19.1.17

Rabu bersama Ayah

Jadi ceritanya minggu ini adalah minggu terakhir aku dan Ais di Palembang. Eh iya masak sih sebulan nengok ayah di Palembang tapi nggak pernah plesir. Maklum saja, ayah lagi merintis usaha, jadi ya kudu kerja, kerja, kerja, macam jargonnya pemerintahan Jokowi gitu.

Jadilah hari Rabu dua minggu yang lalu (dah lama banget baru nulis sekarang) plesir ala kadarnya ke Danau Teluk Gelam. Tapi nggak langsung ke Danau Teluk Gelam. Ayah harus antar barang dulu di Simpang Siberuk.

Asyik banget sepanjang perjalanan kita bertiga, naik pick up L300 dengan penuh kardus barang jualan ayah di belakang. Jangan kira naik pick up nggak enak. Soalnya pick up yang ini pakai AC dan full musik. Kursi penumpangnya juga cukup luas sehingga memungkinkan Ais berbaring walau posisi kaki harus sedikit ditekuk *Ais sudah gede, hehe.

Perjalanan ke Simpang Siberuk memakan waktu sekitar 4 jam. Pas zuhur waktu itu, jadi ayah memutuskan untuk meninggalkanku dan Ais di mushola terdekat. Selain biar aku dan Ais bisa istirahat, juga biar ayah enak nagih piutang ke pemilik tokonya. Kan modelnya ayah ngedrop barang terus ambil hasil penjualan barang ayah sebelumnya di toko itu.

Penampakan mushola di Simpang Siberuk

Alhamdulillah mushola tempat aku dan Ais sholat Zuhur sekalian istirahat ini nyaman. Lokasinya di halaman rumah orang. Tapi rumah orang tersebut sepi, jadi aku urung mau izin numpang solat dan istirahat. Memang kalau di rumah Allah itu nyaman ya. Kami solat berjamaah berdua dan setelahnya kami ngaso di shaf imam. Soalnya di shaf imam ada kipas anginnya. Hihi..
Ngaso dulu..

Mushola sederhana ini tergolong lengkap fasilitasnya. Terutama yang diperlukan orang yang sedang di perjalanan sepertiku dan Ais, yaitu fasilitas MCK. Kadang suka panggilan alam gitu kan. Eh benar saja, lagi asyik ngaso tiba-tiba Ais bilang kebelet pup. Untung saja WC nya nggak mampet dan airnya lancar.
MCK di Mushola

Setelah ngaso di mushola sekitar 1 jam, ayah kemudian datang dengan bak mobil yang sudah kosong. Pengantaran barang sudah selesai, waktunya jalan-jalan! Tapi, nunggu ayah solat dulu ya Ais...

Di perjalanan menuju Danau Teluk Gelam, ayah merasa kelaparan. Ya iyalah habis bongkar barang segitu banyaknya. Kami mencari penjual mi ayam, karena itu makanan favorit kami. Asal saja mencari penjualnya. Kok ya ternyata kami terdampar di warung mi ayam yang lokasi parkirnya susah dan ternyata rasa mi ayamnya keasinan! Haha. Demi kesejahteraan bersama nggak usah kuupload lah ya penampakan warung mi ayam 'menjebak' ini.

Setelah perut kenyang dan sempat susah keluar dari tempat parkiran-soalnya lokasi warung dengan jalan raya cukup curam- akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan. Butuh sekitar 1.5 jam untuk sampai ke Danau Teluk Gelam. Dan apa yang terjadi saudara-saudara? Danau Teluk Gelam yang terlihat begitu indah di video ternyata sekarang tidak terawat. Bangunan-bangunan bagus dengan arsitektur yang berkelas terihat kusam tak terawat dan penuh dengan rumput liar. Yang paling mengecewakan adalah tidak beroperasinya lagi kapal wisata di lokasi ini. Padahal tujuan utama kami adalah mengajak Ais naik kapal. Dari awal di Palembang Ais sudah pengen naik kapal. Sayang keinginan itu masih harus tertunda. Next time ya sayang...
Fasilitas di Danau Telul Gelam tidak beroperasi

Rabu bersama ayah kali ini tetap sangat menyenangkan, walau nggak jadi naik kapal seperti rencana awal. Ternyata benarlah adanya ungkapan yang mengatakan, "Tak peduli kemana tempat wisatamu, tetapi dengan siapa kamu pergi berwisata", beda orang beda sensasinya. Walau cuma perjalanan menemani ayah mengantar barang, tapi kami anggap ini juga berwisata, kan ada perjalanan alias travelingnya, hehe..

#wiRABUsaha

7 komentar:

  1. Setuju quotesnya, pergi kemana dan dengan siapa adalah kunci sukses tamasya. Aiiissss kangeeeeennnn..

    BalasHapus
  2. aku belum pernah pergi bareng ayah, sebab ayahku udah pergi duluan sejak aku kecil.

    Teluk gelam ini kondisinya kurang terawat ya mbak.

    BalasHapus
  3. semoga kita bisa terus bersama dengan ayah baik di dunia maupun di surga-Nya kelak

    BalasHapus
  4. Semoga bisnis baru ayah Ais lancar ya Mak DIb, seru itu bisa jalan2 bareng ayah ya Mas Ais.

    BalasHapus
  5. "Tak peduli kemana tempat wisatamu, tetapi dengan siapa kamu pergi berwisata"

    Setuju pake banget. Sama dengan quotes tentang rumah. "Rumah bukan tempat, tetapi di mana ada ikatan. Di sanalah rumahmu."

    BalasHapus
  6. di palembang cuma nengok? mau back to jogja dooong

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...