor).

Nah, Sabtu pagi kemarin Ais dapat rezeki nih. Jadi, pulang dari nemenin ibu pengajian di Masjid Mardliyah, Ais minta ke kampus ibu. Katanya pengen lihat tikus. Oh, berarti harus ke lab gizi di PAU(Pusat Antar Universitas). Kebetulan Ais dulu pernah ikut ibu bersihin kandang tikus, zamannya ibu praktikum pakai hewan coba. Rupanya Ais kangen sama tikus-tikus yang unyu di lab itu.

Sampai di lab rupanya lagi ada sampling. Di sana ada Pak Yuli, teknisi kandang tikus yang bertampang Rambo hati Rinto. Iyes, si Bapak tampangnya sangar, kalau sampling tikus udah kayak pembunuh berdarah dingin, tapi baik bingits. Sabar aja ngajarin kita yang lemot ini pas praktikum dulu. Pak Yuli masih inget Ais. Kita ngobrol dan bercanda sebentar. Singkat cerita, Pak Yuli menawarkan Ais kalau mau bawa pulang tikus. Ais nggak jawab. Aku juga sempat menolak. La mau dirawat dimana? Tapi Pak Yuli nawarin sampai 3 kali! Oh, kayaknya memang ada tikus yang nggak kepakai. Ya sudah, akhirnya Ais pulang bawa tikus mencit yang ditaruh di botol bekas air mineral.

Di jalan, mencit dalam botol itu dipegang kayak mainan saja, hehe. Sampai di rumah aku langsung persiapkan kandangnya. Untung ada akuarium plastik bekas ikan yang gak kepakai. Terus akungnya Ais masih nyimpen sisa kawat kasa. Aku bikin tatakan makanan dari tutup botol yang dikaitkan kawat ke kawat kasa. Persis kayak yang di lab dulu. Awalnya mau kasih tempat minum kayak yang di lab, tapi ribet banget buatnya. Mana Ais udah gatel pengen ngangkat-ngangkat kandangnya. Akhirnya tempat minuman juga kubuat seperti tatakan makanan. Buat makanan aku kasih beras, harusnya gabah sih kalo kata Pak Yuli. Hehe..

Dan, mulai hari ini sepertinya setiap pagiku dan Ais akan disibukkan dengan membersihkan kandang dan memberi makan Mencit, peliharaan baru Ais.
Si mencit unyu di kandang barunya.
Mencit unyu lagi bobo
Ais dan mencit

4 komentar:

  1. Wah umur panjang si mencit, lolos jadi bahan praktikum ya, jadi kesayangan mas Ais..

    BalasHapus
  2. Kok ga dibelikan kandang yang ada roda putarnya. biar kayak hamster... belajar menyayangi binatang. Bintang, anak saya, di rumah piaranya ikan hias.

    BalasHapus
  3. Aku dulu paling anti binatang peliharaan, apapun, termasuk ikan. Tapi lama2 bisa memahami kalau anak2 perlu menyalurkan afeksi. Kok dikasih nama Mencit?

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...