11.8.25

Belajar Parenting ala Ayah Ryu

Suatu hari suami share video anak seusia fafa yang memberi motivasi supaya nggak main game aja. Keren. Walo dalam hati berpikir, kok too much ya ni bocah. Kayak dewasa sebelum waktunya gitu.

Beberapa bulan kemudian ternyata bocah yang bernama Ryu ini jadi viral. Gara-gara dia mengklaim dirinya perintis, padahal jelas dia dari keluarga kaya, jadi netizen menganggap motivasi yang dia kasih nggak masuk akal. Gak sesuai dengan realita. Karena penasaran, aku nontonlah podcastnya Densu. Di podcast ini Ryu ditemani ayahnya, jadi sedikit banyak aku jadi tau kenapa Ryu bisa seperti ini.

Aku pribadi salut sama Ryu. Tapi memang di banyak hal aku nggak relate sama keluarga Ryu. Tapi bukan berarti aku gak bisa mencontek sisi positif dari parenting ortunya Ryu. Beberapa hal yang bisa dicontoh antara lain:

1. Anak dilibatkan di pekerjaan ortu

Latar belakang Ryu yang lahir dari bayu tabung membuat ayahnya tidak mau meninggalkan Ryu. Jadi sejak kecil Ryu ikut ayahnya kerja. Posisi ayahnya sebagai pemilik usaha memang gak relate sama aku si umbi negara ini. Suami walau juga pemilik usaha tapi ya belum sebesar ayahnya Ryu ini. Tapi memang dari kebiasaan ini yang lalu membentuk Ryu jadi pemilik bisnis jamu dan content creator yang cukup sukses. Ryu selalu memperhatikan ayahnya berinteraksi dengan anak buahnya, dengan pelanggan, dengan suplier, dan sebagainya. Ngga cuma diperhatikan, tapi dia beneran mempraktekan. Memang gifted kok ni anak, atau mungkin ya pas aja interestnya sama ayahnya. Karena aku juga sempat menerapkan hal ini ke Faris, tapi ya nggak ngefek, karena interest Faris nggak kesana.


2. Anak rutin diajak deeptalk

Ketika Densu tanya, kok bisa ngomong terstruktur gitu. Apa dibuatin skripnya? Ternyata ya si Ryu memang ada tim kontennya. Tapi pembawaan Ryu kalau ngomong memang seperti baca skrip gitu. Dia sendiri bilang motivasi yang dia kontenkan itu adalah hasil deeptalk dengan kedua ortunya. Yah, deeptalk sebelum tidur memang penting buat menjaga bonding kita ke anak sekaligus menanamkan nilai kehidupan yang sesuai kepada anak. So, jangan remehkan membaca cerita sebelum tidur ya. Faris dulu bahkan suka bikin cerita sendiri. Tapi setelah pra-remaja, kreativitas di bidang itu kayak gak tersalurkan lagi. Hobinya yang lain banyak dan lebih asyik buatnya.

3. Anak dilatih tanggung jawab tapi tetap menghargai fitrah anak yaitu bermain

Umur 7 tahun dikasih franchise ayam goreng buat hadiah ulang tahun! Gile ni ayahnya gokil banget. Anak sekecil itu sudah disuruh kelola usaha. Etapi dengan potensi Ryu ternyata usaha ayam goreng ini nggak jalan. Justru ketika Ryu mendevelop usahanya sendiri malah berhasil.

Disini poin  perintis yang dimaksud Ryu. Untuk usaha jamu yang dijalankannya, dia nggak dimodali sama sekali sama ayahnya. Modalnya dari pendapatannya sebagai kreator konten. Buat yang nyiyir, ya kan dia gak beneran mulai dari nol. Padahal definisi perintis itu bisa apa saja yang dimulai dari nol. Terus ketika Ryu bilang yang paling seru adalah ketika berusaha mencapai target, malah dapat komen salty dari netizen. Mereka bilang Ryu bisa bilang seru karena nggak pada posisi kalau usaha gagal terus keluarga makan apa. Padahal poinnya, Ryu menganggap hambatan usaha sebagai tantangan. Jadi segalanya dijalani dengan optimis. Seharusnya mereka yang dewasa bisa paham hal ini. Jangan pernah meminta pemakluman atas kegagalan kita. Gagal ya berarti harus usaha lagi dan usaha terus. Sesulit apapun kendala usaha kita, selama kita yakin pertolongan Allah, pasti usaha kita akan berkembang juga.

4. Nggak gengsi mengakui salah

Yang aku salut sama Ryu di podcast Densu ini adalah kesantunannya meminta maaf pada netizen karena kontennya membuat banyak yang salah paham. Kalau lihat bapaknya sih memang kesopanannya nurun dari ayahnya.

5. Memfasilitasi minat anak tapi tidak memanjakannya

Ryu bisa sukses sebagai kreator konten juga tidak lepas dari support keluarganya. Ayah dan ibunya selalu mengkurasi konten Ryu sebelum tayang. Ryu juga diberi tim untuk sosial medianya. Kalau sekarang mungkin usaha Ryu bisa menggaji tim sosmednya, tapi sebelumnya pasti ada support finansial dari ayahnya. Ketika dapat undangan podcast, Ryu sempat tampil sendiri. Tapi ternyata mentalnya belum siap dan sebagai ayah yang baik, akhirnya di podcast selanjutnya ayahnya menemani. Disinilah letak kekuatannya. Ayah Ryu membiarkannya menyelesaikan persoalannya sendiri. Kalau istilah ayahnya Ryu, dia tidak akan menganggu arena bermain Ryu yang dalam hal ini dunia kretaor konten. Jadi buat ayahnya, usaha Ryu itu sekedar permainan buat Ryu. Gile ya, usaha dianggap permainan. Tapi bagus juga sih, karena yang namanya anak-anak, dunianya ya bermain.

Ternyata, aku masih on track dan beberapa kebiasaan ayah Ryu juga aku lakukan  ke anak-anakku. Walaupun hasilnya beda. Duo FREE diminta bantuan ngadmin toko online ayahnya aja harus diingetin terus, kalau Ryu bahkan sudah usaha sendiri. Tapi, aku sama sekali tidak insecure karena yang aku kedepankan adalah caranya. Hasil mah hak preogatif Allah dengan Qoda dan Qodarnya. Semangat keluarga indonesia hebat!

Faris kecil sudah menunjukkan bakat bisnis

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...