29.5.16

Cakap (Cerdas, Kreatif, Produktif) Bermedia Sosial? Harus!


Internet dan media sosial sudah tidak bisa dipisahkan dalam hidup kita. Kalau dulu kita cukup puas dengan pergaulan secara fisik maupun telekomunikasi via telepon dan SMS, saat ini rasanya sehari belum komplit bila tidak melihat pesan instan di HP atau pun tidak mengecek dan update akun sosmed kita mulai dari Facebook, Twitter, dan Instagram. Itulah fenomena yang terjadi saat ini. Pemikiran manusia telah mengalami evolusi. Menkominfo lewat Direktorat Jendral Informasi dan Komunikasi, Direktorat Pengolahan dan Penyediaan Informasi, meluncurkan buku berjudul 'Cakap (Cerdas, Kreatif, Produktif) Bermedia Sosial' demi mewujudkan masyarakat Informasi Indonesia.
Salah satu pesan Jokowi di Buku Cakap Bermedia Sosial
Peluncuran buku ini secara perdana diadakan pada tanggal 27 Mei 2016 di Hotel Melia Purosani Yogyakarta. Acara menghadirkan Pak Ismail Cawidu dan dosen Universitas Airlangga Prof. Dr. Henry Subiakto. Selain itu, hadir juga blogger kece dengan blognya www.dosengalau.com, Kang Arul. Ada juga sharing dari admin Jogja Update, Pakde Senggol. Acara dikemas sesuai dengan isi bukunya. Pak Ismail Cawidu dan Prof Henry memaparkan tentang norma-norma yang berlaku seputar internet dan media sosial, Kang Arul fokus membahas tentang bahaya FoMO, dan Pakde Senggol sharing seputar manfaat bermedia sosial. Acara pagi itu sangat padat dan berisi. Rasanya waktu yang diberikan kurang, bahkan seluruh pembicara diperingatkan waktu penyampaian materinya. Di blogpost ini aku mencoba merangkum materi dari keempat narasumber dikaitkan dengan isi buku 'Cakap Bermedia Sosial'.
Narasumber dan Pembawa Acara launching buku 'Cakap Bermedia Sosial'

Seputar Cakap Bermedia Sosial
Media sosial bagaikan dua sisi mata uang. Bisa berdampak positif atau pun negatif tergantung bagaimana kita menyikapinya. Bukan karena tidak berkenalan dan bertatap langsung dengan teman di media sosial, lalu kita bisa seenaknya berkata tidak sopan, mencaci, dan menyebarkan berita yang belum dipastikan kebenarannya. Seluruh norma yang berlaku di masyarakat juga berlaku di media sosial, termasuk norma hukum yang berlaku, ada UU ITE yang mengatur sanksi bagi pelaku cybercrime. Oleh karena itu, sabgat penting untuk menjaga perilaku kita dalam bermedsos agar tidak terjebak dalam kegiatan cyber crime.
adab bersosial media (copyright 'Cakap Bermedia Sosial')

Buku Cakap Bermedia Sosial menjelaskan dengan gamblang mulai dari jenis-jenis media sosial, fenomena yang terjadi dari menjamurnya berbagai media sosial, dampak negatif dan positif dari kegiatan di media sosial. Penjelasannya sangat menarik untuk disimak karena disampaikan lewat grafis yang menarik. Buku dipenuhi dengan kartun seputar fenomena media sosial dan kata-kata mutiara dari tokoh Indonesia dan dunia, pokoknya buku ini benar-benar paket lengkap revousi mental dalam bermedia sosial.

