4.1.14

SEMANGAT ONE DAY ONE JUZ part 2

Setelah sebelumnya bertemu teman-teman yang menyadarkanku Tilawah satu juz sehari. Alhamdulillah semakin banyak semangat-semangat baru dari postingan teman-temanku.

1. [Sharing Pengalaman] Keajaiban Tilawah Quran  Dua minggu, seperti biasa setelah shalat zuhur berjamaah di mes jid UI depok diadakan kajian berupa kuliah tujuh menit (Kultum). Pada siang itu, yang memberikan materi kajian adalah seorang ustadz hafiz quran tamatan salah satu universitas khatamul quran di Jakarta. Tidak seperti biasanya, kultum siang itu diisi dengan sharing pengelaman ustadz tersebut dengan seorang biasa yang bersikap luar biasa. Di ceritakan oleh sang ustadz, dia memilii seorang kenalan yang hingga saat ini kerja di Bank Indonesia. Kita tau bahwa untuk masuk ke BI bukan hal yang mudah, setidaknya kita punya kepintaran diatas rata-rata. Tapi, tidak dengan te,man sang ustadz - sebut namanya Budi. Budi bukanlah orang yang pintar secara akademik, bukan juga orang yang kaya secara ekonomi, tapi dia adalah orang yang memiliki tekad yang besar untuk maju. Budi diterima di BI ketika dia tamat SMA, bukan karena beasiswa, tapi cuma karna keahlian dia menjadi seorang cleaning service.  Ketika setahun sudah dia lewati aktifitas sebagai karyawan BI sebagi cleaning service. Di BI, di mesjidnya, ada kajian rutin yang diadakan setelah shalat zuhur. dan budi tidak pernah melewatkan hal tersebut. Hingga suatu ketika dia bertemu dengan seorang ustadz yang memberikan ceramah tentang keajaiban tilawah al quran. Setelah mendengankan ceramah, budi menghadap sang ustadz dan menceritakan keluh kesahnya. Nasehat sang ustadz cuma satu, dekatlah dengan al quran, jangan sampai kurang dari 1 juz bacaanmu sehari dengan al quran.  Mulai saat ini, budi menjalankan apa yang di nasehatkan sang ustadz kepadanya, hingga 1 tahun sudah ia lewati hari-hari dengan tilawah 1 juz setiap hari. Dengan kata lain dia mengkhatamkan al quran sebulan sekali. Keajaiban mulai muncul,  setelah satu tahun amalannya tersebut. Dari pihak BI memberikan kesempatan bagi karyawannya untuk melanjutkan pendidikan, syaratnya mengikuti seleksi dari tempat pendidikan dan dinyatakan lulus. dengan niat tulus budi mengikuti tes. Satu hal yang tidak pernah dia tinggalkan walaupun dirinya di sibukkan dengan persiapan mengikuti tes, yaitu tilawah 1 juz setiap hari. singkat cerita budi diterima di perguruan tinggi dan bisa menikmati bangku kuliah.  Kerja sambil kuliah, bukanlah hal yang gampang untuk dilalui. Ditengah kesibukan tersebut hingga dia selesai kuliah tidak pernah seharipun dia lewati tanpa tilawah 1 juz setiap harinya. Kaarena dia yakin, ini semua nikmat yang allah berikan kepadanya karena kedekatannya dengan al quran. tiada yang dapat dia lakukan kecuali syukur dengan cara tetap istiqomah dengan tilawah al qurannya.  Singkat cerita, pendidikan S1 telah dia lalui. Kembali dari pihak BI memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan bagi karyawannya. tanpa pikir panjang budimengikuti tes untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 di London. tahukah persiapan apa yang dilakukan oleh budi? bukan les private, bukan begadang untukmembahas soal-soal tes, tetapi dia malah memperbanyak tilawahnya. karena yang dia tahu semua yang akan terjadi adalah kehendak Allah, jadi kalau mau mengejar dunia kejarlah Allah. Maka tanpa sulit untuk diprediksi budi diterima untuk menjutkan S2 hingga S3 di london.  Tidak ada yang berubah dari budi ketika mengikuti pendidikan di London. tilawah 1 juz setiap hari tidak pernah dia tingalkan sebagai konsekuensi dan keistiqomahannya pada agama ini. Hingga akhirnya dia menyelesaikan pendidikan S3 dengan prediket cumlaude. ada hal yang menerik ketika dia mengikuti ujian doktor, malam sebelum ujian, semua kandidat doktor menghabiskan waktu untuk belajar. tapi tidak dengan budi, dia menghabiskan waktu dengan bermanja dengan sang kholiq di tahajudnya, dan berkomunikasi dengan sang kholiq melalui al quranNya. Dan hasil akhir dapat di lihat melalui predikat cumlaude yang dia peroleh., jadi tunggu apa lagi...ayo kita tingkatin smangat tilawahnya..karena klau kita mengejar allah..maka dunia akan mengejar kita...

2. @irfan_beik : Di bbrp buku yg saya baca, orang termalas di zaman Umar bin Abdul Aziz itu baca Qurannya 1 juz 1 hari  @irfan_beik : Tidak heran kalau kemiskinan di zaman Umar bin Abd Aziz bs dientaskan dlm kurun waktu 22 bulan  @irfan_beik : Khalifahnya hebat, rakyatnya produktif : produktif ibadah, produktif baca Quran, dan produktif mu'amalahnya  @irfan_beik : Itulah profil pemimpin dan rakyat di zaman Khalifah Umar bin Abdul Aziz tak heran kalau mereka sangat maju dan kuat  #share dari grup ODOJ 740, happy berdekat2 dgn Qur'an..

