Aqiqah @ Site

Hari ini untuk pertama kalinya melihat acara aqiqah di kebon tebu yang mayoritas penduduknya orang Jawa. Acara aqiqah dikemas meriah dari sore sampai malam. Persiapan acara sampai tiga hari berturut-turut. Yang bikin heboh, layaknya acara nikahan adalah nyebar undangan plus nasi kotak, atau istilah kita 'tonjokan'(tertohok kudu nyumbang, haha). Yang diundang banyak, sekompleks kayaknya kena tonjokan semua. Hari pertama mulai masak-masak. Hari kedua dari pagi nasi mulai dibagikan. Sorenya persiapan untuk hari ketiga alias hari H, termasuk sembelih kambing, hiks hiks, Faris jadi ga mainan embek lagi.

Nah, acara dimulai dari sore pas jam pulang kantor. Layaknya acara nikahan, ada stand yang menyediakan makanan dan snack. Cuma bedanya makanan dan snacknya sudah dibungkus, soalnya ga mungkin juga lihat bayi sambil makan. Bayi dipamerin(halah, emange barang?) selama kurang lebih tiga jam, dari Ba'da Ashar sampai sebelum Magrib.

Bayi diletakkan di atas kasur bayi dan tamu-tamu lesehan mengelilingi bayi. Persis kayak pengantin si bayi dan ibunya. Sesi sore ini khusus ibu-ibu. Aku bawa Faris, ibu-ibu lain rata-rata juga bawa anaknya lihat adek bayi. Yang bikin kurang sip adalah karena si ibu didandanin keren, jadinya anaknya dikasih sufor selama 'pameran' itu.(ini keprihatinanku pribadi, pendapat orang bisa berbeda).

Menjelang magrib, acara 'pameran' selesai. Acara dilanjutkan Ba'da Isya, yaitu acara marhabanan yang dihadiri bapak-bapak. Subhanallah acaranya meriah sekali. Sampai rumah terdengar bunyi rabana dan alunan nasyidnya. Kata Ayah, saat rabana ditabuh, bayi diarak keliling lalu kemudian rambutnya dicukur. Acara berakhir kira-kira 2 jam berikutnya. Wah kasian aja bayinya, kudu kuat 'ngartis' sehari itu, untungnya bayinya tukang tidur, jadi ga masalah diarak-arak. Hehe...

Subhanallah, sungguh inilah salah satu hal kenapa aku sangat betah di site. Aku bisa khusyuk ibadah, dan kekeluargaannya sangat tinggi.

Lampung Site, 17 Januari 2014