Dampak Negatif Media Sosial
Buku ini memaparkan satu bab khusus mengenai fenomena negatif kegiatan bermedia sosial seperti menjauhkan yang dekat, selfie yang berlebihan, update status yang mengundang pelaku kejahatan, cyber bullying, perang di media sosial, ancaman pornografi, ancaman phising, malware, dan spam, judi online berbalut 'investasi', dan lain sebagainya. Seluruh dampak negatif dari media sosial ini dijabarkan lengkap dari definisinya, dampak negatif yang bisa terjadi, serta bagaimana cara agar terhindar dari dampak negatif dari media sosial tersebut. Buat yang masih awam dengan istilah cyber bullying, phising, malware, spam, atau bahkan belum paham bedanya selfie, wefie, dan grupfie, di buku ini dijelaskan dengan gamblang lewat animasi yang menarik.
Gara-gara selfir masuk penjara? Oh no!  (copyright 'Cakap Bermedia Sosial')
Tentunya kita masih ingat dengan kasus Florence Sihombing atau pun kasus pemuda yang terjatuh di kawah Merapi? Nah, itulah contoh nyata dampak negatif dari media sosial. Tentu saja kita tidak perlu mengalaminya, bukan? Kang Arul di acara launching buku ini mengingatkan kita akan bahaya FoMO (fear of missing out), yaitu keadaan dimana kita sangat haus perhatian, sehingga segala sesuatu tentang diri kita harus di-show up dan merasa gelisah bila tidak mendapatkan respons. Mudah-mudahan kita nggak begitu ya! Terus kita juga harus waspada dengan scammer, jadi pelaku menipu via sosmed dengan memasang foto dan profil palsu yang kemudian digunakan untuk menipu korban. Modusnya sih biasanya pinjam uang. Makanya kudu berhati-hati menerima pertemanan orang yang belum dikenal.
Scammer cinta, semoga kita tidak jadi korbannya. (copyright 'Cakap Bermedia Sosial')


Dampak Positif Media Sosial
Dampak negatif dari media sosial memang cukup mengkhawatirkan. Namun, bukan berarti kita lalu antipati dengan media sosial. Asalkan tujuannya benar, media sosial dapat memberikan dampak positif bagi penggunanya. Tengok saja Kang Arul dan Pakde Senggol yang mendapatkan banyak manfaat dari beraktivitas di media sosial. Pemanfaatan media sosial yang benar akan memberi dampak positif, antara lain, dapat menolong dan berbagi dengan orang lain, membangun relasi, dan menghasilkan pundi-pundi uang. Aku pribadi sudah merasakan semua dampak positif dari media sosial tersebut, karena memang seperti itu niat awalku bermedia sosial. Memang belum semaksimal mereka yang sukses menjadi selebritis seperti Raditya Dika atau pun Isyana Saraswati, atau pengusaha sukses macam Reza Nurhilman dan Nadeem Makarim, tetapi lumayanlah.

Contoh mereka yang sukses bermedia sosial (copyright 'Cakap Bermedia Sosial')
Sesuai dengan tema bukunya, yaitu cerdas, kreatif, dan produktif bermedia sosial, diharapkan setelah membaca buku ini generasi muda Indonesia akan lebih cerdas dalam menyikapi dampak negatif media sosial, lebih kreatif dalam memanfaatkan media sosial untuk kebaikan, sehingga pada akhirnya akan lebih produktif (menghasilkan sesuatu) dari media sosial. Karena menggunakan secara positif=hasil yang positif ( hal. 139 Buku Cakap Bermedia Sosial).

Petuah jleb dari Charles Leadbeater (copyright 'Cakap Bermedia Sosial')


7 komentar:

  1. Menarik ini mba, layak disebarkan supaya penggunaan media sosial dan teknologi koneksi lainnya bisa lebih bermanfaat, produktif dan kredibel terutama untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah dalam negeri..

    BalasHapus
  2. saya malah menyebutnya dua sisi mata pedang. Sama2 tajam. Sedikit aja share negatif, imbasnya mengerikan. Harus pintar2 kita mengasah sisinya

    www.bulirjeruk.com

    BalasHapus
  3. Bukunya sangat membantu dlm bermedia sosial nih mbak. Ilistrasinya juga bagus. Quote trakhir memang nge.jleb skali hhhee. :D
    trimakasih utk sharingnya mba ^_^

    BalasHapus
  4. salah satu dampak positif social media adalah untuk menghasilkan uang, bener ngga? Ba

    BalasHapus
  5. Cerdas di dunia nyata belum tentu cerdas di dunia maya. Kerap lihat yang begitu :)
    Itu sebabnya perlu ilmu untuk bermedia sosial ya mbak :)

    BalasHapus
  6. Bermedia sosial pun perlu ilmu ya mbak.. biar gak salah langkah dan malah ngerugiin diri sendiri :)

    BalasHapus
  7. You are what you share <-- setuju banget

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...