30.9.15

Karena setiap anak itu unik, ibunya pun harus unik

Siang itu aku menjemput Ais di sekolah. Beberapa hari ini Ais memang minta ibunya yang antar-jemput dia sekolah, walau konsekuensinya aku harus bolak-balik kampus-sekolah Ais, ya nggak papa lah demi anak.

Di sekolah, gurunya memintaku untuk mengajari Ais menulis di rumah. Katanya di sekolah masih belum mau nulis. Sejenak aku tersentak, aku merasa tertohok ditegur seperti itu. Saat menerima permintaan itu, aku merasa menjadi orang tua yang cuek dan nggak peduli dengan pendidikan anak. Ya, memang selama ini aku nggak pernah menstimulasi khusus baik motorik halus maupun motorik kasar Ais. Pokoknya membiarkan Ais bermain sendiri dan hanya memastikan keamanannya.


Tapi setelah kuresapi lagi, nggak ada yang salah kok dengan 'style' pola asuhku. Karena memang menulis itu belum keharusan di usia Ais yang baru 4 tahun. Tapi, ternyata aktivitas menulis di usia Ais ini lebih ditujukan untuk melatih otot tangan dan motorik halusnya saja.

Untungnya di rumah Ais punya om kecil yang care banget sama Ais. Om Ikbal namanya, baru kelas 3 SD tapi gemati banget sama Ais. Sekarang, kalau Om Ikbal belajar, Ais ikut belajar bikin tulisan-tulisan. Alhamdulillah ya Allah, Kau mudahkan aku dalam mendidik anak.

Yang bikin aku tambah bangga sama Ais, sekarang dia mulai pede menggambar sendiri. Sambil menggambar dia akan cerewet bercerita tentang gambar yang dibuatnya. Kalau sudah menggambar, Ais bisa lama, sempat aku berpikir, kalau memang targetnya di motorik halus, nggak masalah dong ya kalau stimulasi Ais lebih ke menggambar daripada menulis huruf dan angka? Soalnya walaupun sama-sama enjoy, aku melihat potensi Ais lebih keluar kalau menggambar, imajinasinya lebih berkembang, mungkin kalau dia sudah bisa membaca barulah imajinasi lewat tulisan dan angkanya lebih berkembang.

Yang jelas, sekecil apa pun pencapaian Ais, pasti aku apresiasi. Biar aja orang bilang "gini aja dipuji". Lah, kalau bukan aku yang memuji Ais, siapa lagi dong yang bakalan memuji?

Baca keseruan lain seputar keluarga. Plis klik: Housewife's diary

2 komentar:

  1. Setau saya 4 tahun sebetulnya jg blm waktunya ajarkan calistung. Sy lbh heran lg ucapan itu keluar dr mulut seorang guru ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. dalihnya untuk melatih motorik halus. Sebenarnya kegiatan lain seperti main pasir kan juga melatih motorik halus. Ya, pinter2 ngimbangi aja sebagai ortu, karena udah sepakat sama anak untuk sekolah disitu.

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...