5.8.18

Dialog Nasional Indonesia Maju Chapter Gunungkidul

Apa yang terlintas di benak ketika mendengar kata Gunungkidul? Pariwisata pantai yang kece. Tapi, Gunungkidul lebih dari sekedar itu men! Gunungkidul adalah daerah yang masih terus berkembang. Angka kemiskinannya terus menurun. Dibanding 2017, tahun ini kemiskinan di Gunungkidul menurun 18,65%. Penyebab menurunnya angka kemiskinan di Gunungkidul. Salah satu yang mendukung tentu saja dari sektor pariwisata dan pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaannya.
Bersama blogger2 kece Gunungkidul (dan Klaten)

Tengok saja ramainya jalanan menuju lokasi wisata GK saat weekend. Hal ini tentu menjadi nilai plus dan sumber pemasukan di Gunungkidul. Untuk memaksimalkan potensi tersebut, perlu ada sinergi dari berbagai pihak. Pariwisata bagus tentu perlu infrastruktur yg baik. Pariwisata bagus akan optimal bila didukung SDM yang berkualitas. Pemerintah Gunungkidul paham benar tentang ini. Terbukti dari jalanan utama menuju wonosari dan tempat wisata yang mulus. Perbaikan jalan cepat dilakukan pada jalanan yang rusak. Sebagai penglajon, saya saksinya, hehe. Perbaikan jalannya juga gak sembarangan, lalu lintas tetap dikondisikan aman terkendali. Kalau nyaman di perjalanan, siapa sih yg gak ketagihan wisata di Gunungkidul?

UMKM di Gunungkidul juga terus menggeliat. Seperti di Nglanggeran, ada UKM budidaya & olahan coklat yang berkembang seiring perkembangan wisata di sana. Di Gunungkidul ada banyak institusi pemerintah yg siap dengan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM di Gunungkidul. Pariwisata ok, infrastruktur sip, tenaga kerja handal, bukan hal muluk mengharapkan #IndonesiaMaju.

Nah tanggal 31 Juli lalu Gunungkidul terpilih menjadi lokasi Dialog Nasional Indonesia Maju. Berlokasi di GOR Siyono, ribuan undangan menyimak pemaparan dan diskusi dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Eko Putro Sandjojo MBA kemudian dilanjutkan dengan paparan dan diskusi dari Menteri Pariwisata RI Dr Arief Yahya.

Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak wilayah yang terhimpun dalam bentuk desa-desa. Kendala lokasi seringkali menjadi hambatan bagi perkembangan desa di Indonesia. Pemerintah melalui Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI melakukan banyak program agar daerah pedesaan di Indonesia menjadi maju. Keberpihakan Pemerintah pada pembangunan ekonomi desa ditunjukkan dengan alokasi dana desa yang terus naik setiap tahun, yang ditahun 2018 rata-rata per desa sudah mencapai Rp 800 juta/desa. Eko Putro Sandjojo MBA selaku Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada acara Dialog Nasional Indonesia Maju ini memaparkan tentang penyerapan anggaran desa tahun ini. Dana desa tahun ini lebih besar daripada dana pusat, ini bukti nyata keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat pedesaan. Di akhir sesi diskusi, Pak Eko memberi kuis dan membagi-bagikan uang pendidikan senilai total jutaan rupiah.
Sesi kuis yang bertabur hadiah jutaan!
Selanjutnya adalah pemaparan dari Menteri pariwisata Dr. Arief Yahya tentang pariwisata di Indonesia. Tahun 2019 nanti, Indonesia untuk pertama kalinya kontribusi ekonomi dari sektor pariwisata akan mengalahkan sektor Migas dan sektor berbasis Sumber Daya Alam. Sektor pariwisata saat ini  dan dimasa  mendatang adalah andalan ekonomi Indonesia. Pak Arief mengungkapkan, saat ini tengah dikembangkan digital tourism, dimana wisata tersebut nantinya tak hanya indah dinikmati di tempat, tetapi juga indah dinikmati lewat jagat maya. Selain itu, potensi wisata Indonesia yang umumnya adalah wisata alam, akan lebih tereksplore dengan konsep "Nomadic Tourism". Nomadic berasal dari kata nomaden alias berpindah tempat. Seperti diketahui bahwa lokasi pariwisata di Indonesia banyak yang sulit terjangkau sehingga untuk membangun prasarana butuh waktu lama, dan belum tentu lokasinya cocok pula. Dengan konsep "Nomadic Tourism", tidak perlu ada bandara khusus, melainkan dengan menggunakan pesawat khusus yaitu sea plane. Pesawat ini dapat mendarat di air sehingga tidak perlu landasan khusus di darat untuk mendarat. Tidak perlu bangunan hotel juga, melainkan dengan konsep glamcamp (kemping eksklusif), homopod, atau caravan. Selain relatif mudah diwujudkan, apabila ingin berpindah lokasi juga lebih efektif dan efisien.
Peserta dan pembicara Dialog Nasional Indonesia Maju di GOR Siyono Gunungkidul

Dalam era pemerintah Jokowi ini, diharapkan Indonesia mampu meninggalkan ketergantungan ekonomi dari SDA dengan membangun potensi ekonomi berbasis pariwisata dan ekonomi pedesaan. Kabupaten Gunungkidul adalah contoh daerah yang minim SDA, namun bisa bangkit perekonomian melalui sektor pariwisata dan pedesaan. Peran aktif dari masyarakat dan dukungan dari pemerintah menjadi kunci suksesnya perekonomian melalui sektor pariwisata dan pedesaan. Kalau dulu banyak orang Gunungkidul yang pergi merantau, saat ini dengan potensi pariwisatanya yang luar biasa serta dukungan pemerintah terhadap perekonomian desa, maka pemuda desa di Gunungkidul tidak lagi perlu merantau, tetapi bisa fokus mengembangkan potensi yang ada di desanya. Di era digital seperti ini, apa sih yang nggak mungkin?

4 komentar:

  1. Indonesia semakin maju saja ya, dan desa-desa nya juga gak ketinggalan :)

    BalasHapus
  2. Wahhh keren, Gunung kidul dipilih sebagai lokasi Dialog Nasional Indonesia Maju :)

    BalasHapus
  3. Makin maju aja Gunungkidul :)

    BalasHapus
  4. Semoga lebih banyak desa-desa yang bisa lebih maju lagi seperti Gunungkidul :)

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...