11.6.16

Pengalaman Semalam Jadi 'Horang Kayah'


Tiba-tiba aku teringat zaman kerja praktek dulu gara-gara lihat postingan lawasku tentang banjir Jakarta ini. Saat itu Jakarta sedang banjir parah, bahkan lokasi elit seperti Kelapa Gading juga terkena banjir. Padahal saat itu aku masih menginap di rumah temanku di Kelapa Gading karena kos-kosan di dekat lokasi kami kerja praktek baru kosong di tanggal 4 Februari, padahal kami harus mulai masuk kerja tanggal 1 Februari. Kejadian banjir itu sekitar tanggal 2 Februari kalau tidak salah. Masih ingat betul bagaimana kami menerjang banjir saat pulang kerja, saat itu angkot pun tidak berani beroperasi karena banjir sudah sepinggang orang dewasa. Jadilah kami berjalan kaki sambil melawan banjir dari Tanjung Priok ke Kelapa Gading. Capek banget, tapi karena saat itu rame-rame, jadi dibawa asyik saja. Apalagi tantenya Vino, tempatku menginap, selalu menyediakan makanan enak-enak buat kami *maklum mahasiswa jarang makan enak, haha!

Lalu musibah itu datang, banjir semakin parah, dan di saat yang sama temanku bernama Bunga sakit dan harus dibawa ke rumah sakit segera. Jadilah aku dan Vino mengantar  Bunga ke rumah sakit. Karena posisi lagi banjir parah, jadilah kami ke rumah sakit dengan perahu karet. Seru sih, tapi ya sangat menegangkan, wong bawa orang sakit. Singkat cerita sih keluarga Bunga datang menjemput dan akhirnya kami berdua juga dijemput keluarga Vino. Tante Vino dan keluarga rupanya sudah mengungsi ke daerah Ancol. Weits, yang namanya horang kayah, mengungsinya ke hotel berbintang bo! Tante Vino dan keluarga mengungsi ke Mercure Hotel Ancol coba! Apa nggak gemetar aku pas masuk area hotel. Saat itu tahun 2007 dan aku seumur hidup belum pernah masuk hotel mewah. Ternyata hari itu hotel penuh dengan orang-orang kaya di Jakarta yang mengungsi. Semalam itu aku tidur sekamar dengan keluarga Vino. Sudah siap-siap aja tidur di karpet -tahu diri lah sebagai penghuni gelap-, eh sama kakaknya Vino aku disuruh tidur di sofa. Sofanya lembut dan besar, sama nyamannya kayak kasur. Nah, pas mau mandi aku malah bingung. Air dari showernya lumayan panas dan aku nggak tahu cara setting pemanas airnya -memang aku katrok to the max nih-. Jadilah aku tampung air di westafel dan mandi pakai gelas untuk berkumur saat sikat gigi.



Paginya aku sarapan di restorannya Mercure Hotel. Wah, rasanya seperti surga melihat berbagai sajian menu untuk sarapan. Kalap deh mengambil berbagai makanan pagi itu. Memang beda ya sensasinya menginap di hotel berbintang, apalagi Mercure Hotel termasuk jaringan Accor Hotel Group Indonesia, sebuah jaringan hotel kenamaan yang berpusat di Prancis. Kalau ingat saat itu suka ketawa sendiri. Sekarang kan sudah nggak begitu katrok lagi kalau menginap di hotel berbintang karena beberapa kali dapat berkah ngeblog, hehehehe

3 komentar:

Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...