3. Mengapa One Day One Juz  Dari Abdullah bin Amru bin Ash, dari Rasulullah SAW beliau berkata, “Puasalah tiga hari dalam satu bulan.” Aku berkata, “Aku mampu untuk lebih banyak dari itu, wahai Rasulullah.” Namun beliau tetap melarang, hingga akhirnya beliau mengatakan, “Puasalah sehari dan berbukalah sehari, dan bacalah Al-Qur’an (khatamkanlah) dalam sebulan.” Aku berkata, “Aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?” Beliau terus melarang hingga batas tiga hari. (HR. Bukhari).  Dari hadist di atas, Rasulullah menyuruh kita mengkhatamkan Alquran dalam sebulan, artinya jangan lebih dari itu. Bila kita mengkhatamkan Alquran lebih dari sebulan atau bahkan berbulan-bulan lamanya, dapat dipastikan hati kita tidak dekat dengan Alquran. Sejarah mencatat bahwa para sahabat dan salafush shalih banyak yang menyikapi sebagai sesuatu yang minimal saat mendengar sabda Rasulullah SAW “bacalah Al-Qur’an (khatamkanlah) dalam sebulan.” Sebutlah Usman bin Affan Ra, Abdullah bin Amr bin ‘Ash Ra, Imam Abu Hanifah, dan Imam Asy Syafi’i. Mereka adalah contoh orang-orang yang terbiasa khatam dalam tiga hari atau maksimal satu pekan. Karena khatam satu kali dalam sebulan terlalu lama bagi mereka untuk bertemu dengan ayat-ayat Allah.  Maksudnya, jika seseorang khatam sekali sebulan berarti hanya satu kali dalam sebulan ia bertemu dengan masing-masing surat dalam Alquran. Mereka, para sahabat dan salafush shalih  ingin lebih sering bertemu dengan surat-surat itu. Karena sentuhan tarbawi surat al Baqarah berbeda dengan surat Ali Imran. Begitu juga dengan surat an Nisa, al Maidah, dan surat-surat lainnya. Boleh jadi ketika seseorang membaca surat an Nisa, dia merindukan surat al Maidah.  Lalu, bagaimana dengan kita yang sengaja berlama-lama dalam mengkhatamkan Alquran? Itu berarti kita akan sangat jarang bertemu dengan setiap surat di dalam Alquran. Kita harus waspada, jangan sampai hidup kita berakhir saat kita lalai tilawah satu juz perhari. Hidup kita pun berakhir dengan penyesalan. Padahal sesungguhnya kita mampu jika saja mau menambah sedikit ikhtiar dalam mencapainya.  Berikut kiat-kiat untuk bisa tilawah one day one juz:  Berusahalah melancarkan tilawah jika belum lancar, karena normalnya tilawah satu juz dapat dilakukan  dalam waktu 30-40 menit. Sehingga sangat mungkin bagi kita untuk tilawah one day one juz dari 24 jam waktu yang kita miliki. Carilah tempat dan waktu yang kondusif untuk berkonsentrasi dalam tilawah. Lakukan qadha (mengganti) target tilawah yang terlewatkan pada hari itu di hari berikutnya. Sering-seringlah mengadukan keinginan untuk bisa tilawah sehari minimal satu juz kepada Allah SWT, Pemilik Alquran. Pengaduan kita yang sering kepada Allah menunjukkan kesungguhan kita dalam melakukan ibadah itu. Pertolongan Allah SWT pun akan datang sehingga memudahkan kita melaksanakan tilawah. Perbanyaklah amal sholeh karena setiap amal sholeh menghasilkan energi baru untuk amal sholeh berikutnya, seperti halnya satu maksiat yang akan menghasilkan maksiat lain jika kita tidak segera bertobat kepada Allah SWT Kendala yang harus dihadapi diwaspadai:  Perasaan menganggap sepele saat sehari tidak tilawah sehingga berdampak pada tidak adanya keinginan untuk segera kembali kepada Alquran Lemahnya wawasan tentang Alquran Tidak memiliki waktu wajib bersama Alquran Lemahnya keinginan untuk tilawah, tidak pula memohon kepada Allah agar diberi kemudahan tilawah setiap hari Terbawa lingkungan. Tidak tertarik dengan majelis yang menghidupkan Alquran “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah lalu di antara mereka membaca kitab Allah dan mempelajarinya kecuali turun kepada mereka ketenangan yang diliputi rahmat, dikelilingi malaikat, dan Allah SWT menyebut nama-nama mereka di sisi makhluk yang ada di dekat-Nya.” (HR Imam Muslim)  Sumber: Tarbiyah Syakhsiyah Quraniyah (Abdul Aziz Abdur Rouf, LC) 2006

Subhanallah. Dapat lagi penyemangat untuk melahap satu juz sehari. Memang masih bolong nih beberapa hari. Tapi aku harus semangat. Insya Allah ada banyak kemudahan buatku. saat ini aku merasa bagai target oriented. Seharusnya kan mengaji itu jadi kebutuhan. Kalaupun awalnya dipaksakan, tetapi jangan sampai mengorbankan yang hak. Terkadang malu sendiri, kadang saking takutnya ga bisa satu juz, sampai melewatkan azan begitu saja, bukannya langsung sholat, malah berlama-lama tilawah. Memang tilawah berpahala, tapi sholat kan lebih wajib. Apalagi sunahnya sholat tepat waktu. Kadang nyambi momong sambil ngaji. Takut jadi kurang awas sih. Tapi kalo ga gitu aku ga bisa rampung satu juz. Sebenarnya bisa aja dengan mengurangi waktu tidur satu jam, dan waktu tersebut buat tilawah kilat 1 juz, tapi belum kuat bo.

Keep fighting..aku percaya Allah akan memberikan pertolonganNya. Insya Allah hidupku yang bahagia ini akan semakin bahagia. Aamiin.

1 komentar:

Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...