24.9.14

Sosok Inspiratif dari Ibu dengan Anak yang Luar Biasa

Allah tidak memikulkan beban kepada
seseorang melainkan sekedar apa
yang Allah berikan kepadanya. Allah
kelak akan memberikan kelapangan
sesudah kesempitan. (QS.65:7 )



Lewat seorang Grace Melia aku memahami penggalan ayat itu. Betapa tidak, di usia yang masih belia Grace memutuskan menikah dan langsung dikaruniai anak. Saat itu Grace masih banyak cita-cita besar. Dengan hadirnya seorang anak, tentu saja akan membatasi ruang geraknya. Terlebih anak yang dilahirkan dari rahim Grace adalah anak luar biasa, anak yang kelak membukakan mata banyak orang tua dan praktisi kesehatan akan pentingnya deteksi TORCH.
Aubrey Nayim Kayacinta. Itu nama panjangnya. Ubii panggilannya. Terlahir dengan penyakit bawaan, Conginental Rubella Syndrom. Sebuah penyakit yang disebabkan infeksi rubella dari si ibu saat bayi masih dalam janin. Pada dasarnya, penyakit rubella tidak berbahaya, sayangnya bila penyakit itu menyerang ibu hamil maka dampaknya sangat parah, anak akan terlahir cacat. Itulah yang dialami Ubii.


Sayangnya, gejala rubella itu mirip gejala demam biasa, kalau tidak dilakukan tes laboratorium dengan harga yang cukup tinggi, kita tidak akan mengetahui apakah kita terinfeksi rubella atau tidak. Menyedihkan sekali kan?
Grace bukanlah orang penting di negeri ini. Sebelum ada Ubii, Grace hanyalah seorang remaja gaul yang aktif. Memiliki anak luar biasa seperti Ubii adalah anugerah besar yang tak semua orang tua mampu memikulnya. Tapi memang Allah memberi cobaan tak pernah melebihi kemampuan mahluknya. Lewat Ubii, Grace sekarang banyak mengkampanyekan mengenai pentingnya deteksi TORCH sedini mungkin pada ibu hamil.
Perjuangan Grace di awal kehidupan Ubii tentulah berat. Drama dan penggalan kisah seorang ibu dengan anak rubellanya ini diabadikan dalam bentuk buku, Letters to Aubrey. Sangat menyentuh dan inspiratif. Betapa perjuangan hidupku tak ada seujung kuku dibanding perjuangan hidupnya. Betapa saat aku ingin menyerah dan teringat dia, justru spirit yang kudapatkan. Dia, dengan segala keterbatasannya, mampu berbuat sesuatu. Kalau boleh menyerah, tentu sudah dari lama dia lakukan itu terhadap Ubii. Tapi cobaan ini berhasil disikapi positif olehnya. Dia tidak ingin ada ibu lain yang bernasib sama dengannya. Kalau dipikir, apakah ada profitnya dia mendirikan Rumah Ramah Rubella? Sebuah grup facebook yang berisikan sharing mengenai TORCH baik dari penderita, praktisi kesehatan, dan siapapun yang ingin tahu lebih dalam tentang TORCH? Tapi profit imateril sepertinya telah banyak didapatkannya. Mulai dari sekedar menemukan banyak teman seperjuangan sampai kesempatan tampil di Kick Andy.

Berkat kegigihannya memperjuangkan edukasi TORCH, Grace mendapatkan penghargaan Kartini Next Generation. Lewat blogging dan kegemarannya menulis Grace banyak mendapat limpahan materi. Sebanding dengan pengeluarannya untuk mengupayakan kesehatan Ubii. Grace saat ini mungkin sudah mulai mereguk kenikmatan dari perjuangannya selama ini. Ubii mulai banyak perkembangan positif. Di sisi lain Grace juga semakin bersinar sebagai penulis. Tapi aku yakin perjuangan Grace masihlah berat. Ubii baru dua tahun, umurnya(Insya Allah) masih panjang. Grace tentu saja harus terus berjuang agar Ubii dapat hidup normal dan bahagia. Tak bisa dipungkiri menjadi berbeda tentu butuh perjuangan ekstra. Tapi Grace adalah sosok yang bersahabat dan ceria. Tak pernah sedikit pun kulihat gurat kesedihan dimatanya. Hanya energi positif dan motivasi yang ditularkannya.

Subhanalah, betapa aku mengagumi sosok sahabatku ini. Walaupun persahabatan kami bermula dari dunia maya setahun yang lalu, tapi aku merasa dekat secara emosional dengannya. Lewat blogging kami saling berbagi, seru-seruan meramaikan lomba blogging dan terkadang bertemu langsung dalam pertemuan blogger. Sungguh kadang tak percaya, usianya baru 24 tahun, namun hadirnya Ubii telah membuatnya menjadi dewasa. Bijak menghadapi cobaan, dan menginspirasi banyak orang, termasuk diriku.



Dear Grace, semoga Allah senantiasa memudahkanmu dalam meraih mimpi dan harapanmu. Aamiin. Tetaplah berkarya kawan!
Buah tulisan Grace dapat dinikmati secara online di blognya di gimmegaiety.blogspot.com. dan http://letters-to-aubrey-with-rubella.blogspot.com/

Naskah ini diikutkan dalam Lomba Menulis Kisah Inspiratif Rumah Zakat



0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...