26.7.16

Kisah Pilu Seorang Bidadari Kecil



Angeline. Begitu namanya. Terpisah dari ibu kandungnya semenjak lahir karena alasan ekonomi. Angeline diadopsi keluarga kaya, John dan Terry. Harapan Santo dan Samidah, kedua orang tuanya, Angeline bisa hidup bahagia dan hidup terawat.

Harapan Santo dan Samidah terwujud adanya, tetapi hanya di 5 tahun kehidupan Angeline. Setelah sang ayah angkat, John meninggal dunia, Angeline tidak lagi terurus. Lebih dari itu, Angeline bahkan mengalami penyiksaandan berujung pada hilangnya nyawa Angeline pada usianya yang kesembilan tahun

***

Itulah sepenggal kisah Angeline di film Untuk Angeline. Sebuah film yang terinspirasi dari kisah nyata pembunuhan anak gadis bernama Angeline.

Siapa tidak kenal Angeline? Kala itu berita kehilangannya santer di seluruh sosial media. Gadis cantik itu dilaporkan hilang oleh ibunya. Mirisnya, ternyata laporan kehilangan itu hanyalah skenario belaka. Si ibu yang merupakan ibu angkatnya inilah ternyata pelaku pembunuhan anak angkatnya sendiri.
Berawal dari berita kehilangan yang sangat viral ini, berujung pada penemuan Angeline tak bernyawa di rumah sendiri!

Lewat film Untuk Angeline, penonton diajak untuk lebih aware dengan keadaan sekitar kita. Kekerasan terhadap anak bisa saja terjadi pada tetangga kita, murid kita, atau lingkungan sekitar kita. Di film ini sudah terlihat kalau Angeline tampak 'kurang terawat', namun sekelilingnya seperti tidak ada yang peduli. Ada satu orang yang sebenarnya sangat memperhatikan Angeline, yaitu asisten rumah tangga di rumah John dan Terry. Akan tetapi si mbak ini nggak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan Angeline. Bahkan memberi nasi bungkus untuk Angeline saja si mbak dimarahin.

Sebenarnya nggak ada yang terlalu istimewa untuk diceritakan dari film Untuk Angeline. Karena semua terinspirasi dari kisah sesungguhnya dan sesuai dengan persepsi yang ada selama ini: ibu angkat Angeline itu kejam. Tetapi menyimak akting pemainnya, membuat dramatisasi film ini menjadi menarik.

Seluruh pemain bisa dikatakan sukses memainkan perannya. Hanya saja saya agak terganggu dengan karakter Dewi Huges sebagai guru di film ini. Kenapa? Karena di film ini Bu Guru terlihat sangat perhatian dengan Angeline. Tetapi kenapa dia nggak aware juga sama masalah Angeline? Di film seperti tidak ada usaha apa-apa untuk mencari tahu tentang Angeline. Harusnya pas Angeline di UKS dan Angeline nggak bisa membuat cerita tentang ibunya, Bu Guru bisa mengorek informasi tentang gadis malang ini. Eh tapi kalau skenarionya begitu malah aneh juga ya kalau Angeline sampai kecolongan dibunuh? Makanya sebaiknya karakter gurunya dibuat agak cuek saja. Hehehe.

Akting Kinaryosih sebagai ibu kandung Angeline sukses mengaduk-aduk emosiku sebagai ibu dengan satu anak. Langsung sentimentil membayangkan apa jadinya hidupku kalau harus kehilangan anak yang baru dilahirkan? Lebih pilu lagi karena ternyata anaknya tidak hidup terawat dan bahagia seperti harapannya. Tetapi diantara semua pemain yang ada di film ini, justru aku paling terkesan dengan peran si mbak asisten rumah tangga di film ini. Perannya memang bukan inti dari film ini, tetapi berkat karakternyalah dramatisasi film lebih mengena. Saat dia menjelaskan tentang hujan orang mati kepada Angeline, dan saat dia sedang berdoa lalu hujan deras tiba mengguyur seluruh tubuhnya. Memperlihatkan bahwa sebenarnya selalu ada yang peduli dengan nasib anak-anak seperti Angeline. Akan tetapi mereka tidak berdaya untuk menegakkan keadilan.
Bagian terbaik di film Angeline (versiku)

Penasaran kisah Angeline? Yuk tonton film Untuk Angeline. Ayo selamatkan anak Indonesia dari tindakan kekerasan. Mudah-mudahan tidak ada Angeline-Angeline lain di muka bumi ini. Aamiin.

Keterangan Film Untuk Angeline (by movie.co.id)
Produser: Duke Rachmat, Niken Septikasari
Sutradara: Jito Banyu
Penulis Skenario: Laila Lele Nurazizah
Pemain: Naomi Ivo, Kinaryosih, Roweina Umboh, Teuku Rifnu Wikana
Rating Film: 7.3 / 10 dari 6 ratings.

9 komentar:

  1. Aku paling gemeter pas puisi hari ibu

    BalasHapus
  2. samaa dibaaa, aku juga suka sama Ni Luh. Berkesan banget cara dia menyampaikan pesan ke Angeline yaaaa

    BalasHapus
  3. Klo aku hampir nangis pas adegan angeline selesai membacakan cerita tentang papa jhon.untung si ajik nyenggol aku,ngak jadi nangis deh.haha

    BalasHapus
  4. Klo aku hampir nangis pas adegan angeline selesai membacakan cerita tentang papa jhon.untung si ajik nyenggol aku,ngak jadi nangis deh.haha

    BalasHapus
  5. Aku suka juga adegan Ni Luh yang ini, aku tulis juga, sediiih. Karena dia orang terdekat Angeline setelah Papa John

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya...Ni Luh ini pasti orang teater deh. Aktingnya bagusss

      Hapus
  6. Film ini bikin mewek kah mbak? Tp gk ada adegan nyiksanya kan ya?
    Khaatir gk kuat nontonnya hehe

    TFS :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada. Tapi nggak dilihatin langsung sih. Roewina mantep banget deh akting bengisnya, huhu

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...