23.8.19

Hikmah Kisah Nur 'KKN di Desa Penari'

Suatu pagi, aku melihat timeline Facebook seorang teman yang membagikan postingan tentang cerita horror sekelompok mahasiswa yang melaksanakan KKN di 'Desa Penari'. Seluruh informasi baik lokasi KKN maupun universitas disamarkan. Karena menyangkut nama baik berbagai pihak yang bersangkutan.
Pic from twitter

Postingan ini bukan untuk mengulang cerita tersebut. Kalau mau baca cerita lengkapnya, bisa klik link berikut:

https://threadreaderapp.com/thread/1152574349263552513.html

Ini cerita dari sudut pandang Nur. Salah satu mahasiswa KKN yang religius dan ada banyak nasehat yang bisa diambil dari sudut pandang ceritanya. Aku coba uraikan di postingan ini sebagai pengingat buatku pribadi dan semua.

1. Yang paling utama. Tetaplah memegang teguh agama dan memohon pertolongan dari Allah.

Terlepas dari Nur memiliki penjaga, tapi tetap saja tempatnya memohon hanya kepada Allah. Ada satu bagian dimana Nur merasa sangat lemah dan tak berdaya, toh pada akhirnya dia bisa melewati itu semua.

2. Jauhi syirik. Sibukkan dirimu dengan hal yang bermanfaat.

Apa yang dilakukan Bima dan Ayu dalam cerita ini tidaklah terpuji. Mereka bersekutu dengan setan untuk memenuhi hawa nafsu mereka. Terkadang nggak habis pikir, urusan asmara kan hanya salah satu dari sekian banyak permasalahan hidup. Sungguh tidak bijak bersekutu dengan mahluk halus untuk urusan ini. Pun untuk urusan yang lain sih. Harusnya percaya saja, bila kita berusaha melakukan yang terbaik maka hasilnya juga pasti terbaik, walaupun tidak selalu tampak baik di mata kita.

3. Menjaga dan menjunjung tinggi norma dimana pun berada.

Rupanya, selain meminta bantuan mahluk halus untuk mendapatkan pujaan hati, mereka juga melakukan perbuatan asusila yang sehurusnya dilakukan oleh pasangan suami istri. Kok ya sempat-sempatnya ya? Seingetku dulu KKN kegiatan itu banyak banget, belum kunjungan dari dosen yang sering mendadak. Nah, di cerita ini kayaknya nggak ada cerita tentang dosennya ya? Mereka sebenarnya KKN atau piknik sih?

4. Dengarkan instingmu

Dari awal sebenarnya Nur sudah berfirasat kurang baik, tapi tetap saja mengalah dengan kengototan Ayu. Seharusnya sih nggak perlu dipaksakan kalau memang sudah berfirasat kurang baik. Apalagi pada saat survey, Nur sudah sempat melihat hal-hal gaib di desa tersebut.

5. Hadapi kenyataan

Melanjutkan poin keempat. Kalau memang pada akhirnya harus membuat keputusan yang salah, tidak perlu takut menghadapi kenyataan. Nur juga seorang yang sangat setia kawan, berkatnya Widya bisa diselamatkan.

Kalau baca cerita versi Nur ini, serasa sedang menonton film horor bioskop semacam Jalangkung, karena memang penggambaran SimpleMan di cerita ini sangat detail. Sejujurnya ada rasa ragu kalau ini adalah kisah nyata, tetapi terlepas dari kebenaran kisah ini, yang jelas ada beberapa pelajaran yang bisa diambil. Semoga Allah selalu melindungi kita semua. Aamiin

7 komentar:

  1. Nur menyelamatkan widya itu yg bagian mana ya
    , gw ga paham?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bkn Bkn menyelamatakan tp Untungnya Widya selamat, gt kan -_- selamat dr bahaya berada di desa penari( alam goib) tsb toooh

      Hapus
  2. ceritanya simpel tp bnyk makna,keren nih penulis,,dibikin seolah olah nyata,tp emang bner nyatanya ada hal sprti itu loh

    BalasHapus
  3. dalam cerita fiksi ini, penulisnya pandai membawa pembaca mengikuti alur cerita dengan baik, seolah2 ikut dalam cerita. alurnya mengalir lurus2 saja, tidak ada cerita flashback dll

    BalasHapus
  4. Pengen baca cerita y dmana liat y

    BalasHapus
    Balasan
    1. https://threadreaderapp.com/thread/1143116541480726531.html

      Hapus
  5. sebenarnya aku masih bingung salah nya nur sama bima itu gmn. udah baca tp masih gk paham. jelasin secara bhs umum dong kak. bantu aku

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...